Sunday, April 25, 2021

9368. APAKAH LAPANG DADA ITU

 


APAKAH LAPANG DADA ITU

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Kata “lapang dada” (menurut KBBI V) dapat diartikan “berasa lega” atau “tidak sesak”, “berasa senang”, dan “tidak menjadi gusar”.

 

Kata “Al-Shafh” (lapang dada)  dalam Al-Quran terulang 8 kali dalam berbagai bentuknya.

 

 

Kata “al-shafh” awalnya bermakna “lapang”.

 

 

Halaman lembaran sebuah buku disebuat “shafhat” karena kelapangan dan keluasannya.

 

Al-shafh dapat diartikan “kelapangan dada”.

 

 

Berjabat tangan  disebut “mushafahat”.

 

Karena pihak yang melakukannya  menjadi perlambang kelapangan dada.

 

 

Dari 8 kali bentuk “al-shafh” yang ditampilkan dalam Al-Quran.

 

Yang 4 kali didahului perintah “memberi maaf”. 

 

8.  Al-Quran surah At-Thaghabun (surah ke-64) ayat 14. 

 

      يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ ۚ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Hai orang-orang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

 

 

Al-Quran surah An-Nur (surah ke-24) ayat 22.  

 

 

      وَلَا يَأْتَلِ أُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

 

 

 Dan janganlah orang yang punya kelebihan dan kelapangan di antaramu bersumpah mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat (nya), orang-orang miskin dan orang-orang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

 

 

Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 13.

 

 

   فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً ۖ يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ ۙ وَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ ۚ وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَىٰ خَائِنَةٍ مِنْهُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

  

 

 (Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkan mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 109. 

 

 

      وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ ۖ فَاعْفُوا وَاصْفَحُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

    

 

Sebagian besar Ahli Kitab ingin agar mereka bisa mengembalikanmu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkan dan biarkan mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

 

 

Kata “al-shafa” (lapang dada) lebih tinggi kedudukannya dibanding “al-afwa” (memaafkan).

 

 

Kata “shafhat” bisa bermakna “halaman”.

 

 

Jika kita  punya selembar kertas dengan kesalahan tulisan pensil, maka kesalahan itu bis dihapus dengan penghapus. 

 

 

Meskipun kesalahan sudah dihapus, tetapi masih ada bekasnya.

 

 

Diperlukan “al-shafh” (kelapangan dada).

 

 Yaitu bersedia membuka lembaran baru, sehingga hubungan tidak ternodai dan tidak kusut.

 

 

Tidak  seperti halaman yang telah dihapus kesalahannya.

 

 

Mushafahat artinya “berjabat tangan”.

Lambang siap membuka  lembaran  baru, memaafkan, dan  melupakan lembaran lama.

 

 

Meskipun kesalahan telah dihapus, terkadang masih tersisa kekusutan.

 

 

Setelah orang memberi maaf, perlu  dilanjutkan  “al-shafh” (berlapang dada).

 

 

Berlapang dada artinya memaafkan dengan cara yang baik.

 

 

Al-Quran surah Al-Hijr (surah ke-15) ayat 85.

      وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ ۗ وَإِنَّ السَّاعَةَ لَآتِيَةٌ ۖ فَاصْفَحِ الصَّفْحَ الْجَمِيلَ

 

     

Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang, maka maafkan (mereka) dengan cara yang baik.

 

 

Daftar Pustaka

1.  Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   

2.  Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.  Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.  Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.  Tafsirq.com online.      

 

 

0 comments:

Post a Comment