Wednesday, April 21, 2021

9330. KHILAFIAH HUKUMNYA ZAKAT FITRAH DENGAN UANG

 


KHILAFIAH HUKUMNYA ZAKAT FITRAH DENGAN UANG
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M


 

      Kata “zakat” menurut KBBI V dapat diartikan “jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak”, atau “salah satu rukun Islam mengatur harta yang wajib dikeluarkan kepada mustahik (orang yang berhak)”.
     

 

 

Zakat menurut istilah agama Islam adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan beberapa syarat. 

 

 

Zakat adalah salah satu rukun Islam yang hukumnya “fardu ain” (kewajiban perorangan) bagi orang-orang yang telah memenuhi syaratnya.
     

 

 

Kata “nisab” adalah jumlah harta benda minimal yang dikenakan zakat.

 

 

 

Kata “haul” adalah jangka waktu satu tahun yang menjadi batas kewajiban membayar zakat bagi pemilikan harta kekayaan, seperti perniagaan, emas, ternak.

 

 


Zakat fitrah adalah zakat yang wajib diberikan oleh setiap orang Islam setahun sekali (pada Idul Fitri) berupa makanan pokok sehari-hari (beras, jagung, dan sebagainya).

 


Setiap umat Islam yang hidup pada setiap hari Idul Fitri diwajibkan membayar zakat fitrah.

 

 

Berupa makanan yang mengenyangkan sebanyak 3,1 liter.

 

 

Darena dalam hadis Bukhari menyebutkan bahwa membayar zakat fitrah adalah sehari atau dua hari sebelum hari raya Idul Fitri.

 

 


Ibnu Umar berkata bahwa Nabi Muhammad mewajiban setiap umat Islam mengeluarkan zakat fitrah sebanyak satu “sak” (3,1 liter) gandum atau kurma atas setiap orang Islam yang merdeka, hamba pria, wanita, dewasa, dan anak-anak.”

 

 


Syarat orang yang wajib mengeluarkan zakat fitrah:

 

Ke-1, orang Islam wajib mengeluarkan zakat fitrah, orang yang tidak beragama Islam tidak wajib membayar zakat fitrah.

 

Ke-2, bayi yang lahir pada akhir bulan Ramadan sebelum matahari terbenam wajib dibayarkan zakat fitrahnya.


Ke-3, orang yang punya kelebihan harta keperluan makanan untuk dirinya sendiri dan orang yang berada dalam tangungannya wajib mengeluarkan zakat fitrahnya.

 

 


Waktu membayar zakat fitrah.

 

Ke-1, waktu yang dibolehkan membayar zakat adalah sejak awal bulan Ramadan sampai akhir bulan Ramadan.

 

 

Ke-2, waktu wajib membayar zakat fitrah adalah setelah Magrib pada akhir bulan Ramadan sampai Subuh.

 

 

Ke-3, waktu yang lebih baik adalah setelah salat Subuh sebelum pergi salat hari raya Idul Fitri.

 


Ke-4, waktu yang makruh adalah membayar zakat fitrah setelah salat Idul Fitri sampai sebelum matahari terbenam.

 

 

Ke-5, waktu haram adalah membayar zakat fitrah pada hari raya Idul Fitri setelah matahari terbenam.

 


Mazhab Syafii melarang untuk mengganti zakat fitrah dengan uang sebesar zakat fitrah.

 

 

 

Karena yang diwajibkan dalam hadis Nabi adalah mengeluarkan zakat fitrah dengan makanan yang mengenyangkan.

 


Mazhab Hanafi membolehkan mengganti zakat fitrah dengan uang seharga zakat fitrah.

 

 

 

Karena zakat fitrah adalah hak orang-orang miskin untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, dengan makanan atau dengan uang tidak ada bedanya.

 

 

 


Daftar Pustaka


1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap).  Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com online

 

0 comments:

Post a Comment