Saturday, October 31, 2020

6096. PENGERTIAN UKHUWAH

 


PENGERTIAN UKHUWAH

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Ukhuwah artinya persaudaraan.

 

Dalam bahasa Arab, kata “ukhuwah” terambil  dari  akar  kata  yang pada mulanya berarti “memperhatikan”.

 

Makna asal memberi kesan  “persaudaraan”  mengharuskan  adanya “perhatian” semua pihak yang merasa bersaudara.

 

 

   “Perhatian” pada  mulanya  muncul karena  adanya persamaan orang yang  bersaudara.

 

Pada akhirnya  “ukhuwah” diartikan  “setiap  persamaan  dengan pihak lain, baik persamaan keturunan, dari  segi  ibu,  bapak, atau keduanya, maupun dari segi persusuan”.

 

Secara “majazi” kata “ukhuwah” (persaudaraan) mencakup  persamaan dalam salah  satu  unsurnya seperti  suku, agama, profesi, dan perasaan.

 

Dalam kamus bahasa Arab ditemukan kata “akh” yang  membentuk  kata “ukhuwah” dipakai juga dengan arti “teman akrab” atau “sahabat”.  

 

 Ukhuwah Islamiyah diartikan “Persaudaraan sesama Islam”, atau “Persaudaraan sesama Muslim”.

 

Sehingga kata “Islamiah”  adalah “pelaku” ukhuwah itu. 

 

     Pemahaman seperti ini kurang tepat, karena kata “Islamiah” yang dirangkaikan dengan kata “ukhuwah” lebih tepat  dipahami  sebagai “adjektiva”.

 

Ukhuwah Islamiah artinya “Persaudaraan yang bersifat Islami atau yang diajarkan oleh Islam”.

 

  Al-Quran dan hadis Nabi memperkenalkan bermacam-macam persaudaraan.

Dalam bahasa Arab, kata “sifat” selalu disesuaikan dengan “yang disifatinya”.

 

Jika “yang disifati” berbentuk “indefinitif” dan “feminin”, maka kata “sifatnya” harus juga demikian.

 

Dalam Al-Quran, kata  “akh” (saudara) dalam bentuk  tunggal ditemukan 52 kali.

 

Kata “akh” bisa bermacam-macam maknanya.

Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 23, kata “akh” artinya “saudara kandung atau saudara seketurunan”.

 

 

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمْ أُمَّهَاتُكُمْ وَبَنَاتُكُمْ وَأَخَوَاتُكُمْ وَعَمَّاتُكُمْ وَخَالَاتُكُمْ وَبَنَاتُ الْأَخِ وَبَنَاتُ الْأُخْتِ وَأُمَّهَاتُكُمُ اللَّاتِي أَرْضَعْنَكُمْ وَأَخَوَاتُكُمْ مِنَ الرَّضَاعَةِ وَأُمَّهَاتُ نِسَائِكُمْ وَرَبَائِبُكُمُ اللَّاتِي فِي حُجُورِكُمْ مِنْ نِسَائِكُمُ اللَّاتِي دَخَلْتُمْ بِهِنَّ فَإِنْ لَمْ تَكُونُوا دَخَلْتُمْ بِهِنَّ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ وَحَلَائِلُ أَبْنَائِكُمُ الَّذِينَ مِنْ أَصْلَابِكُمْ وَأَنْ تَجْمَعُوا بَيْنَ الْأُخْتَيْنِ إِلَّا مَا قَدْ سَلَفَ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا

 

 

 

Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu istrimu (mertua); anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dari istri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

 

 

Al-Quran surah Thaha (surah ke-20) ayat 29-30, kata “akh” artinya “saudara yang dijalin dalam ikatan keluarga”.

 

 

وَاجْعَلْ لِي وَزِيرًا مِنْ أَهْلِي هَارُونَ أَخِي

 

 

 

Dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (yaitu) Harun, saudaraku.

 

 

Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 65, kata “akh” artinya “saudara sebangsa, meskipun bukan seagama”.

 

 

۞ وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۚ أَفَلَا تَتَّقُونَ

     

Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?"


 

 

 

 

 

Al-Quran surah Al-Haqqah (surah ke-69) ayat 6-7, kata “akh” artinya “saudara sebangsa, meskipun bukan seagama”.

 

 

وَأَمَّا عَادٌ فَأُهْلِكُوا بِرِيحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍ    سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ حُسُومًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيهَا صَرْعَىٰ كَأَنَّهُمْ أَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍ

 

 

Adapun kaum Ad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang, yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul-tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk).

 

 

Al-Quran surah Shad (surah ke-38) ayat 23, kata “akh” artinya “saudara semasyarakat , meskipun berbeda paham”.

 

 

إِنَّ هَٰذَا أَخِي لَهُ تِسْعٌ وَتِسْعُونَ نَعْجَةً وَلِيَ نَعْجَةٌ وَاحِدَةٌ فَقَالَ أَكْفِلْنِيهَا وَعَزَّنِي فِي الْخِطَابِ

 

 

Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina dan aku mempunyai seekor saja. Maka dia berkata, “Serahkanlah kambingmu itu kepadaku dan dia mengalahkan aku dalam perdebatan.

 

 

Al-Quran surah Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 10, kata “akh” artinya “saudara seagama”.

 

 

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

 

 

Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.

 

 

Al-Quran surah Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 13, menyatakan saudara sesama manusia.

 

 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

 

 

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakanmu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikanmu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antaramu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antaramu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

 

 

Al-Quran surah Al-An’am (surah ke-6) ayat 38, menyatakan saudara sesama makhluk.

 

 

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا طَائِرٍ يَطِيرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلَّا أُمَمٌ أَمْثَالُكُمْ ۚ مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ ۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ

 

 

Dan tidaklah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatu pun di dalam Al Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.

 

 

Daftar Pustaka

1.       Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   

2.       Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.       Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.       Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.       Tafsirq.com online.

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment