Sunday, March 10, 2019

1988. SURAH AL-LAHAB










SURAH AL-LAHAB
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang surah Al-Lahab dalam Al-Quran?” Dr. Zakir Naik menjelaskannya
1.    Para ulama menjelaskan banyak bukti yang menunjukkan kebenaran Al-Quran, salah satunya adalah surat Al-Lahab, surah ke-111 dari 114 dalam Al-Quran.
2.    Surat Al-Lahab (surah ke-111) berisi 5 ayat.
تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ
مَا أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَمَا
سَيَصْلَىٰ نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ
وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ
فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ
     
      Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar.

3.    Menurut Ibnu Abbas, “azbabun nuzul” (penyebab turunnya)  ayat ini berkenaaan dengan sikap dan perilaku Abu Lahab terhadap Nabi Muhammad.
4.    Abu Lahab adalah paman sekaligus besan Nabi Muhammad.
5.    Rumah Abu Lahab berdempetan dengan rumah Nabi Muhammad yang menikah dengan Khadijah.
6.    Dua putri Nabi Muhammad (Ruqaiyah dan Umi Kulsum), dinikahkan dengan Utbah dan Utaibah (dua putra Abu Lahab).
7.    Mereka dinikahkan sebelum Nabi Muhammad diangkat  menjadi rasul.
8.    Ketika Nabi Muhammad mendapatkan wahyu pertama sekitar umur 40 tahun,  Abu Lahab amat murka.
9.    Kedua putra Abu Lahab diperintahkan untuk menceraikan dua putri Nabi Muhammad.
10. Hampir setiap hari, Abu Lahab dan istrinya mengganggu Nabi Muhammad dengan kasar dan biadab.
11. Tiada henti, Abu Lahab dan istrinya, selalu menyebarkan kabar bohong, memasang duri, melontarkan kotoran, melempari dengan batu, dan perbuatan jahat lainnya kepada Nabi Muhammad.
12. Ketika diganngu oleh Abu Lahab dab istrinya, Nabi Muhammad diam saja dan tidak membalasnya, karena Abu Lahab adalah saudara kandung ayah Nabi Muhammad sendiri.
13. Ketika mendengar Abdullah (putra Nabi Muhammad) wafat masih kecil, Abu Lahab amat gembira.
14. Seketika itu, Ia menjumpai teman-temannya dan berteriak dengan keras bahwa Muhammad telah terputus dari rahmat Allah.

15.  Turun surat Asy-Syuara (surah ke-26) ayat 214.

وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ

      ”Dan berilah peringatan kepada kerabatmu yang dekat.” 

16. Allah memerintahkan Nabi Muhammad berdakwah secara terbuka.  
17. Nabi Muhammad mengundang keluarga Bani Hasyim, yang hadir 45 orang.
18. Sebelum Nabi Muhamad bicara, Abu Lahab menyela, “Semua yang hadir di sini adalah paman-pamanmu sendiri dengan anak-anaknya. Segeralah bicara, jika ingin berbicara. Jangan bersikap kekanakan. Ketahuilah, tidak ada orang Arab yang berani mengernyitkan dahi kepada keluarga kami. Dengan begitu, aku berhak menghukummu. Biarkan urusan keluarga bapakmu. Jika kamu tetap bertahan pada urusanmu ini, maka itu lebih mudah bagi mereka daripada semua kabilah Quraisy menyerangmu. Jangan sampai semua bangsa Arab ikut campur tangan. Selama ini tidak ada seorangpun dari keluarga bapakmu yang berbuat macam-macam”.
19. Ketika itu, Nabi Muhammad diam saja dan tidak berbicara sepatahpun.
20. Pada kesempatan lain, Nabi Muhammad mengundang keluarga Bani Hasyim lagi.
21. Kali ini Nabi Muhammad bersabda,”Segala puji bagi Allah, dan aku memuji-Nya. Memohon pertolongan, percaya, dan tawakal kepada-Nya. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah semata, dan tiada sekutu bagi-Nya. Sesungguhnya, seorang pemandu tidak akan mendustakan keluarganya. Demi Allah yang tiada tuhan selain Dia. Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian secara khusus. Kepada manusia secara umum. Demi Allah, sungguh, kalian akan mati layaknya orang tidur nyenyak. Akan dibangkitkan lagi bagaikan bangun tidur. Kita akan dihisap terhadap apa saja yang kita perbuat. Kemudian, di sana ada surga yang abadi, dan neraka yang kekal pula.”
22. Abu Lahab berkata, “Demi Allah, ini kabar buruk. Harus diambil tindakan terhadapnya, sebelum orang lain yang melakukannya”.
23.  “Demi Allah, kami akan tetap melindunginya, selama kami masih hidup,“jawab Abu Thalib (paman Nabi Muhammad) yang juga kepala suku Quraisy saat itu.
24.  Menurut sejarah, Abu  Thalib menjadi bapak asuh sejak Nabi Muhammad berumur 8 sampai 50 tahun.
25. Ayah Nabi Muhammad (Abdullah bin Abdul Muththalib) wafat ketika Nabi belum lahir, dan  Aminah (ibu Nabi Muhammad) meninggal saat usia Nabi 6 tahun.
26. Abdul Muththalib (kakek Nabi) mengasuh Nabi Muhammad selama 2 tahun (umur 6 sampai 8 tahun).
27. Nabi Muhammad merasa yakin terhadap janji Abu Thalib untuk melindunginya.
28. Suatu hari Nabi Muhammad mengundang semua suku untuk berkumpul di sekitar bukit Safa.  
29. Nabi Muhammad berdiri di atas batu besar dan bersabda, ”Wahai semua suku kaum Quraisy. Bagaimana pendapat kalian, jika kukabarkan bahwa di sekitar lembah ini ada pasukan yang mengepung kalian. Apakah kalian percaya kepadaku?” “Ya, benar,” jawab mereka, “Kami tidak pernah  menemukan engkau berbohong, pengalaman kami selama ini engkau selalu jujur.”
30. Nabi Muhammad bersabda,”Sesungguhnya, aku memberi peringatan kepada kalian, sebelum datangnya azab yang pedih.”
31. Abu Lahab murka, “Celakalah kamu Muhammad, apakah kamu mengumpulkan kami hanya untuk ini!”
32. Kemudian turunlah ayat, “Celakalah ke dua tangan Abu Lahab.” Inilah surat Al-Lahab.
33. Ayat ini turun pada tahun ke-3 kenabian, ayat ini diterima Nabi Muhamad melalui malaikat Jibril, sepuluh tahun sebelum Abu Lahab meninggal dunia.
34. Surah Al-Lahab menjelaskan dengan yakin dan gamblang bahwa Abu Lahab dan isterinya pasti dilemparkan ke dalam neraka Jahanam.
35. Padahal ketika itu, Abu Lahab dan isterinya masih segar bugar.
36. Ternyata benar, Abu Lahab masih hidup selama 10 tahun lagi, semenjak ayat tersebut diturunkan.
37. Artinya selama 10 tahun banyak peristiwa yang akan terjadi, tetapi  Al-Quran dengan tegas dan jelas sudah memastikan hal yang akan menimpa Abu Lahab dan istrinya.
38. Abu Lahab dan istrinya memiliki kesempatan selama 10 tahun untuk membuktikan Al-Quran salah.
39. Jika Abu Lahab ingin menunjukkan Al-Quran keliru, maka caranya sangat mudah dan gampang sekali.
40. Jika Abu Lahab atau istrinya masuk Islam dengan membaca “Dua Kalimat Syahadat”, maka terbukti Al-Quran salah dan keliru!
41. Ternyata, hal Itu tidak pernah terjadi, padahal selama 10 tahun, banyak saudara dan teman Abu Lahab yang berikrar masuk Islam.
42.  Tetapi, kenyataannya sampai meninggal dunia Abu Lahab tetap kafir dan tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya.
43. Mengapa? Karena Al-Quran adalah kalam Allah, bukan karangan Nabi Muhammad.
44. Al-Quran bukan hasil literasi Nabi Muhammad.
45. Jadi, kisah Abu Lahab dalam surah Al-Lahab ini adalah salah satu bukti kebenaran Al-Quran.

Daftar Pustaka.
1.    Sirah Nabawiyah. Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury. Penerjemah: Kastur Suhardi. Penerbit Pustaka Al-Kautsar. Jakarta 1997.
2.    Zakir Naik. Iklan buku dalam facebook.
3.    Peta Mekah dan Medinah.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online.



Related Posts:

0 comments:

Post a Comment