Monday, June 3, 2019

2405. SALAF DAN SALAFI


Oleh: Drs. H. M. YusronHadi, M.M

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang salaf dan salafi?” Ustad Abdul Somad, Lc. M.A. menjelaskannya.
1.    Kata “salaf” secara bahasa artinya “orang-orang yang terdahulu” sebagai lawan dari kata “khalaf” yang artinya “orang-orang yang dating belakangan”.
2.    Hafizh IbnuHajar Asqalani berpendapat bahwa kelompok salaf adalah orang-orang yang hidup pada tiga abad pertama Hijriah.
3.    Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya sebaik-baik kamu adalah abadku, dan orang-orang setelah mereka, kemudian orang-orang setelah mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim).
4.    Syekh ‘Athiyyah Shaqar (mantan mufti Al-Azhar) berpendapat bahwa para pengikut Muhammad bin Abdul Wahab (1115-1206H/1703-1792M) yang disebut “wahabi” menisbatkan diri kepada “salaf”.
5.    Kemudian muncul orang-orang yang menyebut diri mereka kelompok salafi, dinisbatkan kepada salaf yang artinya “orang-orang yang hidup di masa lampau”.
6.    Untuk membedakan antara “salafa sli” dengan orang yang “men-salaf-kan dirinya”, muncul istilah yang popular untuk orang-orang yang hidup pada tiga abad pertama Hijriah disebut kalangan “salaf” atau “shalafush shaleh”.
7.    Orang-orang dan kelompok yang mengaku-ngaku salaf disebut dengan istilah “salafi-wahabi”.
8.    Syekh Abdul ‘Aziz Ibnu Baz berpendapat bahwa “salafi” dinisbatkan kepada “salaf”, yaitu para sahabat Nabi Muhammad dan para imam dalam tiga abad awal Hijriah. 
9.    Imam Bukhari, Imam Muslim dan orang-orang salafiyun (bentuk jamak dari kata salafi), dinisbatkan kepada salaf yaitu orang-orang yang berjalan di atas manhaj kalangan salaf yang mengikuti, mengajak, dan mengamalkan Al-Quran dan hadis Nabi, sehingga mereka adalah “ahlussunnah waljamaah”.
10. Syekh Ibnu ‘Utsaimin berpendapat bahwa “salafi” tidak hanya terbatas pada kelompok tertentu, artinya semua orang yang berpegang pada mazhab salaf adalah salafi, pada zaman terdahulu maupun zaman belakangan.
11. Salafi adalah semua orang yang berpegang kepada mazhab salaf dalam masalah akidah, ucapan dan perbuatan, serta tidak perlumembagi umat Islam dengan mengatakan, “Ini kelompok rasionalis”, “Itu kelompok salafi.”, atau kelompok lainnya.

12. Al-Quran surah At-Taubah (surah ke-9) ayat 100.

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

      Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.
13. Syekh Ahmad bin Muhammad Shawi Maliki berpendapat bahwa orang-orang Khawarij menyelewengkan penakwilan ayat Al-Quran dan hadis Nabi, sehingga mereka menghalalkan darah dan harta umat Islam yang di luar kelompoknya.
14. Syekh Ibnu ‘Abidin berpendapat bahwa para pengikut Muhammad bin Abdul Wahab adalah kaum Khawarij yang mengikuti mazhab Hambali, dan mereka menganggap hanya kelompoknya saja yang disebut kaum muslimin, sedangkan kelompok Islam yang lain dianggapnya musyrik dan halal dibunuh.
15. Syekh Sulaiman bin Abdul Wahab (saudara kandung Muhammad bin Abdul Wahab), telah menolak kejahatan dan maker saudara kandungnya itu, meskipun Muhammad bin Abdul Wahab sangat menakutkan bagi umat Islam yang lain, karena orang yang berbeda pendapat dengannya, maka halal dibunuh.
16. Syekh Zaini Dahlan menjelaskan bahwa terdapat seorang muazin buta yang membaca selawat diatas mimbar setelah azan, lalu dia dibunuh karena perbuatannya dianggap terlarang menurut mereka.
17. Sebagian pengikut wahabi yang keras dan bersikap ekstrem terus berlanjut hingga ke zaman modern sekarang, meskipun mereka tidak lagi menggunakan pedang untuk menghabisi orang-orang yang tidak sependapat dengan mereka, tetapi lidah mereka lebih tajam daripada pedang yang pernah mereka hunuskan.
18. Syekh Mukhsin bin Hamid seorang ulama wahabi yang moderat resah dengan pertikaian di antara umat Islam sendiri, kemudian mengajak kaum wahabi ke jalan yang benar, dengan cara menjaga lidahnya agar berbicara tentang kebaikan saja.

DaftarPustaka
1.    Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2.    Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3.    Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online


















































Related Posts:

0 comments:

Post a Comment