Sunday, June 30, 2019

2522. TAKDIR ALLAH


TAKDIR ALLAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

    Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang takdir Allah?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya. 
1.    Kata “taqdir” (takdir) berasal dari kata “qadar” yang artinya “ukuran, kadar, atau batas”.
2.    Misalnya matahari beredar di tempat peredarannya, itulah takdir, batas, atau ukuran untuk matahari. 
3.    Al-Quran surah Yasin (surah ke-36) ayat 38-39.
وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَهَا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ

      Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikian takdir (ketetapan) Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan telah Kami takdirkan (tetapkan) bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) dia kembali sebagai bentuk tandan yang tua.

4.    Al-Quran surah Al-Furqan (surah ke-25) ayat 1-2.
تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَىٰ عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا
      Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan (Al-Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam, yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan (Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menakdirkan (menetapkan) ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.

5.    Segala sesuatu yang berada di alam semesta, mulai dari yang kecil hingga yang besar, semuanya berdasarkan takdir (ketetapan) Allah.

6.    Al-Quran surah At-Tallaq (surah ke-63) ayat 5.
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

      Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan kebutuhannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

7.    Al-Quran surah Al-A’la (surah ke-87) ayat 1-5.
سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى الَّذِي خَلَقَ فَسَوَّىٰ وَالَّذِي قَدَّرَ فَهَدَىٰ وَالَّذِي أَخْرَجَ الْمَرْعَىٰ فَجَعَلَهُ غُثَاءً أَحْوَىٰ
     
      Sucikan nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi. Yang menciptakan dan menyempurnakan (penciptaan-Nya) dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk dan yang menumbuhkan rumput-rumputan, lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman.

8.    Segala sesuatu yang berada di alam semesta ini, semua ukurannya telah ditetapkan oleh Allah dengan sangat presisi, itulah takdir atau sunatulah.
9.    Para ilmuwan menyebutnya sebagai hukum alam (hukum Allah yang berlaku di alam semesta). 
10. Manusia mempunyai takdir sesuai dengan ketetapan Allah.
11. Misalnya manusia tidak dapat terbang seperti burung.
12. Manusia hidup berada dalam lingkungan takdir Allah, dan apa saja yang dilakukan oleh manusia semuanya terikat dalam takdir atau hukum Allah terhadap manusia. 
13. Takdir atau hukum Allah terhadap manusia berupa pilihan.
14. Allah menakdirkan manusia boleh, dapat, dan mampu memilih, bukan seperti matahari, bulan, dan bumi yang tidak dapat memilih, tetapi manusia boleh, dapat, dan mampu memilih takdir atau ukuran yang diambil.
15. Umar bin Khattab membatalkan kunjungan ke suatu daerah, karena mengetahui wilayah tersebut terkena wabah penyakit.
16. Para sahabat Nabi bertanya,”Apakah kamu menghindar dari takdir Allah?” Umar bin Khattab menjawab,”Saya menghindar dari takdir satu ke takdir lainnya.” 
17. Kadang kala manusia salah menilai takdir, misalnya ketika mendapatkan suatu bencana atau musibah, maka manusia berkata,”Semua bencana ini terjadi karena takdir Allah.”.
18. Tetapi ketika manusia mendapatkan kesuksesan, kenikmatan, dan anugerah, maka manusia berkata,”Semua keberhasilan ini adalah hasil kerja keras dan cerdas saya sendiri.” 
19. Hal ini bertentangan dengan firman Allah dalam Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 79.
مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ ۚ وَأَرْسَلْنَاكَ لِلنَّاسِ رَسُولًا ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا

      Apa saja nikmat yang kamu peroleh berasal dari Allah dan apa saja bencana yang menimpamu dari kesalahan dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Cukup Allah yang menjadi saksi.

20. Allah Maha Mengetahui segalanya dan manusia diberi kemampuan untuk memilih dan menentukan nasibnya sendiri.
21. Ilmu Allah sungguh sangat luas, sehingga Allah Maha Mengetahui semua masa lalu, masa sekarang, dan masa mendatang. 
22. Dengan keluasan ilmu Allah, maka Allah mengetahui segala yang akan dipilih oleh setiap manusia untuk masa depannya sendiri.
23. Apakah seorang manusia memilih jalan yang mengantarkan dirinya ke surga atau terjemus ke dalam neraka? 
24. Manusia ditakdirkan dan diberi kemampuan oleh Allah untuk dapat dan mampu melakukan pilihannya sendiri dengan segala risiko dan akibatnya.
25. Artinya manusia bebas menentukan jalan hidupnya sendiri dan akan menanggung segala dampak, risiko, dan akibatnya dalam kehidupannya di dunia dan akhirat. 

Daftar Pustaka
  1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
  2. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
  3. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.
  4. Tafsirq.com online


0 comments:

Post a Comment