Tuesday, October 27, 2020

6052. UMAT ISLAM WAJIB SALING MELENGKAPI

 


UMAT ISLAM WAJIB SALING MELENGKAPI

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Al-Quran memerintahkan semua umat Islam agar bersatu.

 

Tetapi umat Islam terpecah-belah menjadi beberapa kelompok yang berbeda.

 

Terjadinya perpecahan umat Islam bukan karena ajaran Islam.

 

Ajaran Islam ingin menyatukan semua pengikutnya dan melarang umat Islam berpecah belah.

 

 Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 103.

 

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

 

Berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah dan jangan kamu bercerai berai dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuhan, Allah mempersatukan hatimu, karena nikmat Allah kamu menjadi orang-orang yang bersaudara. Kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu. Allah menerangkan ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

 

 

Ayat Al-Quran ini memerintahkan seluruh umat Islam bersatu di jalan Allah dan melarang berpecah belah.

 

Orang yang mengambil jalan selain jalan Allah dan memisahkan diri dari jamaah umat Islam maka dia yang menyebabkan perpecahan.

 

 Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4)ayat 59.

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

 

Wahai orang-orang beriman, taati Allah dan taati Rasul-Nya dan ulil amri di antaramu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikan kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunah), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

 

 

Allah menyerukan kepada orang beriman untuk menaati Allah, Rasul, dan ulil amri.

 

Ulil amri adalah pemimpin sebagai wujud keimanan kepada Allah dan hari akhir.

 

Al-Quran surah Al-An’am (surah ke-6) ayat 159.

 

إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ ۚ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ

 

Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikit pun tanggungjawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanya (terserah) kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.

 

 

Ketika ada orang bertanya,“Siapakah Anda?”.

Jawaban yang umum adalah,“Saya seorang Suni,” atau “Saya seorang Syiah”.

 

Beberapa orang menyebut pengikut 4 mazhab terbesar.

 

“Saya  Hanafi, Maliki, Syafii, atau Hambali”.

 

Nabi Muhammad adalah seorang muslim.

 

Muslim artinya orang yang berserah diri kepada Allah.

 

Ketika ada orang yang bertanya,”Siapakah Nabi Muhammad?”

 

Apakah Nabi Muhammad seorang Hanafi, Maliki, Syafii, atau Hambali?

 

Jawabnya, “Nabi Muhammad adalah seorang muslim, seperti semua Nabi dan Rasul Allah sebelumnya.”

 

Al-Quran menyatakan Nabi Isa seorang muslim (artinya orang yang berserah diri kepada Allah).

 

Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 52.

 

۞ فَلَمَّا أَحَسَّ عِيسَىٰ مِنْهُمُ الْكُفْرَ قَالَ مَنْ أَنْصَارِي إِلَى اللَّهِ ۖ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ آمَنَّا بِاللَّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ

 

 

Maka tatkala Isa tahu keingkaran mereka (Bani Israel) berkatalah dia,”Siapakah yang akan menjadi penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?” Para hawariyyin (sahabat setia) menjawab,”Kami penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah, dan saksikan sesungguhnya kami orang-orang yang berserah diri (muslim).”

 

 

 Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 53.

 

رَبَّنَا آمَنَّا بِمَا أَنْزَلْتَ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُولَ فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ

 

Ya Tuhan kami, kami beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan kami mengikuti Rasul, Masukkan kami ke dalam golongan orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah).

 

 

Al-Quran menjelaskan Nabi Ibrahim seorang muslim (artinya orang yang berserah diri kepada Allah).

 

Nabi Ibrahim bukan orang Yahudi atau Nasrani.

 

Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 67.

 

مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلَٰكِنْ كَانَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

 

Ibrahim bukan orang Yahudi dan bukan (pula) orang Nasrani, tetapi dia orang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.

 

 

Jika orang bertanya, maka dia harus menjawab, “Saya orang Islam” atau “Saya seorang Muslim”.

