ALI
BIN ABI THALIB
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan
tentang Ali bin Abi Thalib?” Syaikh Shafiyyurahman menjelaskannya.
1. Ali
bin Abi Thalib lahir 13 Rajab, tahun 23 Pra-Hijriah di Mekah (tahun 599 Masehi,
wafat 21 Ramadan tahun 40 Hijriah di Najaf, Irak (26 Januari 661 Masehi).
2. Ayah
Ali bi Abi Thalib bernama Abi Thalib dan ibunya bernama Fatimah bin Asad.
3. Nabi
Muhammad berumur 30 tahun, ketika Ali bin Thalib lahir.
4. Dikisahkan
Nabi Muhammad sempat memindahkan air liurnya, langsung ke dalam mulut Ali bin
Abi Thalib, yang masih bayi.
5. Abi
Thalib mengalami kesulitan ekonomi, Nabi Muhammad dengan Khadijah (istri Nabi) membawa
Ali bin Abi Thalib bergabung dalam keluarga Nabi.
6. Ali
bin Abi Thalib sejak kecil berkumpul dan berinteraksi dengan Nabi Muhammad.
7. Nabi
Muhammad tidak memiliki anak laki-laki remaja, karena semua anak laki-laki meninggal
waktu kecil, sehingga Ali bin Abi Thalib dijadikan anak angkat, juga untuk membalas
jasa Abu Thalib yang mengasuh Nabi sejak umur 8 tahun.
8. Ali
bin Abi Thalib tinggal di rumah Nabi Muhammad sejak kecil, sehingga Ali bin Abi
Thalib mendapatkan ilmu spiritual dan kebatinan yang tidak dipunyai orang lain.
9. Nabi
Muhammad berumur 40 tahun, wahyu pertama turun, melalui malaikat Jibril, di gua
Hira, di puncak gunung Jabal Nur Mekah.
10. Nabi
Muhammad mulai berdakwah secara tertutup dalam lingkungan keluarga beliau sendiri.
11. Khadijah
(istri Nabi) adalah pemeluk Islam pertama dan Ali bin Abi Thalib adalah anak
pria pertama yang masuk Islam, ketika berumur 10 tahun.
12. Nabi
Muhammmad dan Ali bin Abi Thalib sering salat di tempat tersembunyi, perintah
salat lima waktu belum ada, karena peristiwa Isra Mikraj belum terjadi.
13. Al-Quran
surah Al-mukmin (surah ke-40) ayat 55.
فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ
اللَّهِ حَقٌّ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ
“Maka bersabarlah kamu. Sesungguhnya janji
Allah itu benar. Mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbih memuji Tuhanmu
pada waktu petang dan pagi.”
14. Muqatil
bin Sulaiman berkata,”Pada awal Islam, Allah mewajibkan salat dua rakaat pagi
hari, dan dua rakaat petang hari, berdasarkan ayat Al-Quran di atas”.
15. Ada
pendapat yang berbeda, waktu salat pada waktu itu sebelum terbit matahari, dan
sebelum terbenam matahari.
16. Abi
Thalib memergoki Nabi Muhammad dan Ali bin Abi Thalib sedang salat, Abi Thalib
bertanya,”Wahai keponakanku, agama apakah yang kau peluk itu?” Nabi menjelaskan,”Wahai,
Paman, ini adalah agama Allah, agama Nabi Ibrahim, marilah Paman mengikutinya.”
17. Abi
Thalib menjawab,”Sungguh, aku tidak mungkin meninggalkan agama dan tradisi
leluhurku. Demi Allah, aku akan melindungimu dari orang yang berbuat jahat.”
18. Ali
bin Abi Thalib mendapatkan gelar Radhiyallahu Anhu (Semoga Allah rida padanya),
gelar ini juga diberikan kepada sahabat Nabi yang lain.
19. Ali
bin Abi Thalib diberi titel Karramallahu Wajhah (Semoga Allah memuliakan
wajahnya), karena Ali bin Abi Thalib tidak pernah melihat aurat siapa pun.
20. Ali
bin Abi Thalib amat dekat dengan Nabi, sehingga dianggap kaum sufi sebagai imam
(pemimpin) dalam ilmu hikmah (spiritual).
21. Hampir
semua cabang tarekat berasal dari keturunan Ali bin Abi Thalib, misalnya Tarekat
Qadiriyah yang didirikan Syekh Abdul Qadir Jaelani adalah keturunan Hasan bin
Ali.
22. Ali
bin Abi Thalib berusia remaja ketika wahyu turun dari langit, Ali banyak
belajar langsung dari Nabi, berkesempatan selalu dekat dengan Nabi,dan berlanjut
sebagai menantu Nabi Muhammad.
23. Ali bin
abi Thalib menerima ilmu kanuragan yang tidak diberikan kepada sahabat yang
lain, sehingga Ali bin Abi Thalib menjadi pemuda tangguh, cerdas, berani, dan
bijak.
24. Ketika
rumah Rasulullah dikepung pasukan pembunuh Quraisy, Ali bin Abi Thalib tidur di
kamar Nabi yang mengesankan beliau masih tertidur, padahal Rasulullah sudah meloloskan diri ke gua Tsur di puncak
gunung Jabal Tsur.
25. Sewaktu
Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, Ali bin Abi Thalib mengembalikan semua barang
titipan kepada yang berhak, lalu Ali bin Thalib menyusul hijrah berjumpa Nabi
di Quba.
26. Rasulullah
berumur 55 tahun, Ali bin Abi Thalib (25) menikah dengan Fatimah Zahra (18), keturunan
Nabi Muhammad dengan Khadijah, dan Ali bin Abi Thalib, tidak menikah dengan
wanita lain ketika Fatimah masih hidup.
27. Ali bin Abi Thalib masih pengantin baru, terjadi
Perang Badar (perang pertama dalam sejarah Islam), Ali bin Abi Thalib dan
Hamzah bin Abdul Muththalib, (paman Nabi) menjadi Pahlawan Perang, karena banyak
musuh yang tewas di tangan mereka.
28. Dalam
Perang Khandaq (Perang Parit), Ali bin Abi Thalib memegang pedang Zulfikar
berhasil mengalahkan Amar bin Abdi Wud, seorang jagoan Quraisy.
29. Ketika
kaum Yahudi mengkhianati Perjanjian Hudaibiyah (perdamaian kaum Muslimin dengan
kaum Yahudi) dan terjadi Perang Khaibar, para sahabat tidak mampu membuka
benteng Khaibar.
30. Nabi
Muhammad bersabda. “Bendera perang kuserahkan kepada orang yang tidak akan
melarikan diri. Dia akan menyerang berulang-ulang. Allah akan memberikan kemenangan
baginya. Allah dan rasul-Nya mencintainya. Dia mencintai Allah dan Rasul-Nya".
31. Semua
sahabat berangan-angan mendapatkan kemuliaan tersebut, ternyata Ali bin Abi
Thalib yang mendapat kehormatan dan mampu menghancurkan benteng Khaibar.
32. Ali
bin Abi Thalib mengikuti semua perang, selain perang Tabuk, karena diserahi
menjaga kota Madinah.
33. Rasulullah
wafat umur 63 tahun, Ali bin Abi Thalib berumur 33 tahun.
34. Abu Bakar
menjadi Khalifah selama 2 tahun (tahun 632 - 634 Masehi) dan Abu Bakar meninggal karena sakit.
35. Umar
bin Khattab menjadi Khalifah 10 tahun (tahun 634 - 644 Masehi), dan Umar bin
Khattab mati dibunuh Abu Luluk, seorang budak berasal dari Persia.
36. Usman
bin Affan menjadi khalifah 12 tahun (tahun 644 - 656 Masehi) dan Usman bin Affan
mati dibunuh pemberontak.
37. Ali bin
Abi Thalib menjadi khalifah selama 5 tahun (tahun 656 - 661 Masehi).
38. Ketika
Khalifah Usman bin Affan terbunuh, dunia Islam genting, padahal Islam sudah
membentang ke Persia dan Afrika Utara, pemberontak memaksa Ali bin Abi Thalib menjadi
khalifah dan para sahabat juga memaksa, akhirny, Ali bin Abi Thalib
menerimanya.
39. Ali
bin Abi Thalib mewarisi kekacauan, terjadi perang saudara, pasukan Ali bin Abi
Thalib menghadapi pasukan Aisyah (istri Rasulullah), penyebabnya Ali bin Abi
Thalib tidak menghukum pembunuh Usman bin Affan.
40. Ali
bin Abi Thalib mahir dalam berperang, tetapi kesulitan mengatasi konflik intern
yang berkepanjangan, fitnah dan hasutan telanjur meluas, sesuatu yang sudah
diisyaratkan terjadi oleh Nabi Muhammad semasa masih hidup.
41. Bulan
Ramadan tahun 40 Hijriah (27 Januari 661 Masehi) Ali bin Abi Thalib salat di Masjid
Kufah, Irak, pemberontak datang menyerang, Ali bin Abi Thalib terkena pedang beracun,
tetapi Ali bin Abi Thalib melarang pasukannya untuk membalasnya.
42. Ali
bin Abi Thalib berkata, “Jika saya selamat, maka pemberontak akan kuampuni.
Jika saya meninggal akan dihukum dengan satu pukulan.” Dua hari kemudian Ali bin
Abi Thalib wafat dan pemberontak dihukum mati.
43. Setelah
Fatimah bin Muhammad wafat, Ali bin Abi Thalib menikah 8 kali, dan banyak
keturunan Ali yang tewas terbunuh di Karbala.
44. Keturunan
Ali bin Abi Thalib yang ada sampai
sekarang berasal dari:
a. Hasan
bin Ali dan Husein bin Ali (keturunan Ali bin Abi Thalib dengan Fatimah.
b. Muhammad
Hanafiyah bin Ali (anak Ali dengan Haulah).
c. Abbas
bin Ali (anak Ali dengan Umul Banin).
d. Umar
bin Ali (anak Ali bin Abi Thalib dengan Sahba).
45. Keturunan
Ali bin Abi Thalib dengan Fatimah binti Muhammad disebut Syarif (bangsawan) atau
Sayyid (tuan) suatu gelar kehormatan
dalam bahasa Arab.
46. Keturunan
Ali bin Abi Thalib keseluruhan dari semua istrinya dikenal dengan Alawiyin atau
Alawiyah.
47. Para
istri Ai bin Abi Thalib.
1) Ke-1,
Fatimah Zahra (puteri Nabi dengan Khadijah), memperoleh 5 anak: Hasan bin Ali, Husein bin Ali, Muhsin
bin Ali (meninggal waktu kecil), Umi Kulsum binti Ali, dan Zainab binti Ali. Fatimah meninggal umur 26 tahun (6 bulan
setelah Rasululah wafat).
2) Ke-2,
Umu Banin binti Haram, mempunyai 4 anak:Jakfar, Abbas, Abdullah, dan Usman.
3) Ke-3,
Laila binti Masud, mendapatkan 2 anak: Ubaidullah dan Abu Bakar.
4) Ke-4,
Asma binti Umais, mendapatkan 2 anak: Yahya, dan Muhammad Ashgar.
5) Ke-5,
Sahba binti Rabia, memperoleh 2 anak: Umar, dan Rukiyah.
6) Ke-6,
Umamah binti Abil Ash, memperoleh 1 anak:
Muhammad Awsad.
7) Ke-7,
Haulah binti Jakfar, mendapatkan 1 anak: Muhammad Hanafiyah.
8) Ke-8,
Umu Said binti Urwah, mendapatkan 2 anak: Ummul Hasan dan Ramlah Kubra.
9) Ke-9,
Mahabba binti Imrul Qais, mendapatkan seorang anak putri meninggal masih kecil.
Daftar
Pustaka
1. Al-Mubarakfury,
Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment