Thursday, March 14, 2019

2002. SALMAN AL-FARISI








SALMAN AL-FARISI
oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

            Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang Salman Al-Farisi?” Syaikh Shafiyurrahman menjelaskannya.
1.    Salman Al-Farisi lahir di desa Desa Jayyu, Asfahah di Persia, Iran tahun 568 Masehi dan  meninggal tahun 657 Masehi di Irak.
2.    Salman Al-Farisi (ketika Madinah dipanggil Abu Abdullah) adalah anak kesayangan seorang pemimpin desa yang beragama Majusi (menyembah api).
3.    Salman remaja bertugas menjaga api, agar terus menyala.
4.    Salman menuju ladang, terdengar suara kebaktian di gereja, Salman tertarik belajar agama Kristen.
5.    Rombongan orang Kristen berasal dari negeri Syam datang mengunjungi orang tua Salman.
6.    Ayahnya melarang Salam bergaul dengan mereka, lalu dikurung dalam rumah.
7.    Salman Al-Farisi berhasil mengikuti rombongan pedagang kembali ke negeri Syam.
8.    Salman Al-Farisi tinggal di kompleks gereja di Syam sebagai pelayan jemaat gereja bersama seorang uskup.
9.    Ternyata uskup orang jahat yang menyalahgunakan jabatannya, memerintahkan orang bersedekah, tetapi hasilnya untuk kekayaan pribadi uskup sendiri.
10. Uskup meninggal, masyarakat akan melakukan prosesi pemakaman.
11. Salman Al-Farisi membuka rahasia bahwa uskup  orang jahat, ditunjukkan tempat penyimpanan perhiasan tersembunyi.
12. Ditemukan 7 kotak berisi emas dan perak, masyarakat marah, mayat uskup dilempari batu dan menunjuk uskup baru.
13. Uskup baru orang baik, tekun beribadah dan berbudi pekerti luhur.
14. Uskup yang baik meninggal, sebelum wafat uskup memberikan rekomendasi kepada Salman Al-Farisi untuk menjumpai seorang uskup di Al-Maushil.
15. Salman Al-Farisi mendatanginya dan menjelaskan masalahnya.
16.  Uskup di Al-Maushil orang yang bagus, sikap dan perilakunya terpuji.
17. Sebelum uskup meninggal telah memberikan rekomendasi agar Salman Al-Farisi menjumpai seorang uskup di Nashibin.
18. Salman menjumpai uskup di Nashibin yang baik hati.
19. Sebelum meninggal, uskup menyarankan Salman Al-Farisi menemui seorang uskup di Ammuriyah, Romawi.
20. Salman Al-Farisi datang ke Romawi menjumpai uskup yang ditunjuk.
21. Salman Al-Farisi telah memiliki sejumlah sapi dan kambing.
22. Sebelum uskup wafat  telah berwasiat akan muncul nabi baru di negeri Arab  yang membawa ajaran agama Ibrahim.
23. Uskup memberikan ciri-ciri tempat nabi baru di wilayah Arab yang diapit gunung berbatu hitam dan banyak ditumbuhi pohon kurma.
24. Uskup berpesan, “Jika kamu sanggup, pergilah ke sana.”
25. Uskup menyampaikan tanda-tanda kenabian yang dapat disaksikan dari luar.
a.    Ke-1: Nabi baru tidak mau menerima sedekah.
b.    Ke-2: Tetapi dia mau menerima hadiah.
c.    Ke-3: Mempunyai stempel kenabian, berupa benjolan kecil di punggung belakang, di antara kedua bahunya.
26. Beberapa waktu kemudian rombongan pedagang dari Arab datang.  
27. Salman Al-Farisi menjumpai mereka ingin ikut pergi ke negeri arab.
28. Rombongan bersedia membawa ke negeri Arab dengan imbalan beberapa ekor sapi dan kambing.
29. Ternyata, rombongan pedagang Arab berbuat jahat, Salman Al-Farisi dijadikan budak dan diperdagangkan di pasar perbudakan.
30. Salman Al-Farisi dibeli orang dan dibawa pulang ke Madinah.
31. Di Madinah banyak tumbuh pohon kurma, tetapi Salman Al-Farisi belum yakin itu wilayah nabi baru.
32. Salman Al-Farisi dibeli kaum Yahudi Bani Quraizah dan dibawa ke daerah Bani Quraizah di Madinah.
33.  Salman mulai yakin itu daerah yang dituju seperti yang disampaikan seorang uskup di Ammuriyah.
34. Nabi Muhammad masih berada di Mekah, Salman Al-Farisi bekerja sebagai budak untuk majikannya.
35. Nabi Muhammad hijrah dari Mekah ke Madinah dan tiba di Quba.
36. Salman Al-Farisi berada di atas sebuah pohon kurma, ketika seseorang berteriak kepada temannya, “Orang-orang sedang berkumpul di Quba menyambut kedatangan nabi dari Mekah”.
37. Salman Al-Farisi hampir terjatuh dari atas pohon ketika mendengar teriakan orang tersebut.  
38. Pertemuan ke-1.
1)    Pada sore hari Salman Al-Farisi mendatangi Nabi Muhammad di Quba dengan membawa beberapa  makanan.
2)    Salman Al-Farisi berkata, “Aku mendengar kabar bahwa engkau orang baik dan mempunyai sahabat yang membutuhkan bantuan. aku membawa sedekah untuk kalian.”
3)    Nabi Muhammad menerima sedekah itu, diberikan dan dimakan para sahabat, tetapi Nabi Muhammad tidak ikut makan.
4)    Salman Al-Farisi bergumam, “Ini adalah tanda pertama bahwa nabi baru  tidak mau makan harta sedekah.”
5)    Salman Al-Farisi izin pulang kembali ke rumah majikan.

39. Pertemuan ke-2.
1)    Nabi Muhammad pindah ke Madinah.
2)    Salman Al-Farisi mendatangi Nabi Muhammad dengan membawa beberapa makanan.
3)    Salman Al-Farisi berkata, “Saya melihat engkau tidak makan harta sedekah. Saya datang membawa hadiah untukmu, terimalah hadiah khusus dariku untukmu.”
4)    Nabi menerima hadiah itu dan ikut makan bersama para sahabat.
5)    Salman Al-Farisi bergumam,”Ini adalah bukti kedua bahwa nabi baru mau makan harta hadiah.”  

40. Pertemuan ke-3.
1)    Nabi Muhammad mengantar jenazah sahabatnya di pemakamam Baqi, Madinah.
2)    Nabi Muhammad duduk bersama para sahabat.
3)    Salman Al-Farisi memilih duduk di belakang Rasulullah. 
4)    Salman Al-Farisi ingin melihat stempel kenabian di punggung Rasulullah.
5)    Rasulullah menyadarinya, beliau melepaskan baju dari punggungnya.
6)    Salman Al-Farisi melihat stempel tanda kenabian yang berada di antara punggung Nabi seperti yang disampaikan uskup di Ammuriyah.
7)    Salman Al-Farisi menangis mendekat, merangkul, dan mencium Rasulullah. 
8)    Nabi Muhammad bersabda, “Berbaliklah, menghadap kepadaku dan ceritakan semuanya.”
9)    Salman Al-Farisi bercerita tentang riwayat hidupnya yang berangkat dari Persia, Iran hingga di Madinah, Arab Saudi untuk mencari nabi baru.
10)  Rasulullah dan para sahabat mendengarkan dengan saksama.
11) Salman Al-Farisi pamit kembali bekerja sebagai seorang budak.
12) Salman Al-Farisi tidak ikut Perang Badar, dan Perang Uhud, karena masih berstatus seorang budak.

41. Rasulullah bersabda,”Wahai Salman, tulislah perjanjian dengan majikanmu agar kamu bebas.”
42. Salman Al-Farisi menulis perjanjian dengan majikannya untuk terlepas dari status budak dengan menanam 300 pohon kurma dan membayar 40 ons emas.
43. Rasulullah bersabda, “Wahai para sahabat, bantulah saudaramu Salman Al-Farisi untuk membebaskan dirinya.”
44. Semua para sahabat berebut membantu, Rasulullah ikut menanam pohon kurma dengan tangan beliau sendiri.
45. Rasulullah membawa emas sebesar telur ayam seberat 40 ons diberikan kepada Salman untuk ongkos membayar kebebasan dirinya.
46. Salman Al-Farisi menjadi orang merdeka dan langsung terlibat dalam Perang Khandaq (Perang Parit).
47. Salman Al-Farisi mengusulkan ide yang cemerlang, membuat parit mengelilingi Madinah untuk menghambat pergerakan pasukan kafir.
48. Pasukan kafir frustasi, berjumlah lebih banyak dengan senjata lengkap, tetapi hanya mampu berputar-putar saja.
49. Pasukan Islam hanya bertahan, pengepungan berlangsung lebih dari sebulan.
50.  Mendadak muncul angin topan, pasukan kafir kocar-kacir, mereka kembali ke tempat asal masing-masing.
51. Umat Islam selamat, sejak saat itu, Salman Al-Farisi selalu terlibat dalam peperangan membela Islam.

Daftar Pustaka
1.    Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
4.    Hisyam, Ibnu. Sirah Nabawiyah. Sejarah Lengkap Kehidupan Rasulullah.
5.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
6.    Tafsirq.com online.     



Related Posts:

0 comments:

Post a Comment