Sunday, December 26, 2021

12085. MUHAMMADIYAH TAK PERCAYA IMAM MAHDI DAN RATU ADIL

 





MUHAMMADIYAH TAK PERCAYA IMAM MAHDI DAN RATU ADIL

Oleh: Drs HM Yusron Hadi, MM

 

 

Paham adanya Imam Mahdi.

 

Berkembang dalam Syiah Imamiyah.

 

Menurut Syiah Imamiyah.

 

Pada akhir zaman.

Akan datang khalifah adil.

Keturunan Ali bin Abi Thalib.

 

Dengan  nama Mahdi.

Yang akan berkuasa di seluruh dunia Islam.

 

Paham tentang Imam Mahdi.

 

Awalnya strategi Syiah Imamiyah.

Untuk mengimbangi kerajaan Bani Umayah.

 

Yang menindas pengikut Ali bin Abi Thalib.

 

Sambil menunggu munculnya Imam Mahdi.

 

Dunia dipimpin tokoh spiritual Syiah.

 

Yang kasat mata.

Atau terlihat nyata oleh mata.

 

Dengan susunan:

 

1)     Ada 1 orang Quthub atau Qhaus.

Disebut  Insan Kamil.

 

2)     Ada 4 orang Autad sebagai Menteri.

 

3)     Ada 7 orang Abdal.

 

4)     Ada 12 orang Nukaba.

 

5)     Dan 300 orang Nujaba.

 

 

Bahwa kerajaan batin.

Yang dikendalikan orang kasat mata.

Pada hakikatnya tidak ada.

 

Hal itu hanya imajinasi orang Syiah.

 

Yang tidak bisa diterima akal sehat dan naql (syara).

 

 

Imam Mahdi.

Dalam masyarakat Jawa disebut Ratu Adil.

 

Muhammadiyah tidak meyakini adanya Imam Mahdi.

 

Karena tidak berdasar dalil mutawatir.

 

 

Menurut Ibnu Khaldun.

Kisah Imam Mahdi simpang siur.

Dan tidak jelas ujung pangkalnya.

 

Soal Imam Mahdi dipakai musuh lslam.

Untuk merusak Islam.

 

Seperti Mirza Ghulam.

Yang mengaku Nabi dan Mahdi.

 

Memang ada beberapa riwayat bertolak belakang.

Dan ternilai daif.

 

Berdasar keterangan di atas.

 

Muhammadiyah berpendapat .

Bahwa keyakinan terhadap lmam Mahdi.

 

Termasuk keyakinan hal gaib.

Menurut hadis mutawatir ma’nawi.

 

Tapi terkait munculnya klaim pihak tertentu.

Yang mengaku lmam Mahdi.

 

Kami menyarankan agar umat Islam berhati-hati.

Dan tidak mudah percaya.

 

Umat Islam harus kritis.

 

Dan terus mengkaji masalah ini.

Lewat sumber yang jelas.

Yaitu Al-Quran dan Sunah.

 

(Sumber suara.muhammadiyah)

0 comments:

Post a Comment