TERNYATA ARAB KADRUN
LEBIH MODERN DAN SEJAHTERA
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.
ARAB KADRUN LEBIH
MODERN DAN SEJAHTERA
Di negeri kita, Arab
sering dijadikan bahan olok-olokan.
Penyebutan unta,
sobat gurun, dan kadal gurun, adalah hal biasa dilontarkan dalam keseharian.
Terutama di jagad
media sosial.
Kejadian ini masih
terus berlanjut hingga sekarang.
Bahkan muncul nama
baru untuk menyebut teman-teman yang punya semangat berislam tinggi.
Dengan sebutan Kadrun.
Yaitu singkatan dari
Kadal Gurun.
Kita paham.
Penyebutan nama-nama
binatang Arab kepada orang adalah bentuk pelecehan.
Memang maksud mereka
adalah untuk merendahkan.
Dalam benak mereka,
Arab adalah bangsa terbelakang, miskin, dan tidak maju.
Sehingga muncul
kalimat seperti itu.
Entah apa alasannya
sehingga mereka itu sangat benci kepada Arab.
Ada 6 negara yang
pernah menjajah lndonesia.
1. Portugis (1509 -
1595).
2. Spanyol (1521 - 1692).
3. Belanda (1602 - 1942).
4. Perancis (1806 –
1811).
5. Inggris (1811 - 1816).
6. Jepang (1942 - 1945).
Padahal ada 6 negara
yang menjajah Indonesia.
Yang mengirim
TKA ke Indonesia adalah China.
Tapi tetap yang salah
adalah Arab.
Padahal, Arab itu jauh
lebih maju dan sejahtera dibanding kita.
Mulai teknologi,
pendidikan, hingga ekonominya, itu jauh di depan kita.
Di
Arab Saudi, pemerintahnya memberi kesempatan terbuka lebar kepada warganya.
Untuk
sekolah gratis mulai TK hingga perguruan tinggi.
Di
Arab Saudi, penyandang disabilitas yang kuliah di perguruan tinggi.
Diberi
hak istimewa berupa uang saku.
Yang
kalau dirupiahkan bisa mencapai Rp. 8 juta per bulan.
Di
Arab Saudi, tak perlu pakai BPJS.
Rakyatnya
bisa berobat gratis ke rumah sakit.
Di
Arab Saudi, warganya bisa menjadi bos di kantor-kantor.
Dan
bawahannya adalah orang asing.
Di
Arab Saudi, semiskin-miskinnya orang, dia pasti punya mobil.
Bahkan
pengemis pun bawa mobil sendiri.
Di
Arab Saudi, level satpam pun mobilnya Pajero dan Fortuner.
Di
Arab Saudi, orang cukup menunjukkan kartu penduduk.
Maka
semua data bisa dilihat.
Mulai
status pernikahan.
Hingga
denda tilang polisi yang pernah ia langgar.
Di
Arab Saudi, angka pengangguran jauh lebih sedikit dibanding di kita.
Pekerjaan
pada posisi penting hanya diberikan untuk pribumi.
Orang
asing hanya jadi bawahan saja.
Di
Arab Saudi, pekerja kasar dan buruh kelas bawah tidak ada yang asli orang Saudi.
Semua
dari asing, termasuk dari kita.
Masih
banyak banget sih yang lainnya.
Tapi
contoh di atas hanya sebagai gambaran umum saja.
Bahwa
kehidupan di Arab tak senelangsa seperti yang digambarkan orang.
Tulisan
ini bukan bermaksud meninggikan bangsa Saudi.
Dan
merendahkan kita sendiri.
Bukan
itu maksudnya.
Tulisan
ini bermaksud ingin membuka mata.
Bahwa
orang Arab itu lebih maju dari kita.
Tulisan
di atas adalah hal-hal yang terkait keduniaan saja.
Saya
sengaja munculkan ini, karena para pelontar kata "Kadrun" biasanya
silau degan urusan dunia.
(Sumber:
FB Kris Siswoyo)
0 comments:
Post a Comment