CARA MENGGANTI PUASANYA
ORANG MENINGGAL
Oleh: Drs. H. M. Yusron
Hadi, M.M
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 183.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ
الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang beriman,
diwajibkan atasmu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelummu
agar kamu bertakwa.
Syarat wajib puasa
Ramadan.
1. Orang berakal.
Orang gila tidak wajib berpuasa.
2. Orang sudah balig.
Sekitar umur 15 tahun.
Anak-anak tidak wajib berpuasa.
Anak-anak perlu berlatih berpuasa.
3. Orang yang kuat berpuasa.
Orang yang tidak kuat berpuasa karena sudah tua atau sakit, tidak
wajib berpuasa.
Tetapi wajib membayar fidiah.
Fidiah adalah memberi makan orang miskin.
Syarat sah orang berpuasa.
1. Orang Islam.
Orang bukan beragama Islam yang ikut berpuasa Ramadan, maka puasanya
tidak sah.
2. Orang sudah mumayiz.
Mumayiz adalah mampu membedakan yang baik dan tidak baik.
3. Suci dari darah haid dan nifas .
Darah haid adalah darah kotoran yang datang tiap bulan (menstruasi)
Darah nifas adalah darah wanita sehabis melahirkan bayi.
Tetapi wajib mengganti puasanya pada hari lain.
4. Pada waktu dibolehkan berpuasa.
Waktu yang dilarang berpuasa.
a. Haram puasa pada hari raya Idul Fitri.
b. Haram puasa pada hari raya Idul Adha.
c. Haram puasa pada 3 hari Tasyrik.
d. Hari Tasyrik adalah tanggal 11, 12, dan 13
bulan Haji.
Rukun puasa Ramadan.
1. Berniat pada malam hari sebelum puasa esok
paginya.
Untuk puasa sunah boleh niat pada pagi hari sebelum masuk waktu
Zuhur.
2. Menahan segala hal yang membatalkan puasa
sejak Subuh sampai Magrib.
Subuh adalah waktu terbit fajar.
Magrib adalah saat terbenam matahari.
Jika 2 rukun puasa Ramadan dilanggar, maka puasanya tidak sah.
Hal yang membatalkan
puasa.
1. Makan dan minum dengan sengaja.
2. Muntah dengan sengaja.
3. Berhubungan badan suami istri.
4. Keluar darah haid atau nifas.
5. Gila.
6. Keluar air mani dengan sengaja.
Jika hal yang membatalkan puasa terjadi pada rentang waktu sejak
Subuh sampai Magrib, maka puasanya batal.
Cara membayar utang puasa Ramadan.
Segera puasa pada kesempatan pertama sebanyak hari yang
ditinggalkan.
Rentang waktu yang tersedia untuk membayar utang puasa adalah
setelah bulan Ramadan sampai bulan Ramadan tahun depan.
Ketika sedang puasa Ramadan ada hal yang membolehkan untuk
membatalkan puasanya.
1. Orang yang sakit.
Jika khawatir sakitnya tambah parah atau memperlambat sembuh.
2. Musafir.
Bepergian lebih dari 80,640 km boleh membatalkan puasanya.
Harus mengganti puasa pada hari lain di luar Ramadan.
3. Orang tua atau belum tua tetapi kondisinya
lemah.
Harus membayar fidiah.
Yaiu memberi makan kepada fakir miskin.
4. Wanita hamil atau menyusui bayi.
Jika khawatir terhadap kesehatan dirinya, maka wajib mengganti
puasa.
Jika khawatir kesehatan ibu dan bayinya, maka wajib mengganti puasa
dan ditambah membayar fidiah.
Para ulama berbeda
pendapat tentang cara mengganti puasa Ramadan untuk orang yang meninggalkan
puasa karena uzur.
Dan orang itu meninggal
sebelum mengganti puasanya.
1. Jika orang itu uzur terus menerus sampai
mati.
Dan belum sempat mengganti puasanya, maka:
1) Dia tidak berdosa.
2) Tidak wajib mengganti puasanya.
3) Tidak wajib membayar fidiah.
2. Jika orang itu punya waktu mengganti
puasanya.
Tetapi tidak dikerjakannya, maka:
1) Keluarganya wajib mengganti puasanya.
2) Tetapi ulama lain berpendapat keluarganya
wajib mengganti puasanya dengan cara membayar fidiah.
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih
Lengkap). Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung.
2017.
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment