Tuesday, December 28, 2021

12115. JANGAN UCAPKAN SELAMAT KEPADA ORANG SYIRIK

 



JANGAN UCAPKAN SELAMAT KEPADA ORANG SYIRIK

Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Khilafiah ucapan selamat natal

1.    Boleh.

2.    Haram.

 

3.            

Sebagian ulama MEMBOLEHKAN umat Islam mengucapkan selamat natal.

Dan menghadiri perayaan natal.

  

Asalkan bukan acara ritual agama Kristen.

 

Agar kerukunan umat beragama di Indonesia tetap terjaga.

  

Sebagian ulama MELARANG umat Islam mengucapkan selamat natal.

  

Karena dapat merusak akidah Islam.

 

 

Dan berdosa jika kesucian akidah.

Dikorbankan atas nama kerukunan umat beragama.

  

Teks agama terkait akidah sangat jelas.

  

Untuk menghindari kerancuan.

Dan agar tak salah paham.

 

 Al-Quran tidak memakai satu kata.

Yang dapat menimbulkan salah paham.

 

 

Sehingga dapat terjamin kata.

Atau kalimat tidak terjadi salah paham.

  

Misalnya, kata “Allah”.

Tidak dipakai oleh Al-Quran.

 

Saat pengertian semantiknya.

Yang dipahami masyarakat jahiliah.

 

Belum sesuai dengan yang dikehendaki Islam.

 

Semantik adalah ilmu tentang makna kata dan kalimat.

 

Atau pengetahuan seluk-beluk pergeseran arti kata.

 

Kata yang dipakai sebagai ganti “Allah” pada zaman jahiliah.

 

Yaitu “Rabbuka”.

 

 Artinya “Tuhanmu, Hai Muhammad”.

 

 Demikian pada wahyu pertama.

Hingga surah Al-Ikhlas.

 

Nabi Muhammad sering menguji pemahaman umat tentang Tuhan.

  

Rasulullah tidak bertanya,

 

“Di manakah Tuhan berada?”.

 

 Redaksi “Di manakah Allah berada?”.

 

Dapat menimbulkan kesan.

Bahwa  Allah pada satu tempat tertentu.

 

Hal itu mustahil bagi Allah.

  

Dengan alasan serupa.

Para ulama enggan memakai kata “ada” bagi Allah.

 

Tetapi para ulama memakai “wujud Allah”.

 

KEYAKINAN ISLAM DAN KRISTEN TENTANG NABI ISA BERBEDA

 

Hari Natal.

Berkaitan dengan Nabi Isa Al-Masih.

Manusia agung dan suci.

 

 Tetapi hari natal yang dirayakan umat Kristen.

 

Keyakinan umat Kriseten terhadap Nabi Isa.

Berbeda dengan keyakinan Islam.

  

Orang Islam yang mengucapkan, “Selamat Natal”.

 

Atau menghadiri perayaan Hari Natal.

 

Dapat menimbulkan salah paham.

Dan dapat merusak  akidah Islam.

  

Mengakui Nabi Isa Al-Masih adalah tuhan.

 

Sangat bertentangan dengan akidah Islam.

  

Muncul fatwa ulama.

Bahwa haram bagi umat Islam mengucapkan “Selamat Natal”.

 

Atau menghadiri perayaan Hari Natal.

  

Bahkan semua kegiatan.

 

Yang berkaitan dengan Hari Natal adalah haram.

 

Termasuk bisnis berjual beli.

 

Segala keperluan Hari Natal adalah haram.

 

 

 

Larangan mengucapkan selamat natal.

 

Dan menghadiri perayaan natal muncul.

  

Karena ingin menjaga akidah umat Islam.

 

Agar tidak rusak.

Dan tak  campur dengan akidah agama Kristen.

  

Sebagian ulama berpendapat.

 

Jika akidah seseorang tidak menjadi rusak.

 

Dan tidak campur dengan keyakinan agama Kristen.

 

 Maka orang itu.

 

Boleh  mengucapkan selamat natal kepada temannya.

Yang beragama Kristen.

 

Mengapa ada ulama membolehkan.

 

Orang Islam mengucapkan selamat natal.

Kepada temannya yang  Kristen?

 

Jawabnya,

 

“Karena orang Islam mengucapkan selamat natal.

Untuk Nabi Isa sebagai utusan Allah yang mulia.

 

 Bukan untuk Nabi Isa sebagai tuhan.

 

 Dan bukan anak tuhan”.

  

Tiap orang boleh bertindak atas keyakinannya sendiri.

  

Dan masing-masing orang.

Akan tanggung jawab di akhirat kelak.

 


Al-Quran menjelaskan.

Bahwa orang yang meyakini Nabi Isa putra Maryam adalah Allah.

 

Maka orang itu termasuk kafir.

 

 

 

Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 72.

 

 

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۖ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ ۖ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

 

 

 

Sesungguhnya telah kafir orang-orang yang berkata, "Sesungguhnya Allah adalah Al-Masih putra Maryam", padahal Al-Masih (sendiri) berkata, "Hai Bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu" Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidak ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.

 

 

Al-Quran menjelaskan.

Bahwa orang yang meyakini Allah termasuk salah 1 dari yang 3.

 

Maka orang itu termasuk kafir.

 

 

Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 73.

 

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلَاثَةٍ ۘ وَمَا مِنْ إِلَٰهٍ إِلَّا إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۚ وَإِنْ لَمْ يَنْتَهُوا عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

 

Sesungguhnya kafir orang-orang yang mengatakan, "Bahwa Allah salah 1 dari yang 3", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.

 

 

Al-Quran menjelaskan.

Bahwa orang-orang mukmin, Yahudi, Nasrani, Shabiin.

 

Dan siapa saja yang benar-benar.

Beriman kepada Allah, hari kemudian.

Dan beramal kebaikan.

Akan dimasukkan dalam surga.

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 62.

 

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَىٰ وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

 

Sesungguhnya orang mukmin, orang Yahudi, orang Nasrani dan orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh. Mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

 

 

 Al-Quran surah Maryam (surah ke-19) ayat 88-92.

 

وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَٰنُ وَلَدًا

لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا

تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الْأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا

أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَٰنِ وَلَدًا

وَمَا يَنْبَغِي لِلرَّحْمَٰنِ أَنْ يَتَّخِذَ وَلَدًا

 

     

Dan mereka berkata, "Tuhan Yang Maha Pengasih mempunyai anak". Sesungguhnya kamu telah membawa sesuatu hal yang sangat mungkar, hampir saja langit pecah, bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh, karena ucapan itu, karena mereka menganggap Allah Yang Maha Pengasih mempunyai anak. Dan tidak mungkin bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak.

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

1.      Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.      Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.      Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.      Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

 

 

0 comments:

Post a Comment