Monday, January 28, 2019

1842. ANEKA MAF'UUL BIH








ANEKA MAF’UUL BIH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang macam-macam maf’uul bih dalam bahasa Arab?” Tim Badar Online menjelaskannya.
1.    Maf’uul bih,   اَلْمَفْعُوْلُ بِهِ   adalah isim (kata benda) yang menjadi objek dari pelaku.
2.    Objek (menurut KBBI V) dapat diartikan “hal, perkara, atau orang yang menjadi pokok pembicaraan”, atau “benda, hal, dan sebagainya yang dijadikan sasaran untuk diteliti, diperhatikan, dan sebagainya.
3.    Macam-macam maf’uul bih,  أَنْوَاعُ الْمَفْعُوْلِ بِهِ    dibagi dalam dua kelompok.
a.    Maf’ul bih berupa isim mu’rab.
b.    Maf’ul bih berupa isim mabni.

4.    Maf’ul bih berupa isim mu’rab adalah objek berbentuk kata benda yang dapat berubah keadaan akhirnya.
5.    Maf’ul bih berupa isim mabni adalah objek berbentuk kata benda yang tetap dan tidak berubah keadaan akhirnya.
6.    Susunan kalimatnya adalah:
(Fi’il/kata kerja) + Fa’il/pelaku) + Maf’ul Bih/objek)

7.    Contoh maf’ul bih (objek) yang berupa isim mu’rab (dapat berubah keadaan akhirnya).
a.    يَقْرَأُ مُحَمَّدٌ اَلرِّسَالَةَ  (yaq-ra-u mu-ham-ma-dun al-ri-saa-la-ta) = (Muhammad membaca surat)
1)    Fi’ilnya (kata kerjanya) adalah “yaq-ra-u”,  يَقْرَأُ = (sedang membaca), berbentuk “fi’il mudharik” (kata kerja sekarang/akan datang).
2)    Fa’ilnya (pelakunya) adalah “mu-ham-ma-dun”,       مُحَمَّدٌ = (Muhammad), berbentuk isim makrifat (sudah jelas orangnya) dan marfuk (rofak/dammah).
3)    Maf’uul bihnya (objeknya) adalah “ar-ri-saa-la-ta”,  اَلرِّسَالَةَ     = (surat) berbentuk manshub (nashob/fathah) dan isim mu’rab (kata benda yang dapat berubah keadaan akhirnya).


b.    اِشْتَرَى مُحَمَّدٌ كِتَابَيْنِ     (isy-ta-ra mu-ham-ma-dun ki-taa-ba-i-ni) =    (Muhammad membeli dua buah buku)
1)    Fi’ilnya (kata kerjanya) adalah “isy-ta-raa”,               اِشْتَرَى         = (membeli).
2)    Fa’ilnya (pelakunya) adalah “mu-ham-mad”,   مُحَمَّدٌ = (Muhammad), berbentuk isim makrifat (sudah jelas orangnya) dan marfuk (rofak/dammah).
3)    Maf’uul bihnya (objeknya) adalah “ki-taa-ba-i-ni”,  كِتَابَيْنِ     = (dua buku) berbentuk manshub (nashob/fathah), isim mu’rab (dapat berubah keadaan akhirnya), dan isim mutsanna (kata benda dobel)


8.    Contoh maf’ul bih (objek) yang berupa isim mabni (kata benda yang tetap dan tidak dapat berubah keadaan akhirnya).
a.    رَأَيْتُكَ   (ra-ai-tu-ka) = (Aku telah melihatmu)
1)    Fi’ilnya (kata kerjanya) adalah “ra-ai-tu”, (telah melihat) yang tersembunyi dalam  “ra-ai-tu-ka”         رَأَيْتُكَ   = (Aku telah melihatmu), berbentuk “fi’il madhi” (kata kerja waktu lampau).
2)    Fa’ilnya (pelakunya) adalah “a-naa”, (aku) yang tersembunyi dalam “ra-ai-tu”   رَأَيْتُكَ   = (Aku telah melihatmu), berbentuk dhamir (kata ganti orang ke-1/mutakallim/yang berbicara)
3)    Maf’uul bihnya (objeknya) adalah “an-ta” yang tersembunyi dalam “ra-ai-tu-ka”            رَأَيْتُكَ    = (Aku telah melihatmu), berbentuk manshub (nashob/fathah) dan dhamir (kata ganti orang ke-2/mukhoththob/yang diajak bicara)


b.    نَصَحَ الأُسْتَاذُ هَذَا الطَّالِبَ   (na-sha-ha al-us-taa-dzu ha-dzaa ath-thaa-liba) = (Ustad telah menasihati murid ini).
1)    Fi’ilnya (kata kerjanya) adalah “na-sha-ha”,  نَصَحَ  = (telah menasihati), berbentuk “fi’il madhi” (kata kerja waktu lampau).
2)    Fa’ilnya (pelakunya) adalah “al-us-taa-dzu”, الأُسْتَاذُ  = (ustad itu), berbentuk isim makrifat (sudah jelas orangnya) dan marfuk (rofak/dammah).
3)    Maf’uul bihnya (objeknya) adalah “ha-dzaa”,             هَذَا   = (ini), berbentuk isim mabni (kata benda yang tetap dan tidak berubah keadaan akhirnya).
4)    Sedangkan “ath-thaa-li-bu”,   الطَّالِبَ (murid)  adalah “badal” (pengganti) dari “ha-dzaa”,          هَذَا (ini).

c.    شَاهَدْنَا ذَلِكَ اللَّعِبَ     (sya-had-naa dzaa-li-ka al-la-‘i-ba) = (Kami telah menyaksikan permainan itu)
1)    Fi’ilnya (kata kerjanya) adalah “syaa-had”,   شَاهَدْنَا   = (telah menyaksikan), berbentuk “fi’il madhi” (kata kerja waktu lampau).
2)    Fa’ilnya (pelakunya) adalah “nah-nu” (kami) yang tersembunyi dalam   “sya-had-naa”,   شَاهَدْنَا   = (kami telah menyaksikan).
3)    Maf’uul bihnya (objeknya) adalah “dza-li-ka”,          ذَلِكَ   = (itu) berbentuk isim mabni (kata benda yang tetap dan tidak berubah keadaan akhirnya).
4)    Sedangkan “al-la-‘i-ba”, اللَّعِبَ      (permainan)  adalah “badal” (pengganti) dari “dza-li-ka”,     ذَلِكَ    (itu). 

Daftar Pustaka.
1.    Tim Badar Online Wisma Misfallah Thalabul Ilmi (MTI), Pogung Kidul 8C, RT 01/RW 49, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, 55284
2.    E-mail: onlinebadar@yahoo.com







0 comments:

Post a Comment