MUSH’AB
BIN UMAIR
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan
tentang Mush’ab bin Umair sahabat Nabi Muhammad? Syekh Shafiyurrahman
menjelaskannya.
1. Mush'ab
bin Umair, lahir di Mekah tahun 585 Masehi dan meninggal dalam Perang Uhud tahun
625 Masehi.
2. Ayahnya
adalah Umair bin Hasim dan ibunya bernama Khunas binti Malik.
3. Mush'ab
bin Umair berasal dari keturunan bangsawan suku Quraisy dan salah satu sahabat
yang pertama memeluk Islam, termasuk “assabiqunal awwalun” (Orang-orang yang
terdahulu dan pertama masuk Islam).
4. Mush’ab
bin Umair seorang pemuda yang tampan, cerdas, berasal dari keluarga kaya, dihargai
lingkungannya, karena banyak memberikan solusi dalam masyarakat Quraisy yang disenangi
banyak gadis.
5. Mush’ab
bin Umair masuk Islam, sering ikut pengajian Darul Arqam, bertempat di rumah
Arqam bin Abil Arqam, tempat yang tersembunyi karena Nabi Muhammad masih berdakwah
secara rahasia.
6. Ibunya
mengetahui keislaman Mush’ab bin Umair, dia diinterogasi di depan para pemimpin
Quraisy, tetapi Mushab bin Umair tetap kukuh memeluk Islam.
7. Dia
dikurung dalam rumah, dilarang keluar rumah dan ibunya menghentikan bantuan keuangan
kepada Mush’ab bun Umar.
8. Rasulullah
memerintahkan hijrah ke Habasyah, Mush’ab bin Umair ikut hijrah ke Habasyah.
9. Dia
biasanya hidup mewah, setelah masuk Islam, hidupnya terlunta-lunta di negeri
orang, jauh dari keluarga, tetapi dia amat menikmatinya, karena Dua Kalimat Syahadat
sudah tertanam dalam hatinya.
10. Tersiar
kabar pihak Quraisy mengurangi tekanan terhadap orang Islam, para pengungsi kembali
ke Mekah, termasuk Mush’ab bin Umair.
11. Rasulullah
menitikkan air mata melihat penampilan Mush’ab bin Umair yang berpakaian using, amat kontras dengan penampilan
dahulu, sebelum dia masuk Islam.
12. Nabi
Muhammad terharu sambil bersabda,”Dahulu saya melihat Mush’ab bin Umair amat
dimanja orangtuanya, mendapatkan kesenangan dan kenikmatan luar biasa, tetapi
semuanya ditinggallkan, karena cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya.”
13. Pada
zaman jahiliah, para musafir datang ke Mekah untuk melaksanakan ibadah haji. Nabi berdakwah kepada
mereka, Asad bin Zurarah (ketua rombongan Bani Najjar) menerima Islam dengan baik.
14. Musim
haji tahun berikutnya, Rasulullah membaiat 12 orang, Asad bin Zurarah (kepala
suku), memohon agar Nabi mengirimkan seorang juru dakwah ke Madinah.
15. Nabi memilih Mush’ab bin Umair yang cerdas, tampan,
dan berbudi pekerti baik, berpengetahuan luas untuk melaksanakan tugas mulia.
16. Mush’ab
bin Umar adalah mubalig pertama yang menyiarkan ajaran Islam di Madinah.
17. Selama
berada di Madinah, Mush’ab bin Umair menginap di rumah Asad bin Zurarah.
18. Mereka
berdakwah kepada Bani Asyhal dan Bani Zhafar, keduanya duduk di dekat sumur
Maraq berkumpul dengan orang-orang yang telah masuk lslam.
19. Saad
bin Muadz dan Usaid bin Hudair (pemimpin Bani Asyhal) mendatangi Mushab bin Umair
dan Asad Zurarah dengan membawa sebuah tombak untuk mengusir mereka.
20. Usaid
bin Hudair berkata dengan wajah muram,”Apakah kalian akan menipu orang yang
lemah di antara kami?” Mushab bin Umair berkata,”Silakan duduk agar engkau bisa
mendengarkan apa yang kami sampaikan. Jika engkau suka sebagian, maka engkau
bisa menerimanya.”
21. Mushab
bin Umair melanjutkan,”Jika engkau tidak suka, maka engkau tidak perlu menerima
yang tidak engkau senangi.” “Engkau cukup adil,” jawa Usaid bin Hudair sambil menancapkan tombaknya ke tanah, lalu dia
duduk.
22. Mushab
bin Umair menjelaskan ajaran Islam, dengan membacakan beberapa ayat Al-Quran.
23. Mushab
bin Umair berkata,”Demi Allah, aku sudah dapat melihat rona Islam di wajahnya.
Sebelum dia sempat berbicara, aku dapat melihat keceriaan wajahnya dengan bibir
bergerak komat-kamit “.