 

Bukan dengan menjawab, “Saya Hanafi, Maliki, Syafii, atau Hambali.”

 

 Al-Quran surat Fussilat (surah ke-41) ayat 33.

 

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

 

      Siapa yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal saleh dan berkata,”Sesungguhnya aku termasuk orang muslim, yaitu orang yang berserah diri?”

 

 

Nabi Muhammad mengirim surat kepada para raja non-Islam mengajak mereka masuk Islam.

 

Dalam surat itu Nabi menyebut Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 64.

 

 

قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَىٰ كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ ۚ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ

 

      Katakan: “Wahai Ahli Kitab, mari (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidakkita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakan kepada mereka:“Saksikan, kami orang muslim, yaitu orang yang berserah diri (kepada Allah).”

 

 

Umat Islam harus menghormati semua ulama besar Islam.

 

Harus menghormati semua kiai dan ulama besar Islam, termasuk 4 Imam mazhab (Imam  Hanafi, Maliki, Syafii, atau Hambali).

 

Semoga Allah merahmati mereka.

 

 

Mereka semuanya ulama besar.

 

Semoga Allah membalas segala amal baik dan kerja keras penelitian mereka.

 

Kita boleh mengikuti pendapat dan riset yang dilakukan oleh Imam  Hanafi, Maliki, Syafii, atau Hambali.

 

 

Tetapi, jika dihadapkan pada pertanyaan,“Siapakah Anda?”

 

Jawaban semestinya adalah, “Saya orang muslim” atau, “Saya orang Islam.”

 

 Nabi bersabda,”Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan.”

 

Rasulullah memprediksi terpecahnya umat menjadi 73 golongan.

 

Nabi tidak menyebut umat Islam harus membagi dirinya menjadi 73 golongan.

 

Nabi bersabda, “Umatku terbagi menjadi 73 golongan, semuanya akan masuk neraka kecuali satu golongan”.

 

Sahabat bertanya, “Golongan manakah yang masuk surga?”

 

Nabi bersabda, “Golongan yang mematuhi Allah dan Rasul-Nya”.

 

Perpecahan dalam agama apa pun, biasanya dimulai dari masalah politik

 

Para pemimpin politik berebut memperbanyak jumlah pemilih.

 

Untuk menambah jumlah anggotanya demi kepentingan pemilihan umum.

 

Untuk kepentingan merebut jabatan, pangkat, dan harta kekayaan dunia.

 

 

Para pemimpin politik ingin merebut harta, tahta, dan wanita memakai segala cara.

 

Pemimpin sering menghalalkan segala cara dalam ambisi politiknya merebut jabatan dan pangkat yang menggiurkan.

Sebaiknya para pemimpin kelompok Islam pada tingkatan apa pun dan di mana pun, harus saling melengkapi kekurangan kelompok lainnya untuk menyebarkan kemuliaan Islam ke seluruh dunia.

 

Sebaiknya umat Islam jangan saling menyindir, menghina, merendahkan, mengafirkan, dan membid’ahkan sesama Islam.

 

Jangan gampang diadu domba.

 

Sesama umat Islam adalah bersaudara,

 

Harus rukun damai, saling menyayangi, dan menghormati, meskipun ada beberapa perbedaan.

 

Di dunia ini tidak ada yang sempurna.

 

Tidak ada manusia sempurna.

 

Tidak ada kelompok yang sempurna.

 

Tidak ada golongan yang sempurna.

 

Mereka harus saling melengkapi untuk menutupi kekurangannya.

 

Semua umat Islam harus saling menyempurnakan dan menutupi kekurangan lainnya, guna menyebarkan kemuliaan Islam ke seluruh dunia.

 

Semoga kita bisa memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat, amin.

 

 

Daftar Pustaka.

1.Naik, Zakir Abdul Karim. “Answer to non-muslim common question about Islam”. Jawaban Berbagai Pertanyaan Mengenai Islam.

2.Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.

3.Tafsirq.com online

0 comments:

Post a Comment