Monday, March 11, 2019

1993. ALI BIN ABI THALIB


ALI BIN ABI THALIB
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang Ali bin Abi Thalib?” Syaikh Shafiyyurahman menjelaskannya.
1.    Ali bin Abi Thalib lahir 13 Rajab, tahun 23 Pra-Hijriah di Mekah (tahun 599 Masehi, wafat 21 Ramadan tahun 40 Hijriah di Najaf, Irak (26 Januari 661 Masehi).
2.    Ayah Ali bi Abi Thalib bernama Abi Thalib dan ibunya bernama Fatimah bin Asad.
3.    Nabi Muhammad berumur 30 tahun, ketika Ali bin Thalib lahir.
4.    Dikisahkan Nabi Muhammad sempat memindahkan air liurnya, langsung ke dalam mulut Ali bin Abi Thalib, yang masih bayi.
5.    Abi Thalib mengalami kesulitan ekonomi, Nabi Muhammad dengan Khadijah (istri Nabi) membawa Ali bin Abi Thalib bergabung dalam keluarga Nabi.
6.    Ali bin Abi Thalib sejak kecil berkumpul dan berinteraksi dengan Nabi Muhammad.
7.    Nabi Muhammad tidak memiliki anak laki-laki remaja, karena semua anak laki-laki meninggal waktu kecil, sehingga Ali bin Abi Thalib dijadikan anak angkat, juga untuk membalas jasa Abu Thalib yang mengasuh Nabi sejak umur 8 tahun.
8.    Ali bin Abi Thalib tinggal di rumah Nabi Muhammad sejak kecil, sehingga Ali bin Abi Thalib mendapatkan ilmu spiritual dan kebatinan yang tidak dipunyai orang lain.   
9.    Nabi Muhammad berumur 40 tahun, wahyu pertama turun, melalui malaikat Jibril, di gua Hira, di puncak gunung Jabal Nur Mekah.
10. Nabi Muhammad mulai berdakwah secara tertutup dalam lingkungan keluarga beliau sendiri.
11. Khadijah (istri Nabi) adalah pemeluk Islam pertama dan Ali bin Abi Thalib adalah anak pria pertama yang masuk Islam, ketika berumur 10 tahun.   
12. Nabi Muhammmad dan Ali bin Abi Thalib sering salat di tempat tersembunyi, perintah salat lima waktu belum ada, karena peristiwa Isra Mikraj belum terjadi.