24. “Alangkah bagus dan indahnya hal-hal yang
engkau sampaikan, “kata Usaid bin Hudair. “Apa yang kalian lakukan, jika kalian
akan masuk agama ini?”lanjut Usaid.
25. Keduanya
menjawab,”Hendaknya engkau mandi membersihkan, pakaian, memberikan kesaksian, dan
salat dua rakaat.”
26. Usaid
bin Hudair beranjak mandi, membersihkan bajunya dan berikrar Dua Kalimat Syahadat, lalu salat dua rakkat.
27. Usaid
bin Hudair Berkata,”Di belakang saya, ada seorang lelaki. Jika dia mengikuti kalian, maka seluruh kaumnya akan mengikutinya.”
28. Usaid bin Hudair mengambil tombaknya, mendatangi
Saad bin Muadz (kepala suku) yang berkumpul dengan kaumnya di balai pertemuan.
29. Saad
bin Muadz bertanya kepada Usaid,”Apakah yang telah engkau lakukan?” Usaid bin
Hudair menjawab,”Aku berbicara dengan dua orang, aku melihat keduanya tidak
memiliki kekuatan.”
30. Usaid
bin Hudair melanjutkan,”Aku sudah melarangnya, tetapi mereka berkata,”Kami akan
melakukan yang kamu sukai. Aku pernah
menuturkan Bani Haritsah akan membunuh Asad bin Zurarah, karena dia anak bibimu,
mereka melanggar perjanjian.”
31. Saad
bin Muadz bangkit mengambil tombak dengan marah, menghampiri Mushab bin Umair
dan Asad bin Zurarah, tetapi keduanya tetap duduk tenang.
32. Saad
bin Muadz berkata,”Demi Allah, wahai Abu Umamah. Jika bukan karena hubungan
keluarga, aku tidak senang engkau datang ke kampung kami membawa sesuatu yang tidak
kami sukai”.
33. Mushab
bin Umair berkata,”Silakan engkau duduk mendengarkan yang aku sampaikan. Jika
engkau suka, maka engkau dapat menerimanya, tetapi jika engkau tidak suka, kami
akan menjauhkan darimu, apa yang tidak kamu senangi.” “Kamu cukup adil,” jawab
Saad bin Muadz sambil menancapkan tombaknya lalu duduk.
34. Mushab
bin Umair menjelaskan ajaran Islam, dengan membacakan beberapa ayat Al-Quran.
35. Mushab
bin Umair berkata,”Demi Allah, aku sudah dapat melihat raut Islam diwajahnya.
Sebelum dia sempat berbicara, aku melihat keceriaan wajahnya dengan bibir yang bergerak-gerak“.
36. Saad
bin Muadz berkata,”Apakah yang kalian lakukan, jika akan masuk Islam? “Mushab
bin Umair menjawab,“Hendaknya engkau mandi, membersihkan pakaian, memberikan kesaksian,
dan salat dua rakaat.”
37. Saad
bin Muadz segera mandi, membersihkan pakaiannya dan berikrar Dua Kalimat
Syahadat.
38. Saad
bin Muadz mengambil tombaknya dan kembali ke balai pertemuan.
39. Saad
bin Muadz berdiri dihadapan kaumnya,”Wahai Bani Asyal, apakah yang kalian
ketahui tentang aku?” Mereka menjawab,” Engkau pemimpin kami, orang yang paling
jitu pendapatnya dan nasihatnya pasti kami ikuti.”
40. Saad
bin Muadz berkata,”Siapa pun kalian, pria dan wanita tidak boleh berbicara
denganku, sebelum beriman kepada Allah dan Rasul-NYa.”
41. Hari
itu semuanya masuk Islam, hanya seorang saja belum yaitu Al-Ushairin.
42. Sebelum
datangnya musim haji (tahun ke-13 kenabian), Mushab bin Umair kembali ke Mekah,
melaporkan kepada Nabi keberhasilan dakwahnya di Madinah.
43. Pemeluk
Islam Madinah siap melindungi umat Islam Mekah dan siap menerima kedatangan
umat Islam Mekah di Madinah.
44. Pada Perang Uhud (tahun ke-3 Hijriah) Nabi (56
tahun) menerima Al-Ushairin masuk Islam, dia langsung ikut berperang dan mati syahid,
padahal dia belum pernah melakukan salat.
45. Nabi
Muhammad bersabda,”Dia mengerjakan sedikit, tetapi mendapatkan pahala
melimpah.”
46. Al-Ushairin
yang baru masuk Islam langsung mati syahid dalam Perang Uhud.
Daftar Pustaka
1. Al-Mubarakfury,
Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
4. Hisyam,
Ibnu. Sirah Nabawiyah. Sejarah Lengkap Kehidupan Rasulullah.
5. Kisah
Para Sahabat.
6. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2,
7. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment