(Seri
ke-30)
Oleh:
Drs. H. M. YusronHadi, M.M.

A.
Rasulullah berumur 56 tahun.
1. Terbunuhnya
Ka’ab bin Arsyaf.
1) Ka’ab
bin Arsyaf adalah tokoh Yahudi yang kaya raya, ahli syair, dan suka membantu
orang-orang Arab.
2) Ka’ab
bin Arsyaf sangat dendam dan berani secara terang-terang mengajak memerangi dan
membunuh Rasulullah.
3) Dia
berasal dari kabilah Nabhan, ibunya dari Bani Nadhir, dan mempunyai benteng di
belakang perkampungan Bani Nadhir.
4) Ketika
mendengar para pemimpin Quraisy terbunuh pada Perang Badar, Ka’ab bin Arsyaf
merasa heran karena mereka para bangsawan.
5) Setelah
yakin para pemimpin Quraisy terbunuh, Ka’ab bin Arsyab mengejek Rasulullah,
menyanjung Quraisy dan membangkitkan semangat melawan umat lslam.
6) Ka’ab
bin Arsyaf datang ke Mekah dan menetap di rumah Munthalib bin Abu Wada’ah.
7) Dia
melantunkan syair-syair sambil menangis mengumbar air mata, menyebut-nyebut
para pemimpin QuraIsy yang terbunuh dan dimasukkan ke dalam sumur.
8) Dia
berharap tindakannya dapat membangkitkan harga diri dan semangat melawan Rasulullah.
9) Ka’ab
bin Arsyab menjelaskan kepada pemimpin quraisy bahwa agama kaum Quraisy lebih mulia
daripada umat lslam di Madinah.
10) Kemudian
dia kembali ke Madinah, sambil merangkum syair baru yang menjelek-jelekkan
istri para sahabat dengan ketajaman lidahnya.
11) Rasulullah
bersabda,”Siapakah yang berani menghadapi Ka’ab bin Arsyaf, karena dia telah
menyakiti Allah dan Rasulullah?”
12) Beberapa
sahabat dipimpin Muhammad bin Maslamah berkata,”Kami, ya Rasulullah.”
2. Siasat
untuk membunuh Ka’ab bin Arsyaf.
1) Muhammad
bin Maslamah mendatangi Ka’ab bin Arsyaf untuk menjebaknya, dengan mengaku senang
kepadanya karena banyak membantu dan membenci terhadap Rasulullah.
2) Abu
Na’ilah (saudara sesusuan Ka’ab bin Arsyaf) mendatanginya pada kesempatan yang
lain, juga mengatakan membenci Rasulullah.
3) Pada
suatu hari, Muhammad bin Maslamah dan Abu Nailah bertemu dengan Ka’ab bin Arsyaf
untuk mengatur siasat seolah-olah ingin membunuh Rasulullah.
4) Setelah
pertemuan itu, Ka’ab bin Arsyaf semakin percaya kepada beberapa orang muslim yang
akan membunuh Rasulullah.
3. Terjadinya
pembunuhan.
1) Pada
malam Rabiul Awal 3 Hijriah, Rasulullah melepas beberapa sahabat di Baqi untuk
tugas membunuh Ka’ab bin Arsyaf.
2) Setelah
para sahabat pergi, Rasulullah mendoakan mereka.
3) Beberapa
sahabat mendatangi benteng Ka’ab bin Arsyaf di perkampungan Bani Nadhir.
4) Abu Nailah
berbisik memanggil Ka’ab bin Arsyaf agar keluar dari dalam bentengnya.
5) Istri
Ka’ab bin Arsyaf yang masih muda belia bertanya,”Pada malam-malam begini, kamu
akan pergi?”
6) Ka’ab
bin Arsyaf berkata,”Dia adalah saudaraku Muhammad bin Maslamah dan saudara sesusuanku
Abu Nailah.”
7) “Jika
urusan bunuh membunuh, maka orang terhormat akan mendatanginya.”
8) Dengan
tipu muslihat, Abu Nailah dan Muhammad bin Maslamah dapat membunuh Ka’ab bin
Arsyaf.
9) Kemudian,
para sahabat melaporkan hasilnya kepada Rasulullah.
10) Setelah
mengetahui kematian pemimpinnya, kaum Yahudi Madinah dicekam ketakutan,
sehingga mereka tidak berani melanggar perjanjian dengan Rasulullah.
Daftar Pustaka
1. Syaikh
Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta.
2006.
2. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. SejarahMekah. Mekah 2017.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
5. Tafsirq.com
online.



0 comments:
Post a Comment