FITRAH
MANUSIA BERBUAT BAIK
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
A. Fitrah
manusia selalu ingin berbuat baik.
1. Fitrah
adalah sifat asal, kesucian, dan bakat.
2. Fitrah
manusia adalah sifat asal dan bakat manusia.
3. Fitrah
manusia berbuat baik artinya sifat asal dan bakat setiap manusia secara alami
adalah ingin berbuat baik.
4. Sekarang
ini, manusia yang hidup di planet bumi sekitar 7 milyar jumlahnya.
5. Manusia
yang tinggal di Asia, Amerika, Eropa, dan Afrika, sampai di kutub bumi pun,
mereka punya kecenderungan berbuat baik.
6. Manusia
secara fitrah ingin menolong, berbagi, berlaku sopan, jujur, dan perbuatan baik
lainnya.
7. Mereka
menyukai kebaikan, kejujuran dan kebenaran.
8. Hal
ini dapat dirunut kembali sejak penciptaan manusia.
9. Allah
sudah memberi bekal kepada manusia “software” (perangkat lunak) cenderung
kepada kebaikan dan kebenaran.
10. Agama
lslam adalah agama fitrah.
11. Artinya
agama Islam sesuai dengan fitrah sifat asal dan bakat manusia.
12. Setiap
bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah, bersih, dan suci.
13. Setelah
lahir, bayi manusia mulai terkontaminasi oleh keburukan.
14. Tetapi
fitrah akan selalu melekat pada setiap manusia, meskipun diabaikan, tidak
diakui, dan tidak disadari.
15. Islam
membawa manusia kembali pada fitrahnya.
16. Kemudian
menguatkan dan menyempurnakan kecenderungan bawaan pada kebaikan dan kebenaran.
17. Islam
mengembalikan dan menyempurnakan nilai kemanusiaan yang sudah ada secara alami.
18. Bersama
hidayah Islam, kebaikan dan kebenaran tadi akan tampak semakin jelas.
19. Al-Quran
surah Ar-Rum (surah ke-30) ayat 30.
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ
اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ
الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Maka hadapkan wajahmu dengan lurus kepada
agama (Allah), (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia
menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang
lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
20. Rasulullah
diutus oleh Allah membawa dan mencontohkan akhlak yang baik, seperti para nabi
sebelumnya.
21. Nabi
Muhammad hadir sebagai penutup para nabi bertugas menyampaikan risalah Islam
untuk menyempurnakan akhlak.
22. Rasulullah
bersabda,”Aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia."
23. Kehadiran
Islam mengantarkan kecenderungan kepada kebaikan dan kebenaran menuju puncak
kemuliaan.
24. Ibarat
senyum, ada senyum ingin dianggap manis karena sedang difoto, dan karena
pekerjaan, atau takut kepada atasan.
25. Tetapi
ada juga senyum ikhlas.
26. Hal
yang sama berlaku pula pada sedekah.
27. Motif
orang bersedekah bermacam-macam.
28. Tetapi
yang paling bagus adalah bersedekah dengan ikhlas.
29. Puncak
kebaikan adalah ketika hanya ingin keridaan Allah dalam melakukannya.
30. Selain
sebagai penguat fitrah, Islam juga menjadi pengingat atau penawar bagi
kelalaian manusia.
31. Manusia
punya kekurangan, yaitu menyukai aneka kesenangan bersifat sementara dan
berpikiran sempit.
32. Manusia
sangat mudah berkeluh-kesah ketika dalam kesempitan dan menjadi kikir ketika dalam kelapangan.
33. Manusia
juga gampang melupakan hari kemudian.
34. Kecenderungan
bawaan untuk mencari kebaikan dan kebenaran selayaknya dimaksimalkan dengan
Islam.
35. Dalam
Islam, seluruh pikiran dan amal perbuatan, seluruhnya hanya tertuju kepada
Allah.
36. Islam
bukan penghalang, tetapi penguat dan penyempurna fitrah.
37. Manusia
membutuhkan Allah, bukan Allah yang butuh manusia.
38. Al-Quran
surah Al-Fathir (surah ke-35) ayat 15.
۞ يَا أَيُّهَا النَّاسُ
أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ
Hai manusia, kamu
yang membutuhkan Allah, dan Dia Allah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu)
lagi Maha Terpuji.
39. Jika
setiap perbuatan yang baik, sudah kita kerjakan dengan ikhlas hanya karena
Allah dan hati kita sudah bulat hanya kepada Allah, maka itu akhlak kemuliaan
terbaik.
Daftar
Pustaka
1. KH
Abdullah Gymnastiar.
2. Hatta,
DR. Ahmad. Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah.
Penerbit Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.
3. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
4. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment