MENYEMBELIH HEWAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang cara menyembelih hewan
ternak menurut Islam?” Dr. Zakir Naik menjelaskannya.
1. Menyembelih (menurut KBBI V) dapat diartikan
menggorok leher (binatang dan sebagainya)”, “memotong binatang”, atau “membantai”.
2. Hari raya Idul Adha adalah salah satu hari
raya Islam.
3. Pada hari raya Idhul Adha diperingati
peristiwa kurban untuk meneladani Nabi Ibrahim yang bersedia mengorbankan
putranya (Ismail), karena mengikuti perintah Allah, kemudian sembelihan itu
digantikan dengan seekor domba.
4. Hari raya Idul Adha bertepatan dengan
tanggal 10 bulan Zulhijah, sekitar 67 hari setelah Hari Raya Idul Fitri.
5. Tiga hari setelah hari raya Idul Adha
disebut hari Tasyrik, umat Islam diharamkan berpuasa pada hari raya Idul Adha
dan tiga hari Tasyrik.
6. Pada hari raya Idul Adha, umat Islam
berkumpul pada pagi hari untuk melaksanakan salat Idul Adha berjemaah bersama
di tanah lapang atau di masjid, seperti salat Idul Fitri (sesudah selesai
sebulan berpuasa Ramadan).
7. Seusai salat Idul Adha berjemaah,
dilakukan penyembelihan hewan kurban untuk meneladani perintah Allah kepada
Nabi Ibrahim yang menyembelih domba sebagai pengganti putranya.
8. Hari raya Idul Adha disebut pula sebagai
Idul Qurban atau Lebaran Haji.
9. Beberapa orang non-Islam menganggap
penyembelihan hewan kurban secara Islam tampak kejam dan menyiksa hewan.
10. Metode penyembelihan secara Islam sangat
manusiawi (atau hewani), berikut ini penjelasannya.
11. Penjelasan ke-1:
a. Metode penyembelihan hewan dalam Islam dikenal
dengan sebutan zabiha.
b. Metode zabiha sangat manusiawi dan terbukti
secara ilmiah merupakan metode yang terbaik.
12. Penjelasan ke-2: Tata cara penyembelihan
hewan secara Islam.
1) Ke-1: Hewan harus disembelih dengan pisau
yang tajam.
a. Sehingga prosesnya bisa berlangsung cepat
untuk meminimalkan rasa sakit saat penyembelihan.
2) Ke-2: Memotong pipa tenggorokan dan
kerongkongan serta urat nadi di leher.
b. Zabiha adalah kata dalam bahasa Arab yang
berarti disembelih.
c. Penyembelihan dilakukan dengan memotong
tenggorokan, kerongkongan dan urat nadi di leher.
d. Sehingga hewan mati, tanpa harus memotong
urat saraf tulang belakang.
3) Ke-3: Darah harus dikeluarkan.
a. Darah harus benar-benar dikeluarkan dari
tubuh hewan, sebelum kepala hewan tersebut dipotong.
b. Tujuan dialirkannya darah sampai habis
dari tubuh binatang ialah untuk menghilangkan penyakit.
c. Darah adalah perantara yang baik untuk
tumbuhnya mikro organisme.
4) Ke-4: Sumsum tulang belakang tidak boleh
dipotong.
a. Jika sumsum tulang belakang dipotong,
maka saraf yang menuju ke jantung dapat rusak, sehingga darah akan membeku di
pembuluh darah.
b. Darah adalah penghubung yang baik untuk kuman, bakteri, racun,
dan sejenisnya.
c. Sehingga, cara Islam menyembelih hewan
lebih higienis, lebih bersih, dan bebas penyakit, karena darah yang dapat menjadi
media tumbuhnya kuman, bakteri, racun dikeluarkan, sehingga mengurangi
kemungkinan terjadinya infeksi penyakit melalui daging yang dimakan.
13. Penjelasan ke-3: Daging yang disembelih
dengan cara Islam akan segar untuk waktu yang lebih lama, karena jumlah darah
dalam daging sangat sedikit, apabila dibandingkan dengan metode penyembelihan lain.
14. Penjelasan ke-4: Hewan tidak merasakan
sakit.
a. Pemotongan urat nadi di leher memutuskan
aliran darah ke dalam saraf yang berhubungan dengan rasa sakit di otak,
sehingga hewan tidak merasakan sakit.
b. Ketika
hewan akan mati, hewan memberontak, bergerak-gerak dan menendang-nendang bukan karena
sakit, tetapi adanya kontraksi dan relaksasi dari otot-otot karena keluarnya
aliran darah dari tubuh.
b.
15. Penjelasan ke-5: Metode Islam dalam
menyembelih hewan ternak adalah yang terbaik.
a. Jadi, terbukti secara ilmiah penyembelihan
hewan secara Islam merupakan metode terbaik dibandingkan cara lainnya.
Daftar Pustaka.
1. Naik, Zakir Abdul Karim. “Answer to
non-muslim common question about Islam”. Jawaban Berbagai Pertanyaan Mengenai
Islam.
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2,
3. Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment