MANUSIA MIRIP
MUNCULNYA BULAN DI LANGIT
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M
Munculnya manusia bisa
diibaratkan munculnya bulan di langit.
Manusia asalnya tidak ada di dunia ini.
Kemudian manusia muncul di permukaan bumi.
Dan akhirnya manusia menghilang dari dunia yang fana ini.
Munculnya bulan sabit.
Bisa diibaratkan munculnya seorang bayi manusia.
Bulan sabit bertambah besar.
Dapat diibaratkan seorang manusia yang semakin tumbuh dewasa di
permukaan bumi.
Munculnya bulan purnama yang terang benderang di angkasa.
Dapat diibaratkan seorang manusia yang mencapai puncaknya.
Yang pria sangat ganteng dan yang wanita sangat cantik.
Bulan mulai kembali mengecil dan akhirnya menghilang.
Dapat diibaratkan seorang manusia yang mulai berkurang
kekuatannya.
Mengalami penyusutan.
Dan akhirnya meninggal dunia.
Al-Quran surah Al-Mulk
(surah ke-67) ayat 1-2.
تَبَٰرَكَ
ٱلَّذِى بِيَدِهِ ٱلْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ
وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ
ٱلْغَفُورُ
Maha
Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu,
Yang
menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu.
Siapa
di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun.
Daftar Pustaka
1. Hatta, Ahmad. Tafsir
Al-Quran Per Kata. Dilengkapi dengan Azbabun Nuzul. Penerbit Pustaka Maghfirah,
2011.
2. Internet.
3. Al-Quran Digital,
Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
4. Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment