Saturday, February 22, 2020

4505. RUKUN IMAN TAKDIR


RUKUN IMAN TAKDIR
Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, MM
1.    Menurut studi Al-Quran, kewajiban meyakini adanya takdir tidak secara otomatis menyatakannya sebagai 1 dari 6 rukun iman.
2.    Al-Quran tidak menggunakan istilah “rukun” untuk “takdir”.
3.    Rasulullah juga tidak memakai istilah “rukun” untuk “takdir” dalam hadis beliau.
4.    Umar bin Khattab berkisah bahwa suatu ketika datang orang berpakaian serba putih, berambut hitam teratur, dan penampilannya tidak menampakkan seorang pendatang, tetapi para sahabat tidak ada yang mengenalnya.
5.    Orang itu bertanya kepada Rasulullah tentang Islam, Iman, Ihsan, hari kiamat dan tanda-tandanya.
6.    Kemudian Rasulullah menjawab dengan menyebut 6 perkara iman, yaitu beriman kepada:
1)    Allah.
2)    Malaikat-Nya.
3)    Kitab-Nya.
4)    Rasul-Nya.
5)    Hari Kemudian.
6)    Takdir baik dan buruk.
7.    Setelah sang penanya pergi, Rasulullah menjelaskan bahwa,”Dia adalah malaikat  Jibril, yang datang untuk mengajari kalian, tentang agama kalian”.
8.    Kemudian para ulama merumuskan 6 rukun Iman dari hadis tersebut.
9.    Al-Quran tidak menggunakan kata “rukun” untuk “takdir”.
10. Al-Quran tidak pernah menyebut kata “takdir” dalam satu rangkaian ayat yang berbicara tentang ke-5 perkara lain di atas.

11. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 285.

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ

       Rasul telah beriman kepada Al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan), “Kami tidak membedakan seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya”, dan mereka mengatakan, “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa), “Ampuni kami,  Ya Tuhan kami, dan kepada Engkau tempat kembali”.
12. Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 136.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا

      Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.
13. Ke-2 ayat Al-Quran di atas tidak menyebutkan perkara “takdir”.
14. Hal ini bukan berarti bahwa takdir tidak wajib diyakini.
15. Tetapi yang ingin ditampilkan adalah bahwa Al-Quran tidak menyebutkan “takdir” sebagai “rukun”, dan tidak merangkaikannya dengan ke-5 perkara lain yang disebut dalam hadis di atas.
16. Sehingga, bisa dipahami apabila terdapat sebagian ulama yang tidak menjadikan “takdir” sebagai salah satu rukun iman.
17. Sebagian ulama hanya menyebut 3 hal pokok saja, yaitu beriman:
1)    kepada Allah.
2)    Malaikat.
3)    Hari kemudian.
18. Sebagian ulama berpendapat beriman kepada malaikat mencakup keimanan tentang wahyu yang disampaikan, Rasulullah, dan Rasul yang menerima wahyu.
19. Beberapa hadis Rasulullah, sering beliau hanya menyebut 2 perkara saja, yaitu beriman:
1)    Kepada Allah.
2)    Hari kemudian.
20. Rasulullah bersabda,”Barangsiapa yang percaya kepada Allah dan hari kemudian, maka hendaklah dia menghormati tamunya”.
21. “Barangsiapa yang percaya kepada Allah dan hari kemudian, maka hendaklah dia menyambung tali kerabatnya”.
22. “Barangsiapa yang percaya kepada Allah dan hari kemudian, maka hendaklah dia berkata benar atau diam”.

23. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 62.

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَىٰ وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

      Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
24. Ayat Al-Quran ini bukan menunjukkan bahwa yang dituntut dari semua kelompok yang disebut di atas hanya beriman kepada Allah dan hari kemudian saja.
25. Tetapi bersama keduanya adalah beriman kepada Rasul, kitab suci, malaikat, dan takdir.
26. Meskipun, ayat Al-Quran tersebut dan semacamnya hanya menyebutkan 2 hal pokok saja.
27. Tetapi tetap menuntut keimanan menyangkut yang disampaikan Rasulullah dalam 6 hal keimanan yang disebutkan dalam hadis di atas, dan perkara lainnya yang tidak disebutkan.

Al-Quran Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online.


Related Posts:

0 comments:

Post a Comment