13. Al-Quran surah Al-mukmin (surah ke-40) ayat 55.
فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ


     “Maka bersabarlah kamu. Sesungguhnya janji Allah itu benar. Mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbih memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.”
14. Muqatil bin Sulaiman berkata,”Pada awal Islam, Allah mewajibkan salat dua rakaat pagi hari, dan dua rakaat petang hari, berdasarkan ayat Al-Quran di atas”.  
15. Ada pendapat yang berbeda, waktu salat pada waktu itu sebelum terbit matahari, dan sebelum terbenam matahari.
16. Abi Thalib memergoki Nabi Muhammad dan Ali bin Abi Thalib sedang salat, Abi Thalib bertanya,”Wahai keponakanku, agama apakah yang kau peluk itu?” Nabi menjelaskan,”Wahai, Paman, ini adalah agama Allah, agama Nabi Ibrahim, marilah Paman mengikutinya.”
17. Abi Thalib menjawab,”Sungguh, aku tidak mungkin meninggalkan agama dan tradisi leluhurku. Demi Allah, aku akan melindungimu dari orang yang berbuat jahat.”
18. Ali bin Abi Thalib mendapatkan gelar Radhiyallahu Anhu (Semoga Allah rida padanya), gelar ini juga diberikan kepada sahabat Nabi yang lain.
19. Ali bin Abi Thalib diberi titel Karramallahu Wajhah (Semoga Allah memuliakan wajahnya), karena Ali bin Abi Thalib tidak pernah melihat aurat siapa pun. 
20. Ali bin Abi Thalib amat dekat dengan Nabi, sehingga dianggap kaum sufi sebagai imam (pemimpin) dalam ilmu hikmah (spiritual).  
21. Hampir semua cabang tarekat berasal dari keturunan Ali bin Abi Thalib, misalnya Tarekat Qadiriyah yang didirikan Syekh Abdul Qadir Jaelani adalah keturunan Hasan bin Ali.  
22. Ali bin Abi Thalib berusia remaja ketika wahyu turun dari langit, Ali banyak belajar langsung dari Nabi, berkesempatan selalu dekat dengan Nabi,dan berlanjut sebagai menantu Nabi Muhammad.
23. Ali bin abi Thalib menerima ilmu kanuragan yang tidak diberikan kepada sahabat yang lain, sehingga Ali bin Abi Thalib menjadi pemuda tangguh, cerdas, berani, dan bijak.
24. Ketika rumah Rasulullah dikepung pasukan pembunuh Quraisy, Ali bin Abi Thalib tidur di kamar Nabi yang mengesankan beliau masih tertidur, padahal Rasulullah  sudah meloloskan diri ke gua Tsur di puncak gunung Jabal Tsur.
25. Sewaktu Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, Ali bin Abi Thalib mengembalikan semua barang titipan kepada yang berhak, lalu Ali bin Thalib menyusul hijrah berjumpa Nabi di Quba.
26. Rasulullah berumur 55 tahun, Ali bin Abi Thalib (25) menikah dengan Fatimah Zahra (18), keturunan Nabi Muhammad dengan Khadijah, dan Ali bin Abi Thalib, tidak menikah dengan wanita lain ketika Fatimah masih hidup.
27.  Ali bin Abi Thalib masih pengantin baru, terjadi Perang Badar (perang pertama dalam sejarah Islam), Ali bin Abi Thalib dan Hamzah bin Abdul Muththalib, (paman Nabi) menjadi Pahlawan Perang, karena banyak musuh  yang tewas di tangan mereka.
28. Dalam Perang Khandaq (Perang Parit), Ali bin Abi Thalib memegang pedang Zulfikar berhasil mengalahkan Amar bin Abdi Wud, seorang jagoan Quraisy.
29. Ketika kaum Yahudi mengkhianati Perjanjian Hudaibiyah (perdamaian kaum Muslimin dengan kaum Yahudi) dan terjadi Perang Khaibar, para sahabat tidak mampu membuka benteng Khaibar.
30. Nabi Muhammad bersabda. “Bendera perang kuserahkan kepada orang yang tidak akan melarikan diri. Dia akan menyerang berulang-ulang. Allah akan memberikan kemenangan baginya. Allah dan rasul-Nya mencintainya. Dia mencintai Allah dan Rasul-Nya".
31. Semua sahabat berangan-angan mendapatkan kemuliaan tersebut, ternyata Ali bin Abi Thalib yang mendapat kehormatan dan mampu menghancurkan benteng Khaibar.
