AYAH DAN IBU RASULULLAH
Oleh: Drs. H. M. YusronHadi, M.M

Beberapa
orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang ayah dan ibu Nabi Muhammad?” Ustad
Abdul Somad, Lc. M.A. menjelaskannya.
1.
Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 15
menyatakan bahwa Allah tidak mengazab seseorang sebelum mengutus seorang rasul kepadanya.
مَنِ
اهْتَدَىٰ فَإِنَّمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ
عَلَيْهَا ۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ ۗ وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ
حَتَّىٰ نَبْعَثَ رَسُولًا
Barangsiapa
yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu
untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barang siapa yang sesat maka
sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang
berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengadzab
sebelum Kami mengutus seorang rasul.
2.
Abdullah bin Abdul Muththalib (ayah Nabi
Muhammad), dan Aminah (ibu Nabi Muhammad ),
hidup sebelum Nabi Muhammad diutus menjadi rasul.
3.
Ayah dan ibu Nabi Muhammad termasuk “ahlul fatrah”
yang tidak diazab oleh Allah sebelum rasul diutus kepada mereka.
4.
Para ulama Ahlussunnah waljamaah dan Imam
Ibnu Taimiah berpendapat bahwa Al-Quran dan hadis Nabi menunjukkan Allah tidak mengazab
seseorang apabila risalah tidak sampai kepada mereka.
5.
Orang yang yangtidakmenerimarisalahkepadadirinyasecarakeseluruhan, iatidakdiazabsamasekali.
6.
Orang yang dating risalah sampai kepadanya secara
keseluruhan, tetapi tidak terperinci, ia
akan diazab dalam hal yang ditolaknya dan tidak diimaninya saja.
7.
Anas berkata bahwa seorang laki-lakiberkata,
“Wahai Rasulullah, di manakah bapakku?” Rasulullah menjawab, “Di neraka”.
8.
Ketika laki-laki itu pergi, Rasulullah memanggilnya
,“Sesungguhnya bapakku dan bapakmu di neraka.” (HR. Muslim).
9.
Para ulama menjelaskan yang dimaksud dengan
“bapak” dalam hadis ini adalah paman Rasulullah (AbiThalib), bukan Abdullah bin
Abdul Muththalib (ayah Nabi Muhammad).
10. Pada
zaman dahulu, orang-orang Arab biasanya menyebutkan “paman” dengan sebutan “bapak”.
11. Abi Thalib
(paman Nabi Muhammad) tidak beriman setelah Nabi Muhammad diutus menjadi Rasulullah.
12. Abdullah
bin Abdul Muththalib (ayah Nabi Muhammad) meninggal dunia sebelum Rasulullah diutus,
sehingga termasuk “ahlul fatrah” yaitu orang yang hidup sebelum rasul diutus.
13. Abu
Hurairah berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Aku memohon izin kepada Allah untuk
memohonkan ampun buat ibuku, tetapi Allah tidak mengizinkan. Aku meminta izin
agar aku ziarah kekuburnya, lalu Allah mengizinkanku”. (HR. Muslim).
14. Hadits
ini tidak menyatakan bahwa Aminah (ibu Nabi Muhammad) masuk neraka.
15. Hadits
ini hanya menyatakan bahwa Rasulullah tidak
diberi izin memohonkan ampunan untuk ibunya.
16. Tidak
berarti bahwa Aminah (ibu Nabi Muhammad) kafir, karena Allah tetap mengizinkan ziarah
ke kuburannya.
17. Seandainya
Aminah (ibu Nabi Muhammad) kafir, pastilah Rasulullah dilarang ziarah kekuburnya.
18. Rasulullah
juga pernah dilarang mendoakan seorang sahabat, bukan karena ia kafir, tetapi karena
ia mati dalam keadaan mempunyai utang.
19. Haditsdi
atas mestinya ditakwilkan, jika tetap bertahan dengan makna tekstualnya, maka akan
bertentangan dengan nashAl-Quran dan termasuk menyakiti Rasulullah.
20. Semua
umat Islam dilarang menyakiti Rasulullah.
21. Rasulullah
bersabda,“Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk, Dia jadikan aku dari yang
terbaik di antara mereka, dari yang terbaik dari kelompok mereka, dari yang
terbaik di antara dua kelompok, kemudian Dia pilih di antara kabilah-kabilah, Dia
jadikan aku dari kabilah terbaik, kemudian Dia pilih rumah-rumah, Dia jadikan aku
dari rumah terbaik di antara mereka. Aku jiwa terbaik dan rumah terbaik di antara
mereka”. (HR. Tirmidzi).
22. Rasulullah
berasal dari nasab keturunan yang terbaik, bukan dari orang kafir dan munafik.
23. Umat
Islam harus mencintai Nabi Muhammad melebihi orang-orang yang lain, termasuk melebihi
keluarganya sendiri.
24. Rasulullah
bersabda,”Tidak beriman salah seorang di antaramu, hingga aku lebih ia cintai daripada
anak kandungnya, daripada ayah ibu kandungnya dan semua manusia”. (HR. Bukharidan
Muslim).
25. Al-Quran
surah At-Taubah (surah ke-9) ayat 61.
وَمِنْهُمُالَّذِينَيُؤْذُونَالنَّبِيَّوَيَقُولُونَهُوَأُذُنٌ
ۚ قُلْأُذُنُخَيْرٍلَكُمْيُؤْمِنُبِاللَّهِوَيُؤْمِنُلِلْمُؤْمِنِينَوَرَحْمَةٌلِلَّذِينَآمَنُوامِنْكُمْ
ۚ وَالَّذِينَيُؤْذُونَرَسُولَاللَّهِلَهُمْعَذَابٌأَلِيمٌ
Di
antara mereka (orang-orang munafik) ada yang menyakiti Nabi dan mengatakan:
"Nabi mempercayai semua apa yang didengarnya". Katakan: "Ia
mempercayai semua yang baik bagi kamu, ia beriman kepada Allah, mempercayai
orang-orang mukmin, dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara
kamu". Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka azab
yang pedih.
DaftarPustaka
1. Somad,
Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-JawabSeputarSalat, 2017.
2. Somad,
Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-JawabSeputarSalat, 2017.
3. Somad,
Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-JawabMasalahPopuler, 2017.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online






0 comments:
Post a Comment