CARA MEMBACA AL-QURAN
Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

1. Tertib urutan surat dan ayat dalam mushaf
Al-Quran yang kita baca sekarang ini adalah hasil susunan Nabi Muhammad
berdasarkan bimbingan Allah.
2. Al-Quran terdiri atas 114 surah, 30 juz, dan
6.236 ayat.
3. Umat Islam membaca mushaf Al-Quran mulai
surah ke-1 (surah Al-Fatihah) sampai surah ke-114 (surah An-Nas).
4. Umat Islam membaca Al-Quran seperti
membaca sebuah pembahasan yang melompat dari satu topik ke topik lainnya.
5. Ada orang yang membaca Al-Quran dengan:
1) Pendekatan tematik (berkenaan dengan tema
tertentu).
2) Membaca sesuai dengan urutan kronologis
turunnya.
6. Pertanyaannya, “Apakah maksudnya kitab mushaf
Al-Quran yang ada saat sekarang tidak tersusun seperti urutan kronologis turunnya?”
7. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2)
ayat 121.
الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ
تِلَاوَتِهِ أُولَٰئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۗ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ
الْخَاسِرُونَ
Orang-orang yang telah Kami
berikan Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka
beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka
orang-orang yang rugi.
8. Secara keseluruhan, Al-Quran adalah
sebuah ilmu, atau sebentuk ilmu yang mengandung nilai ilmiah, yang sudah,
masih, dan akan bisa terus dibuktikan kebenarannya secara ilmiah.
9. Banyak ahli yang sudah menemukan
pembuktian kebenaran Al-Quran lewat berbagai disiplin bidang keilmuan.
10. Sekarang kita bisa bisa membaca banyak buku tentang kebenaran
Al-Quran di internet.
11. Misalnya, tulisan: Harun Yahya, Zakir Naik,
Maurice Bucaille, dan lainnya.
12. Nilai keilmuan dalam Al-Quran mencakup
bidang sains dan filsafat.
13. Al-Quran mengajarkan cara pandang terhadap
dunia, konsep kebudayaan atau peradaban, sampai konsep kepribadian atau akhlak.
14. Tujuan
utama pengajaran Al-Quran adalah yang bersinggungan dengan konsep filsafat kebudayaan,
peradaban, kepribadian, dan akhlak.
15. Yang bersinggungan dengan sains dan
teknologi hanya ibarat sampiran dalam pantun, yang berfungsi menguatkan pesan
inti yang hendak disampaikan.
16. Dalam segi teknik atau cara, atau
tepatnya seni penguraian pesan, Al-Quran mempunyai cara atau gaya yang berbeda
dari buku ilmiah karangan manusia.
17. Orang-orang yang terbiasa membaca buku
ilmiah karangan manusia, pada umumnya merasa heran melihat susunan mushaf dan
gaya bahasa Al-Quran.
18. Dalam segi gaya bahasa (uslub), bahasa
Al-Quran itu sangat kental warna sastranya, sangat kentara unsur puisinya,
sangat jelas konsistensinya dalam menonjolkan ciri sajak persamaan atau persesuaian
bunyi pada setiap akhir kalimat dan ayat.
19. Dalam segi ini yang paling sulit
dimunculkan dalam terjemahan, sehingga usaha HB Yassin untuk membuat terjemahan
Al-Quran yang puitis, bisa dikatakan gagal.
20. Sebagai ilmu, Al-Quran dirancang untuk menjadi
pedoman hidup manusia.
21. Selain ada nilai sains dan filosofis, Al-Quran
jelas mengandung ajaran hidup yang praktis.
22. Kepraktisan Al-Quran dibuktikan dengan
cara pengajarannya yang dilakukan secara cicilan dan berangsur-angsur.
23. Hal itu keistimewaan Al-Quran untuk memenuhi
kebutuhan pragmatis dakwah Nabi Muhammad dan para pendukung awalnya.
24. Al-Quran sebagai sebuah ilmu peradaban
yang masuk ke dalam dimensi sejarah, berhadapan dengan gejolak psikologis Nabi
Muhammad dan para pengikut awalnya, ditampilkan dalam situasi sosial dan
politik sebagai alternatif solusi dari kemelut.
25. Pengajaran Al-Quran dilakukan selama 23
tahun.
26. Banyak orang kurang peduli dalam jangka
waktu 23 tahun, seiring dengan pengajaran Al-Quran mengalir sebuah proses dakwah
yang berdampak local sampai internasional.
27. Dari proses pengajaran dan dakwah Al-Quran,
lahir sebuah agama dunia yang baru, yaitu agama Islam.
28. Setelah Al-Quran selesai diajarkan dan diterapkan
secara pragmatis untuk memenuhi kebutuhan zaman dengan segala situasi dan
kondisinya, lalu Al-Quran disusun
menjadi sebuah buku.
29. Penyusunan Al-Quran menjadi sebuah buku
seperti yang kita dapati sekarang adalah penegasan bahwa Al-Quran secara keseluruhan
adalah sebuah ilmu.
30. Sebuah ilmu disusun, dituturkan dan
dituliskan berdasarkan tertib atau susunan rangkaian tertentu, yang dimulai
dengan Pembukaan, disusul Uraian, dan ditutup dengan Kesimpulan.
31. Al-Quran dibukukan dengan surat Al-Fatihah
(pembuka) diletakkan dalam urutan pertama, setelah itu diletakkan beberapa surat
panjang sebagai uraian, dan diakhiri dengan beberapa surat pendek sebagai kesimpulan.
32. Susunan buku atau mushaf Al-Quran memenuhi persyaratan ilmiah.
33. Susunan topik Al-Quran yang “melompat-lompat
dan kacau” terkandung rahasia tertentu yang menunjukkan bahwa Al-Quran memang istimewa
yang berbeda dengan buku karangan manusia.
34. Al-Quran dianugerahkan Allah sebagai
teman hidup para umat Islam sepanjang zaman.
35. Umat Islam akan selalu membacanya
berulang-ulang, seumur hidupnya.
36. Semakin sering membacanya, dan semakin
akrab dengan A-Quran, maka semakin mengetahui dan memahami seluk-beluknya.
37. Cara membaca Al-Quran:
1) Jika ingin membaca Al-Quran sebagai ilmu,
perlakukan Al-Quran sebagai ilmu, yang di dalamnya terdapat: pendahuluan, uraian,
dan simpulan.
2) Al-Quran dalam perincian per surah mempunyai
susunan yang sama, yaitu ada ayat yang merupakan pendahuluan yang berisi
gagasan inti, uraian, dan simpulan.
3) Mengacu pada surah Al-Muzzammil, membaca
Al-Quran bisa dilakukan mulai dari yang mudah, sampai yang sulit, menurut
penilaian pembaca.
4) Ada dalil yang mengatakan bahwa sebagian ayat
dan surah dengan bagian yang lain saling menafsirkan.
a. Dalil ini memang benar, dalam arti banyak
istilah dalam Al-Quran yang dijelaskan oleh Al-Quran sendiri.
b. Misalnya istilah “al-muttaqin” dijelaskan
dalam rangkaian ayat dalam surah Al-Baqarah.
c. Ada pula istilah yang penjelasannya
ditemukan secara terpisah dalam surah lain.
5) Membaca Al-Quran secara tematik (menurut
tema tertentu) sangat bagus untuk mencari penjelasan Al-Quran tentang tema
tertentu.
Daftar Pustaka
1.
Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab,
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan
Umat. Penerbit Misan, 2009.
3.
Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment