Oleh: Drs. H. M. YusronHadi, M.M

Beberapa orang
bertanya,”Mohon dijelaskan tentang salaf dan salafi?” Ustad Abdul Somad, Lc.
M.A. menjelaskannya.
1. Kata “salaf” secara
bahasa artinya “orang-orang yang terdahulu” sebagai lawan dari kata “khalaf”
yang artinya “orang-orang yang dating belakangan”.
2. Hafizh IbnuHajar
Asqalani berpendapat bahwa kelompok salaf adalah orang-orang yang hidup pada tiga
abad pertama Hijriah.
3. Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya
sebaik-baik kamu adalah abadku, dan orang-orang setelah mereka, kemudian
orang-orang setelah mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim).
4. Syekh
‘Athiyyah Shaqar (mantan mufti Al-Azhar) berpendapat bahwa para pengikut
Muhammad bin Abdul Wahab (1115-1206H/1703-1792M) yang disebut “wahabi” menisbatkan
diri kepada “salaf”.
5. Kemudian muncul
orang-orang yang menyebut diri mereka kelompok salafi, dinisbatkan kepada salaf
yang artinya “orang-orang yang hidup di masa lampau”.
6. Untuk membedakan
antara “salafa sli” dengan orang yang “men-salaf-kan dirinya”, muncul istilah
yang popular untuk orang-orang yang hidup pada tiga abad pertama Hijriah disebut
kalangan “salaf” atau “shalafush shaleh”.
7. Orang-orang dan
kelompok yang mengaku-ngaku salaf disebut dengan istilah “salafi-wahabi”.
8. Syekh Abdul
‘Aziz Ibnu Baz berpendapat bahwa “salafi” dinisbatkan kepada “salaf”, yaitu para
sahabat Nabi Muhammad dan para imam dalam tiga abad awal Hijriah.
9. Imam Bukhari,
Imam Muslim dan orang-orang salafiyun (bentuk jamak dari kata salafi), dinisbatkan
kepada salaf yaitu orang-orang yang berjalan di atas manhaj kalangan salaf yang
mengikuti, mengajak, dan mengamalkan Al-Quran dan hadis Nabi, sehingga mereka adalah
“ahlussunnah waljamaah”.
10. Syekh Ibnu
‘Utsaimin berpendapat bahwa “salafi” tidak hanya terbatas pada kelompok tertentu,
artinya semua orang yang berpegang pada mazhab salaf adalah salafi, pada zaman terdahulu
maupun zaman belakangan.
11. Salafi adalah semua
orang yang berpegang kepada mazhab salaf dalam masalah akidah, ucapan dan perbuatan,
serta tidak perlumembagi umat Islam dengan mengatakan, “Ini kelompok rasionalis”,
“Itu kelompok salafi.”, atau kelompok lainnya.
12. Al-Quran surah
At-Taubah (surah ke-9) ayat 100.
وَالسَّابِقُونَ
الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ
بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ
تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ
الْعَظِيمُ
Orang-orang yang
terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin
dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada
mereka dan mereka pun rida kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka
surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.
13. Syekh Ahmad
bin Muhammad Shawi Maliki berpendapat bahwa orang-orang Khawarij menyelewengkan
penakwilan ayat Al-Quran dan hadis Nabi, sehingga mereka menghalalkan darah dan
harta umat Islam yang di luar kelompoknya.
14. Syekh Ibnu
‘Abidin berpendapat bahwa para pengikut Muhammad bin Abdul Wahab adalah kaum Khawarij
yang mengikuti mazhab Hambali, dan mereka menganggap hanya kelompoknya saja yang
disebut kaum muslimin, sedangkan kelompok Islam yang lain dianggapnya musyrik dan
halal dibunuh.
15. Syekh Sulaiman
bin Abdul Wahab (saudara kandung Muhammad bin Abdul Wahab), telah menolak kejahatan
dan maker saudara kandungnya itu, meskipun Muhammad bin Abdul Wahab sangat menakutkan
bagi umat Islam yang lain, karena orang yang berbeda pendapat dengannya, maka halal
dibunuh.
16. Syekh Zaini Dahlan
menjelaskan bahwa terdapat seorang muazin buta yang membaca selawat diatas mimbar
setelah azan, lalu dia dibunuh karena perbuatannya dianggap terlarang menurut mereka.
17. Sebagian pengikut
wahabi yang keras dan bersikap ekstrem terus berlanjut hingga ke zaman modern sekarang,
meskipun mereka tidak lagi menggunakan pedang untuk menghabisi orang-orang yang
tidak sependapat dengan mereka, tetapi lidah mereka lebih tajam daripada pedang
yang pernah mereka hunuskan.
18. Syekh Mukhsin
bin Hamid seorang ulama wahabi yang moderat resah dengan pertikaian di antara umat
Islam sendiri, kemudian mengajak kaum wahabi ke jalan yang benar, dengan cara menjaga
lidahnya agar berbicara tentang kebaikan saja.
DaftarPustaka
1.
Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2.
Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3.
Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment