APAKAH MALAM LAILATUL QADAR
ITU (2 dari 3)
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi,
M.M.
Al-Quran surah Al-Qadar (surah
ke-97) ayat 1-5.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ
الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ
أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ
كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Sesungguhnya Kami telah
menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam
kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari 1.000 bulan. Pada malam itu
turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur
segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
Al-Quran dan hadis Nabi menyatakan
Rasulullah tidak tahu kapan datangnya hari kiamat.
Dan tidak tahu hal gaib jika tidak diberitahu oleh
Allah.
Pertanyaan “Ma yudrika”
(Tahukah kamu?) dipakai Al-Quran untuk hal yang tidak mungkin diketahui Rasulullah.
Apalagi manusia lainnya.
Pertanyaan “Ma adraka”
(Tahukah kamu?) pada akhirnya Allah akan memberitahu info lanjutannya
kepada Rasulullah.
Hal itu perbedaannya.
Kata “qadar” paling tidak dipakai
3 arti, yaitu:
1.
Penetapan dan pengaturan.
2.
Kemuliaan.
3.
Sempit.
QADAR ARTINYA PENETAPAN
DAN PENGATURAN
Sehingga “Lailatul Qadar” bisa
dipahami sebagai “malam penetapan” oleh Allah bagi perjalanan hidup manusia.
Sebagian ulama membatasi
penetapan 1 tahun.
Al-Quran turun pada malam “Lailatul Qadar”.
Bisa diartikan malam itu Allah mengatur dan menetapkan “khiththah”
strategi Nabi Muhammad.
Dalam mengajak manusia kepada
agama yang benar.
Yang akhirnya akan menetapkan
perjalanan sejarah umat manusia secara individu dan kelompok.
QADAR ARTINYA KEMULIAAN
Artinya malam itu adalah malam sangat mulia.
Karena terpilih sebagai malam
turunnya Al-Quran.
Dan menjadi
titik tolak dari segala kemuliaan yang dapat diraih.
Al-Quran surah Al-Anam (surah ke-6) ayat 91.
Kata “qadar” artinya “mulia”.
وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ
إِذْ قَالُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ عَلَىٰ بَشَرٍ مِنْ شَيْءٍ ۗ قُلْ مَنْ أَنْزَلَ
الْكِتَابَ الَّذِي جَاءَ بِهِ مُوسَىٰ نُورًا وَهُدًى لِلنَّاسِ ۖ تَجْعَلُونَهُ قَرَاطِيسَ
تُبْدُونَهَا وَتُخْفُونَ كَثِيرًا ۖ وَعُلِّمْتُمْ مَا لَمْ تَعْلَمُوا أَنْتُمْ وَلَا
آبَاؤُكُمْ ۖ قُلِ اللَّهُ ۖ ثُمَّ ذَرْهُمْ فِي خَوْضِهِمْ يَلْعَبُونَ
Dan mereka tidak menghormati
Allah dengan penghormatan yang semestinya di kala mereka berkata, “Allah tidak
menurunkan sesuatu pun kepada manusia”. Katakanlah,”Siapakah yang menurunkan
kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia,
kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu
perlihatkan (sebagiannya) dan kamu sembunyikan sebagian besarnya, padahal telah
diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui (nya)?”
Katakan:”Allah (yang menurunkannya)”, kemudian (sesudah kamu menyampaikan
Al-Quran kepada mereka), biarkan mereka bermain-main dalam kesesatannya”.
QADAR ARTINYA SEMPIT
Artinya malam itu adalah “malam
yang sempit”.
Karena banyaknya malaikat yang
turun ke bumi.
Seperti ditegaskan Al-Quran
surah Al-Qadr (surah ke-97) ayat 4.
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ
فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ
Pada malam itu turun
malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur
segala urusan.
Al-Quran surah Al-Ra’du (surah
ke-13) ayat 26.
Kata “qadar” artinya “sempit”.
اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ
يَشَاءُ وَيَقْدِرُ ۚ وَفَرِحُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا
فِي الْآخِرَةِ إِلَّا مَتَاعٌ
Allah meluaskan rezeki dan
menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan
kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan
akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).
Ketiga arti “qadar” yaitu:
1.
Penetapan dan pengaturan.
2.
Mulia.
3.
Sempit.
Semuanya bisa benar.
Karena malam itu adalah “malam
mulia”.
Yang jika mampu diraih maka
akan dapat “menetapkan masa depan manusia”.
Dan malam itu adalah “malam
yang sempit”.
Karena banyaknya para malaikat
turun ke bumi membawa kedamaian dan ketenangan.
KAPAN TURUNNYA LAILITUL QADAR
Sebagian ulama berpendapat malam
“Lailatul Qadar” hanya muncul 1 kali saja.
Yaitu waktu turunnya Al-Quran wahyu awal
kepada Nabi Muhammad zaman dahulu.
Mayoritas ulama berpendapat malam “Lailatul
Qadar” turun tiap tahun di bulan Ramadan.
Berdasar teks Al-Quran dan
hadis Nabi .
Yang memerintahkan umat Islam
untuk menyambutnya.
Terutama pada 10 malam
terakhir bulan Ramadan.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera
Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish Shihab.
Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan,
2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book
Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi
3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment