TURUNNYA LAILATUL QADAR 1 KALI
ATAU TIAP TAHUN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi,
M.M.
Al-Quran surah Al-Qadar (surah
ke-97) ayat 1-5.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ
الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ
أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ
كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Sesungguhnya Kami telah
menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam
kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu
turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur
segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
Sebagian ulama berpendapat malam
“Lailatul Qadar” hanya muncul 1 kali.
Yaitu waktu turunnya Al-Quran
wahyu pertama kepada Nabi Muhammad zaman dahulu.
Mayoritas ulama berpendapat malam
“Lailatul Qadar” turun tiap tahun pada bulan Ramadan.
Berdasar teks Al-Quran dan
hadis Nabi.
Yang memerintahkan umat Islam menyambutnya.
Terutama pada 10 malam
terakhir bulan Ramadan.
Mayoritas ulama berpendapat kemuliaan
malam “Lailatul Qadar” bukan hanya karena Al-Quran ketika itu turun.
Tetapi karena adanya faktor
intern pada malam itu sendiri.
Pendapat mayoritas ulama
diperkuat penggunaan bentuk “kata kerja mudharik” (present tense).
Dalam ayat 4 surat Al-Qadar (surah
ke-97).
Yang mengandung arti
“kesinambungan”.
Artinya “terjadinya sesuatu
pada masa kini dan mendatang”.
Para ulama berpendapat tidak semua orang bisa berjumpa
malam “Lailatul Qadar”.
Meskipun orangnya tidak tidur
pada malam itu.
Karena orang yang bisa
menjumpai malam “Lailatul Qadar”.
Hanya orang yang siap
menyambutnya dengan hati bersih.
Bagaikan air dengan minyak
yang tidak mungkin menyatu.
Sehingga kebaikan dan
kemuliaan malam “Lailatul Qadar” hanya dapat diraih oleh orang tulus dan bersih
hatinya.
Bukan oleh orang yang kotor
hatinya.
Bagaikan seorang tamu agung
berkunjung ke tempat tertentu.
Maka tamu agung itu tidak datang menemui setiap orang yang berada di
lokasi itu.
Meskipun setiap orang
mendambakannya.
Sehingga munculnya malam “Lailatul Qadar” pada
bulan Ramadan.
Karena bulan Ramadan bulan
penyucian jiwa.
Nabi memerintahkan menyambutnya dalam 10 malam terakhir bulan
Ramadan.
Setelah umat Islam menjalani
20 hari berpuasa Ramadan.
Selama 20 hari puasa Ramadan diharapkan jiwa manusia
sudah bersih dan suci.
Sehingga malam “Lailatul Qadar”
berkenan mampir menemuinya.
Nabi menganjurkan iktikaf berdiam diri dan merenung di masjid pada 10
hari terakhir bulan Ramadan.
Turunnya para malaikat pada malam “Lailatul
Qadar” akan menjumpai orang.
Yang bersiap menyambutnya.
Dan membuat orang itu
akan selalu didampingi
malaikat.
Sehingga jiwanya selalu
terdorong berbuat kebaikan dalam hidupnya.
Al-Quran tidak memberi tanda
fisik hadirnya malam “Lailatul Qadar”.
Tetapi para ulama berpendapat
berdasar hadis Nabi.
Tanda adanya malam “Lailatul
Qadar” adalah:
1.
Langit bersih.
2.
Sinar matahari pagi hari terlihat putih bersinar bagai bulan purnama.
3.
Udara tenang.
4.
Cuaca sejuk menyegarkan.
Doa yang dianjurkan dibaca menyambut malam “Lailatul Qadar”.
Seperti dalam Al-Quran surah
Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 201.
وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا
آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Dan di antara mereka ada orang
yang berdoa,”Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di
akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ
الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf
dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku.
Para ulama menjelaskan tanda-yang
jelas hadirnya malam “Lailatul Qadar” bagi seseorang.
Yaitu perasaan damai dan
tenang dalam hatinya.
Semoga kita semua mendapat
berkah malam “Lailatul Qadar”.
Amin.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera
Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish Shihab.
Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan,
2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book
Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi
3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment