Saturday, March 9, 2019

1985. NABI MUHAMMAD





NABI MUHAMMAD
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

      Beberapa orang bertanya, “Mohon dijelaskan tentang kebenaran Nabi Muhammad? Professor Quraish Shihab menjelaskannya.
1.    Untuk meyakinkan umat manusia, para Nabi dan Rasul diberi bukti oleh Allah berupa mukjizat. 
2.    Para nabi dan rasul terdahulu, sebelum Nabi Muhamad, diberi mukjizat yang berlaku terbatas pada daerah dan waktu tertentu.
3.    Nabi Muhammad diutus untuk seluruh umat manusia hingga akhir zaman, sehingga mukjizat Nabi Muhammad harus bersifat universal, kekal, dapat dipikirkan dan dibuktikan kebenarannya oleh akal manusia.
4.    Inilah fungsi Al-Quran sebagai mukjizat.
5.    Bukti kebenaran Nabi Muhammad adalah berikut ini.
6.    Bukti ke-1, Nabi Muhammad tidak pandai membaca dan menulis, hidup dalam lingkungan terbelakang.
a.    Seandainya Nabi Muhammad pandai membaca dan menulis, pasti akan dipakai sebagai alasan meragukan kenabian beliau.
b.    Al-Quran surah Al-Ankabut (surah ke-29) ayat 48.
وَمَا كُنْتَ تَتْلُو مِنْ قَبْلِهِ مِنْ كِتَابٍ وَلَا تَخُطُّهُ بِيَمِينِكَ ۖ إِذًا لَارْتَابَ الْمُبْطِلُونَ
        “Dan kamu tidak pernah membaca sebelum Al-Quran sesuatu kitab dan kamu tidak (pernah) menulis suatu kitab dengan tangan kananmu. Seandainya kamu pernah membaca dan menulis, akan ragu orang yang mengingkarimu.”

7.    Bukti ke-2, aspek keindahan dan ketelitian redaksi Al-Quran.
1)    Orang yang tidak paham bahasa Arab, sulit memahami keindahan Al-Quran, karena keindahan menyangkut perasaan, bukan pikiran.
2)    Beberapa hal untuk membantu menjelaskan keindahan Al-Quran.
a.    Seperti diketahui, sering kali Al-Quran diturunkan secara spontan, guna menjawab pertanyaan atau mengomentari peristiwa.
b.    Nabi Muhammad menjawab langsung pertanyaan.
c.    Jawaban spontan tidak memberikan peluang berpikir dan menyusun dengan redaksi indah dan teliti.
d.    Tetapi setelah Al-Quran rampung diturunkan dan dilakukan analisis, ditemukan hal yang luar biasa dan menakjubkan, dijumpai keseimbangan yang sangat serasi antarkata yang digunakannya, misalnya, keserasian jumlah dua kata yang bertolak belakang.

8.    Bukti ke-3, Keseimbangan antara jumlah kata dengan antonimnya.
1)    Antonim ialah  kata yang berlawanan makna dengan kata lain.
2)    Misalnya, kata “al-hayah” berarti “hidup” dan “al-mawt“ berarti “mati”, masing-masing sebanyak 145 kali.
3)    Kata “al-naf” bermakna “manfaat” dan “al-madharrah” bermakna “mudarat”, masing-masing sebanyak 50 kali.
4)    Kata “al-har” artinya “panas” dan “al-bard” artinya “dingin” masing-masing 4 kali.
5)    Kata “al-shalihat” bermakna “kebajikan” dan “al-sayyi'at” bermakna “keburukan, masing-masing 167 kali.
6)    Kata “al-Thumaninah” artinya “kelapangan atau ketenangan” dan “al-dhiq” artinya “kesempitan atau kekesalan” masing-masing 13 kali.
7)    Kata “al-rahbah” berarti “cemas atau takut”  dan “al-raghbah” berarti “harap atau ingin” masing-masing 8 kali.
8)    Kata “al-kufr” artinya “kekufuran” dan “al-iman” artinya “iman” dalam bentuk definite, masing-masing 17 kali. Kata “Kufr” berarti “kekufuran” dan “iman” berarti “iman” dalam bentuk indifinite masing-masing 8 kali. Kata “al-shayf” bermakna “musim panas” dan “al-syita” bermakna “musim dingin” masing-masing 1 kali.

9.    Bukti ke-4, Keempat, Keseimbangan jumlah kata dengan sinonimnya dan makna yang dikandungnya.
1)    Sinonim ialah bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk bahasa lain.
2)    Misalnya, kata “al-harts” dan “al-zira'ah” artinya “membajak atau bertani”, masing-masing 14 kali.
3)    Kata “al-'ushb” dan “al-dhurur” bermakna “membanggakan diri atau angkuh” masing-masing 27 kali.
4)    Kat “al-dhallun” dan “al-mawta” artinya “orang sesat atau mati jiwanya”, masing-masing 17 kali.
5)    Kata “al-Quran, al-wahyu, dan al-Islam” artinya “Al-Quran, wahyu dan Islam”, masing-masing 70 kali.
6)    Kat “al-aql” dan “al-nur” bermakna “akal” dan “cahaya”, masing-masing 49 kali.
7)    Kata “al-jahr” dan “al-'alaniyah” artinya “nyata” masing-masing 16 kali.

