Wednesday, January 16, 2019

1819. MACAM-MACAM KHOBAR
















ANEKA KHOBAR
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang macam-macam khobar  dalam bahasa Arab?” Tim Badar Online menjelaskannya.
1.    Mubtadak, اَلْمُبْتَدَأُ  adalah isim marfuk (kata benda rofak/dammah) yang biasanya terdapat pada awal kalimat.
2.    Mubtadak disebut juga “subjek”.
3.    Khobar ,  وَالْخَبَرُ  adalah sesuatu yang dapat menyempurnakan makna mubtadak (subjek).
4.    Khobar disebut juga “predikat”.
5.    Ketentuan mubtadak dan khobar, اَلْمُبْتَدَأُ وَالْخَبَرُ  adalah berikut ini.
a.    Mubtadak dan khobar, keduanya adalah isim marfuk (kata benda rofak/dammah).
b.    Mubtadak dan khobar harus selalu sesuai dari sisi bilangannya.
c.    Mubtadak dan khobar harus selalu sesuai dari sisi jenisnya.

6.    Macam-macam khobar (predikat) dibagi dalam dua kelompok.
a.    Khobar murokkab.
b.    Khobar mufrad.

Description: C:\Users\YUS\Pictures\BAHASA ARAB\36. macam khobar.bmp
7.    Khobar murokkab adalah kalimat yang khobarnya (predikatnya) berupa:
a.    Jumlah (kalimat sempurna), atau
b.    Syibhul jumlah (kalimat tidak sempurna).
8.    Khobar mufrad adalah khobar yang BUKAN berupa jumlah (kalimat sempurna) atau BUKAN syibhul jumlah (kalimat tidak sempurna).
9.    Khobar murokkab berupa jumlah (kalimat sempurna) dibagi dalam dua kelompok.
a.    jumlah ismiyah.
b.    Jumlah fikliyah.
10. Khobar murokkab yang BUKAN berupa jumlah (kalimat sempurna) dibagi dalam dua kelompok.
a.    Syibhul jumlah dengan majrur/jer.
b.    Syibhul jumlah dengan dhorof dan mudhaf ilaih.

11. Contoh khobar mufrad, yaitu khobar yang BUKAN berupa jumlah (kalimat sempurna) jugaa BUKAN syibhul jumlah (kalimat tidak sempurna).
a.    الْعَامِلُ حَاضِرٌ  (al-‘aa-mi-lu haa-di-run) = (Seorang pekerja itu hadir).
1)    Mubtadaknya (subjeknya) adalah “al-‘aa-mi-lun),         الْعَامِلُ
2)    Khobarnya (predikatnya) adalah “haa-di-run”,    حَاضِرٌ
3)    Khobarnya (predikatnya) adalah mufrad, karena “haa-di-run”, حَاضِرٌ     bukan jumlah (bukan kalimat sempurna) juga bukan syibhul jumlah (bukan kalimat tak sempurna).

b.    الْعَامِلاَنِ حَاضِرَانِ  (al-‘aa-mi-laa-ni haa-di-raa-ni) = (Dua orang pekerja itu hadir).
1)    Mubtadaknya (subjeknya) adalah “al-‘aa-mi-laa-ni”,   الْعَامِلاَنِ          
2)    Khobarnya (predikatnya) adalah “haa-di-raa-ni”,   حَاضِرَانِ 
3)    Khobarnya (pedikatnya) adalah mufrad, karena “haa-di-raa-ni”,   حَاضِرَانِ     bukan jumlah (kalimat sempurna) juga bukan syibhul jumlah (kalimat tak sempurna).

c.    الْعُمَّالُ حَاضِرُوْنَ (al-‘um-maa-lu haa-di-ruu-na) = (Para pekerja itu hadir)
1)    Mubtadaknya (subjeknya) adalah “al-‘um-maa-lu”,             الْعُمَّالُ         
2)    Khobarnya (predikatnya) adalah “haa-di-ruu-na”, حَاضِرُوْنَ  
3)    Khobarnya (pedikatnya) adalah mufrad, karena “haa-di-ruu-na”, حَاضِرُوْنَ     bukan jumlah (kalimat sempurna) juga bukan syibhul jumlah (kalimat tak sempurna).


12. Contoh khobar murokkab berupa jumlah (kalimat sempurna) untuk kelompok jumlah ismiyah.
a.    الْوَلَدُ كِتَابُهُ جَدِيْدٌ     (al-wa-la-du ki-taa-bu-hu ja-dii-dun) = (Anak laki-laki itu bukunya baru)
1)    Mubtadaknya (subjeknya) adalah “al-wa-la-du”,    الْوَلَدُ  (anak pria)    
2)    Khobarnya (predikatnya) adalah “ki-taa-bu-hu ja-dii-dun”,   كِتَابُهُ جَدِيْدٌ     (bukunya baru).
3)    Khobarnya (predikatnya) adalah jumlah ismiyah, karena “ki-taa-bu-hu ja-dii-dun”,   كِتَابُهُ جَدِيْدٌ      diawali dengan isim (kata benda)  “ki-taa-bu-hu”  كِتَابُهُ. (bukunya).    

b.    الْوَلَدُ أَبُوْهُ حَاضِرٌ   (al-wa-la-du a-buu-hu haa-dhi-run) = (Anak laki-laki itu bapaknya hadir).
1)    Mubtadaknya (subjeknya) adalah “al-wa-la-du”,    الْوَلَدُ  (anak pria)    
2)    Khobarnya (predikatnya) adalah “a-buu-hu ha-di-run”,  أَبُوْهُ حَاضِرٌ   (bapaknya hadir)
3)    Khobarnya (predikatnya) adalah jumlah ismiyah, karena “a-buu-hu ha-di-run”,  أَبُوْهُ حَاضِرٌ     diawali dengan isim (kata benda) “a-buu-hu”   أَبُوْهُ    (bapaknya)


c.    الْمَدْرَسَةُ مُدَرِّسُهَا حَضَرَ   (al-mad-ra-sa-tu mu-dar-ri-su-haa ha-dha-ra) = (Sekolahan itu pengajarnya telah hadir).
1)    Mubtadaknya (subjeknya) adalah “al-mad-ra-sa-tu”,           الْمَدْرَسَةُ (sekolah itu).
2)    Khobarnya (predikatnya) adalah  “mu-dar-ri-suhaa ha-dha-ra)”, مُدَرِّسُهَا حَضَرَ         (pengajarnya telah hadir).             
3)    Khobarnya (predikatnya) adalah jumlah ismiyah, karena “mu-dar-ri-suhaa ha-dha-ra)”, مُدَرِّسُهَا حَضَرَ          diawali dengan isim (kata benda)  “mu-dar-ri-suhaa”  مُدَرِّسُهَا      (pengajarnya).         

13. Contoh khobar murokkab berupa jumlah (kalimat sempurna) untuk kelompok jumlah fikliyah.

a.      الْوَلَدُ حَضَرَ أَبُوْهُ  (al-wa-la-du ha-dha-ra a-buu-hu) = (Anak itu telah hadir bapaknya).
1)    Mubtadaknya (subjeknya) adalah “al-wa-la-du”,  الْوَلَدُ        (anak itu).
2)    Khobarnya (predikatnya) adalah “ha-dha-ra a-buu-hu”,  حَضَرَ أَبُوْهُ  (telah hadir bapaknya).          
3)    Khobarnya (predikatnya) adalah jumlah fikliyah, karena “ha-dha-ra a-buu-hu”,  حَضَرَ أَبُوْهُ    (telah hadir bapaknya) diawali dengan fi’il (kata kerja) “ha-dha-ra)” (telah hadir).         

b.    الْمُدَرِّسُ حَضَر (Seorang pengajar itu telah hadir).
1)    Mubtadaknya (subjeknya) adalah “al-mu-dar-ri-su”,           الْمُدَرِّسُ   (seorang guru).
2)    Khobarnya (predikatnya) adalah “ha-dha-ra”,  حَضَرَ (telah hadir).      
3)    Khobarnya (predikatnya) adalah jumlah fikliyah, karena “ha-dha-ra”,  حَضَرَ  (telah hadir) diawali dengan fi’il (kata kerja) “ha-dha-ra)” (telah hadir).             


c.    الْمُدَرِّسُوْنَ حَضَرُوْا (Para pengajar itu telah hadir).
1)    Mubtadaknya (subjeknya) adalah “al-mu-dar-ri-suu-na”,     الْمُدَرِّسُوْنَ     (para guru).
2)    Khobarnya (predikatnya) adalah “ha-dha-ruu”, حَضَرُوْا  (telah hadir).     
3)    Khobarnya (predikatnya) adalah jumlah fikliyah, karena “ha-dha-ruu”, حَضَرُوْا  (telah hadir) diawali dengan fi’il (kata kerja) “ha-dha-ruu” (telah hadir).       

14. Contoh khobar murokkab berupa syibhul jumlah (kalimat tak sempurna) untuk kelompok jer dan majrur.
a.    مُحَمَّدٌ فِى الْبَيْتِ  (mu-ham-ma-dun fil ba-i0ti) = (Muhammad di dalam rumah).
1)    Mubtadaknya (subjeknya) adalah “mu-ham-ma-dun”,.مُحَمَّدٌ (Muhammad).
2)    Khobarnya (predikatnya) adalah “fil-baiti”,   فِى الْبَيْتِ    (di dalam rumah).       
3)    Khobarnya (predikatnya) adalah syibhul jumlah (kalimat tak sempurna), karena “fil-baiti”,   فِى الْبَيْتِ   termasuk syibhul jumlah (kalimat tak sempurna). 
4)    Huruf jernya adalah “fi”, فِى  (di dalam)
5)    Bentuk majrurnya (kasrah) adalah “al-ba-i-ti”,            الْبَيْتِ  (rumah)

b.    الْكِتَابُ عَلَى الْمَكْتَبِ (Buku itu di atas meja).
1)    Mubtadaknya (subjeknya) adalah “al-ki-taabu”,            الْكِتَابُ          (buku)              
2)    Khobarnya (predikatnya) adalah “a-lal mak-ta-bi”, عَلَى الْمَكْتَبِ (di atas meja)
3)    Khobarnya (predikatnya) adalah syibhul jumlah (kalimat tak sempurna), karena “a-lal mak-ta-bi”, عَلَى الْمَكْتَبِ  (di atas meja)  termasuk syibhul jumlah (kalimat tak sempurna).
4)    Huruf jernya adalah “a-laa”,  عَلَى  (di)
5)    Bentuk majrurnya (kasrah) adalah “al-mak-ta-bi”,  الْمَكْتَبِ  (meja)




15. Contoh khobar murokkab berupa syibhul jumlah (kalimat tak sempurna) untuk kelompok zhorof dan mudhof ilaih.
a.            مُحَمَّدٌ أَمَامَ الْبَيْتِ  (mu-ham-ma-dun a-maa-mal ba-i-ti) = (Muhammad di depan rumah)
1)    Mubtadaknya (subjeknya) adalah “mu-ham-mad”,   .            مُحَمَّدٌ (mu-ham-mad)
2)    Khobarnya (predikatnya) adalah  “a-maa-mal ba-i-ti”,  أَمَامَ الْبَيْتِ  (di depan rumah).
3)    Khobarnya (predikatnya) adalah syibhul jumlah (kalimat tak sempurna), karena ““a-maa-mal ba-i-ti”,  أَمَامَ الْبَيْتِ  (di depan rumah) termasuk syibhul jumlah (kalimat tak sempurna).
4)    Zhorof dipakai untuk menunjukkan tempat atau waktu.
5)    Muhof ilaih biasanya berhrakat akhir kasrah.

b.            الْهِرَّةُ تَحْتَ الْمَكْتَبِ (Kucing itu di bawah meja).
1)    Mubtadaknya (subjeknya) adalah “al-hir-ra-tu”, الْهِرَّةُ  (kucing).
2)    Khobarnya (predikatnya) adalah  “tah-tal mak-tabi”, تَحْتَ الْمَكْتَبِ (di bawah meja).
3)    Khobarnya (predikatnya) adalah syibhul jumlah (kalimat tak sempurna), karena “tah-tal mak-tabi”, تَحْتَ الْمَكْتَبِ (di bawah meja) termasuk syibhul jumlah (kalimat tak sempurna).
4)    Zhorof dipakai untuk menunjukkan tempat atau waktu.
5)    Muhof ilaih biasanya berhrakat akhir kasrah.




Daftar Pustaka
1.    Tim Badar Online Wisma Misfallah Thalabul Ilmi (MTI), Pogung Kidul 8C, RT 01/RW 49, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, 55284
2.    E-mail: onlinebadar@yahoo.com



Related Posts:

0 comments:

Post a Comment