MAZHAB HANAFI DAN HAMBALI TAK ADA QUNUT SUBUH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Mazhab adalah haluan atau aliran hukum fikih yang menjadi ikutan
umat Islam.
Masing-masing mazhab punya
karakter dan keistimewaan
tersendiri.
MAZHAB HANAFI
Didirikan Nukman
bin Tsabit.
Lahir
tahun 89 Hijriah dan wafat tahun 150 Hijriah.
Nukman bin Tsabit guru
besar ilmu fikih di Irak.
MAZHAB MALIKI
Didirikan Imam
Malik bin Anas.
Lahir
tahun 93 Hijriah dan wafat tahun 179 Hijriah).
Imam
Malik bin Anas berasal dari Madinah.
MAZHAB SYAFII
Didirikan Muhammad
bin Idris.
Lahir
tahun 150 Hijriah dan wafat tahun 200 Hijirah).
Muhammad
bin Idris berasal dari Gaza, Palestina.
MAZHAB HAMBALI
Didirikan Ahmad
bin Hambal.
Lahir
tahun 164 Hijriah dan wafat
tahun 241 Hijriah.
Ahmad
bin Hambal berasal dari Baghdad, Irak.
QUNUT SUBUH MENURUT 4 MAZHAB
Mazhab Hanafi
1. Tidak
ada qunut pada salat Subuh.
2. Qunut
salat Subuh dikerjakan hanya saat terjadi musibah.
3. Ada
qunut pada salat witir.
4. Qunut
dikerjakan sebelum rukuk.
5. Tidak
ada qunut pada orang yang salat sendirian.
6. Jika
imam membaca qunut pada salat subuh, maka makmum boleh:
1) Makmum
diam saja.
2) Makmum
ikut mengamini imam.
MAZHAB MALIKI
1. Qunut hanya ada pada salat Subuh.
2. Tidak
ada qunut pada salat witir dan salat lainnya.
3. Qunut
salat subuh dikerjakan sebelum rukuk.
4. Qunut
salat subuh boleh dikerjakan setelah rukuk.
5. Ketika
qunut boleh mengangkat dua tangan dan boleh tidak mengangkat kedua tangan.
MAZHAB SYAFII
1.
Qunut hanya ada pada salat
Subuh.
2.
Tidak ada qunut pada salat lain,
kecuali terjadi bencana.
3.
Qunut Subuh dikerjakan setelah rukuk pada rakaat kedua.
4.
Rasulullah tidak pernah
meninggalkan qunut Subuh.
5.
Qunut salat Subuh boleh
dikerjakan berjamaah atau sendirian.
6.
Qunut juga dikerjakan pada salat
witir pada separuh akhir bulan Ramadan.
7.
Qunut Subuh adalah bagian dari
salat Subuh.
Jika terlupa, maka diganti sujud
sahwi.
8.
Mengangkat kedua tangan dan mengusap
wajah dalam qunut Subuh terbagi 3 kelompok.
1)
Mengangkat kedua tangan.
Tanpa mengusapkannya ke wajah.
2)
Mengangkat
kedua tangan.
Dan mengusapkannya ke wajah.
3)
Tidak
mengangkat kedua tangan.
Dan tidak mengusapkannya ke wajah.
9.
Setelah membaca doa qunut Subuh
tidak perlu mengusapkan kedua tangan ke bagian tubuh selain wajah.
10. Hukumnya
makruh, jika
setelah membaca qunut Subuh mengusapkan kedua tangan ke bagian tubuh lainnya.
MAZHAB HAMBALI
1.
Tidak ada qunut pada salat
Subuh.
2.
Tidak ada qunut pada salat
lainnya.
3. Ada
qunut pada salat witir.
4. Qunut
dikerjakan setelah rukuk.
5. Qunut
dikerjakan hanya jika terjadi musibah.
Hadis Nabi Muhammad.
1)
Anas berkata,
“Rasulullah membaca doa qunut
selama satu bulan.
Beliau melaknat mereka. Kemudian
meninggalkannya.
Adapun doa qunut salat Subuh,
Rasulullah terus membaca doa qunut pada salat Subuh hingga beliau wafat.”
2)
Awwam bin Hamzah berkata,
“Saya bertanya kepada Abu Utsman tentang doa
qunut pada salat Subuh.”
Ia menjawab, “Setelah rukuk.
Saya bertanya, “Dari siapa?”
Ia menjawab, “Dari Abu Bakar,
Umar bin Khattab dan Usman bin Affaf.”
(HR. Baihaqi).
3)
Abdullah bin Ma’qil berkata,
“Ali bin Abi Thalib membaca doa
qunut pada salat Suhub.”
(HR. Baihaqi).
4)
Anas bin Malik,
“Sesungguhnya Rasulullah membaca
doa qunut selama 1 bulan, berdoa terhadap daerah Arab, kemudian
meninggalkannya.”
(HR. Muslim).
5)
Anas bin Malik berkata,
“Rasulullah membaca doa qunut
selama 1 bulan beliau melaknat (Bani) Riklan, Dzakwan dan ‘Ushayyah yang telah
berbuat maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya.”.
(HR. Bukhari dan Muslim).
6)
Abu Malik AsyjaI berkata,
“Saya bertanya kepada Bapak
saya:
Wahai bapakku, sesungguhnya
engkau salat di belakang Nabi, Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan,
dan Ali bin bi Thalib, apakah mereka membaca doa qunut?”.
Bapaknya menjawab,
“Wahai anakku, itu perbuatan
yang dibuat-buat.”
(HR. Tirmidzi).
7)
Abdullah bin Mas’ud berkata,
“Rasulullah tidak pernah membaca
doa qunut dalam salat-salatnya.”
8)
Abu Qatadah berkata,
9)
“Saya salat bersama Ibnu Umar
pada salat Subuh, ia tidak membaca doa qunut.
Saya katakan kepada Ibnu Umar:
Saya tidak melihat engkau membaca doa Qunut.”
Ibnu Umar menjawab,
“Saya tidak menghafalnya dari
seorang pun dari para sahabat kami’.”
10)
Ibnu Abbas berkata,
“Sesungguhnya doa qunut pada
salat Subuh adalah bid’ah.”
11)
Imam Syafii berpendapat bahwa
tidak ada doa qunut dalam salat yang lain, selain
salat Subuh.
Kecuali jika terjadi
bencana, maka membaca doa qunut dalam semua salat, jika imam berkehendak.
Pendapat
Imam Syafii.
a.
Doa qunut subuh bagian amal
salat Subuh.
Jika terlupa, maka mesti sujud
sahwi.
b.
Membaca
doa qunut pada salat Subuh dikerjakan setelah rakaat kedua.
Karena Rasulullah tidak pernah meninggalkan qunut Subuh.”
Daftar Pustaka
1. Somad,
Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad,
Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad,
Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online
0 comments:
Post a Comment