10. Bukti ke-5, Keseimbangan antara jumlah kata dengan jumlah kata yang menunjuk kepada akibatnya.
1)    Mislanya, kata “al-infaq” artinya “infak”  dengan “al-ridha” artinya “kerelaan, masing-masing 73 kali. 
2)    Kata “al-bukhl” artinya “kekikiran” dengan “al-hasarah” artinya “penyesalan”, masing-masing 12 kali.
3)    Kat “al-kafirun” berarti “orang-orang kafir”  dengan “al-nar” dan “al-ahraq” artinya “neraka dan  pembakaran”, masing-masing 154 kali.
4)    Kata “al-zakah” artinya “zakat atau penyucian” dengan “al-barakat” artinya “kebajikan yang banyak, masing-masing 32 kali.
5)    Kata “al-fahisyah” artinya “kekejian” dengan “al-ghadhb” artinya “murka”, masing-masing 26 kali.

11. Bukti ke-6, Keseimbangan antara jumlah kata dengan kata penyebabnya.
1)    Kata “al-israf” artinya “pemborosan” dengan “al-sur'ah” bermakna “ketergesa-gesaan”, masing-masing 23 kali.
2)    Kata “al-maw'izhah” bermakna “nasihat atau petuah” dengan “al-lisan” bermakan “lidah”, masing-masing 25 kali.
3)    Kata “al-asra” artinya “tawanan” dengan “al-harb” artinya “perang”, masing-masing 6 kali.
4)    Kata “al-salam” artinya “kedamaian” dengan “al-thayyibat” artinya “ kebajikan”, masing-masing 60 kali.

12. Bukti ke-7, Keseimbangan khusus.
1)    Misalnya, kata “yawm” artinya “hari” dalam bentuk tunggal sejumlah 365 kali, sebanyak hari-hari dalam setahun.
2)    Kata “hari” bentuk plural “ayyam” atau “dua” “yawmayni”, jumlah seluruhnya 30, sama dengan jumlah hari dalam sebulan.
3)    Kata “syahar” yang berarti “bulan” terdapat 12 kali, sama dengan jumlah bulan dalam setahun.
4)    Al-Quran menjelaskan langit ada “tujuh”, dan kata ini diulangi sebanyak 7 kali, yakni dalam ayat Al-Baqarah (2:29), Al-Isra' (17:44), Al-Mu'minun (23:86), Fushshilat (41:12), Al-Thalaq (65:12), Al-Mulk (67:3), dan Nuh 15.
5)    Kata yang menunjuk kepada utusan Tuhan, yaitu rasul (rasul), atau nabiy (nabi), atau basyir (pembawa berita gembira), atau nadzir (pemberi peringatan), semua berjumlah 518 kali, jumlah ini seimbang dengan jumlah penyebutan nama-nama nabi, rasul dan pembawa berita, yakni 518 kali.

13. Bukti ke-8, Pemberitaan gaibnya terbukti benar.
1)    Misalnya, Al-Quran surah Yunus (surah ke-10) ayat 92.
فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً ۚ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ عَنْ آيَاتِنَا لَغَافِلُونَ

      “Pada hari ini Kami selamatkan badanmu (Fir’aun) agar menjadi pelajaran bagi orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan manusia lengah dari tanda kekuasaan Kami.”
2)    Sebelumnya, tidak ada orang yang mengetahui, karena terjadi ribuan tahun sebelum Masehi.
3)    Pada 1896 Masehi, ahli purbakala Loret menemukan di Lembah Raja Luxor Mesir, sebuah mumi mayat Fir'aun yang bernama Maniptah yang pernah mengejar Nabi Musa.
4)    Pada 8 Juli 1908, Elliot Smith membuka pembalut mayat Fir'aun. Dia menemukan satu mayat utuh, seperti yang diberitakan oleh Al-Quran.

14. Bukti ke-9, Isyarat ilmiah Al-Quran sesuai dengan sains modern.
1)    Misalnya, cahaya matahari bersumber dari dirinya sendiri, sedangkan sinar rembulan adalah pantulan.
2)    Al-Quran surah (surah ke-10) ayat 5.

هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ ۚ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
      “Dia menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya tempat bagi perjalanan bulan itu, agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tak menciptakan demikian, melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.”
3)    Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 223, yang menjelaskan jenis kelamin bayi ditentukan sperma ayahnya, sedangkan ibunya bagaikan ladang.
نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّىٰ شِئْتُمْ ۖ وَقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ مُلَاقُوهُ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ

      “Istri-istrimu (seperti) tanah tempat kamu bercocok-tanam, datangi tanah tempat bercocok-tanammu bagaimana saja kamu kehendaki. Kerjakan (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan kamu kelak akan menemui-Nya. Beri kabar gembira kepada orang-orang yang beriman.”
15. Masih banyak bukti lainnya bahwa isi ayat-ayat dalam Al-Quran yang sesuai dengan sains modern. 
16. Nabi Muhammad mengetahui semuanya berasal dari Allah Yang Maha Mengetahui.
17. Sungguh Al-Quran terbukti benar-benar berasal dari Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  
2.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
3.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
4.    Tafsirq.com online



Related Posts:

  • 922. TAKDIRTAKDIR ALLAH Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.        Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang takdir … Read More
  • 922. TAKDIRTAKDIR ALLAH Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.        Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang takdir … Read More
  • 922. TAKDIRTAKDIR ALLAH Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.        Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang takdir … Read More
  • 922. TAKDIRTAKDIR ALLAH Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.        Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang takdir … Read More
  • 922. TAKDIRTAKDIR ALLAH Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.        Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang takdir … Read More

0 comments:

Post a Comment