32. Ali bin Abi Thalib mengikuti semua perang, selain perang Tabuk, karena diserahi menjaga kota Madinah.
33. Rasulullah wafat umur 63 tahun, Ali bin Abi Thalib berumur 33 tahun.
34. Abu Bakar menjadi Khalifah selama 2 tahun (tahun 632 - 634 Masehi) dan  Abu Bakar meninggal karena sakit.
35. Umar bin Khattab menjadi Khalifah 10 tahun (tahun 634 - 644 Masehi), dan Umar bin Khattab mati dibunuh Abu Luluk, seorang budak berasal dari Persia. 
36. Usman bin Affan menjadi khalifah 12 tahun (tahun 644 - 656 Masehi) dan Usman bin Affan mati dibunuh pemberontak.
37. Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah selama 5 tahun (tahun 656 - 661 Masehi).
38. Ketika Khalifah Usman bin Affan terbunuh, dunia Islam genting, padahal Islam sudah membentang ke Persia dan Afrika Utara, pemberontak memaksa Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah dan para sahabat juga memaksa, akhirny, Ali bin Abi Thalib menerimanya.
39. Ali bin Abi Thalib mewarisi kekacauan, terjadi perang saudara, pasukan Ali bin Abi Thalib menghadapi pasukan Aisyah (istri Rasulullah), penyebabnya Ali bin Abi Thalib tidak menghukum pembunuh Usman bin Affan.  
40. Ali bin Abi Thalib mahir dalam berperang, tetapi kesulitan mengatasi konflik intern yang berkepanjangan, fitnah dan hasutan telanjur meluas, sesuatu yang sudah diisyaratkan terjadi oleh Nabi Muhammad semasa masih hidup.
41. Bulan Ramadan tahun 40 Hijriah (27 Januari 661 Masehi) Ali bin Abi Thalib salat di Masjid Kufah, Irak, pemberontak datang menyerang,  Ali bin Abi Thalib terkena pedang beracun, tetapi Ali bin Abi Thalib melarang pasukannya untuk membalasnya.
42. Ali bin Abi Thalib berkata, “Jika saya selamat, maka pemberontak akan kuampuni. Jika saya meninggal akan dihukum dengan satu pukulan.” Dua hari kemudian Ali bin Abi Thalib wafat dan pemberontak dihukum mati.
43. Setelah Fatimah bin Muhammad wafat, Ali bin Abi Thalib menikah 8 kali, dan banyak keturunan Ali yang tewas terbunuh di Karbala.
44. Keturunan Ali bin Abi Thalib  yang ada sampai sekarang berasal dari:
a.    Hasan bin Ali dan Husein bin Ali (keturunan Ali bin Abi Thalib dengan Fatimah.
b.    Muhammad Hanafiyah bin Ali (anak Ali dengan Haulah).
c.    Abbas bin Ali (anak Ali dengan Umul Banin).
d.    Umar bin Ali (anak Ali bin Abi Thalib dengan Sahba).
45. Keturunan Ali bin Abi Thalib dengan Fatimah binti Muhammad disebut Syarif (bangsawan) atau Sayyid  (tuan) suatu gelar kehormatan dalam bahasa Arab.
46. Keturunan Ali bin Abi Thalib keseluruhan dari semua istrinya dikenal dengan Alawiyin atau Alawiyah.
47. Para istri Ai bin Abi Thalib.
1)    Ke-1, Fatimah Zahra (puteri Nabi dengan Khadijah), memperoleh  5 anak: Hasan bin Ali, Husein bin Ali, Muhsin bin Ali (meninggal waktu kecil), Umi Kulsum binti Ali, dan  Zainab binti Ali.  Fatimah meninggal umur 26 tahun (6 bulan setelah Rasululah wafat).
2)    Ke-2, Umu Banin binti Haram, mempunyai 4 anak:Jakfar, Abbas, Abdullah, dan Usman.
3)    Ke-3, Laila binti Masud, mendapatkan 2 anak: Ubaidullah dan Abu Bakar.
4)    Ke-4, Asma binti Umais, mendapatkan 2 anak: Yahya, dan Muhammad Ashgar.
5)    Ke-5, Sahba binti Rabia, memperoleh 2 anak: Umar, dan Rukiyah.
6)    Ke-6,  Umamah binti Abil Ash, memperoleh 1 anak: Muhammad Awsad.
7)    Ke-7, Haulah binti Jakfar, mendapatkan 1 anak: Muhammad Hanafiyah.
8)    Ke-8, Umu Said binti Urwah, mendapatkan 2 anak: Ummul Hasan dan Ramlah Kubra.
9)    Ke-9, Mahabba binti Imrul Qais, mendapatkan seorang anak putri meninggal masih kecil.

Daftar Pustaka
1.    Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online.



Related Posts:

0 comments:

Post a Comment