MASJID
DHIRAR
.Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa orang bertanya,”Mohon
dijelaskan tentang Masjid Dhirar?” Syaikh Shafiyurrahman menjelaskannya.
1. Abu
Amir adalah seorang pendeta Nasrani di Madinah yang memiliki kedudukan tinggi di
kalangan kabilah Khazraj.
2. Nabi
Muhammad hijrah dari Mekah ke Madinah, Bani Aus dan Bani Khazraj masuk Islam, mereka
disebut kaum Ansar.
3. Agama
Islam menyebar dengan cepat, penduduk Madinah sering berkerumun di sekitar Nabi
Muhammad, sehingga pendeta Abu Amir merasa sakit hati karena kalah pamor.
4. Pendeta
Abu Amir pergi menjumpai kaum Quraisy di Mekah untuk meminta dukungan agar memusuhi
Nabi Muhamad dan melawan umat Islam.
5. Melihat
agama Islam semakin menyebar, pendeta Abu Amir menghadap Raja Heraclius di
Romawi untuk meminta bantuan melawan umat Islam dan Raja Heraclius bersedia membantunya.
6. Pendeta
Abu Amir tinggal di Romawi dan mengirim surat kepada kaum munafik Madinah yang
mengabarkan bahwa Raja Heraclius bersedia membantu mereka melawan umat Islam.
7. Pendeta
Abu Amir memerintahkan kaum munafik Madinah untuk membangun sebuah markas untuk
tempat berkumpul dan berkoordinasi melawan Nabi Muhammad dan umat Islam.
8. Pada
tahun ke-9 Hijiriah (Rasulullah berumur 62 tahun), kaum munafik selesai membangun
Masjid Dhirar yang letaknya tidak jauh dari lokasi Masjid Quba.
9. Kaum
munafik menghadap Rasulullah dan berkata,”Wahai Nabi, kami membangun sebuah masjid
untuk menampung masyarakat ketika udara amat dingin. Kami mohon dengan hormat, agar
Nabi Muhammad berkenan melakukan salat di masjid kami.”
10. Nabi
Muhammad menjawab,”Kami akan berangkat berperang, nanti setelah kembali dari
perang, Insya Allah kami akan salat di masjidmu.” Kaum munafik gembira
mendengarnya.
11. Pasukan
Islam berangkat menuju Perang Tabuk dan berhasil menang, kemudian Nabi Muhammad dan pasukan Islam kembali
ke Madinah.
12. Perang
Tabuk adalah perang terakhir yang diikuti Rasulullah secara langsung.
13. Dalam
perjalanan turun malaikat Jibril menyampaikan wahyu Al-Quran surah At-Taubah (surah
ke-9) ayat 107-108.
وَالَّذِينَ
اتَّخَذُوا مَسْجِدًا ضِرَارًا وَكُفْرًا وَتَفْرِيقًا بَيْنَ الْمُؤْمِنِينَ وَإِرْصَادًا
لِمَنْ حَارَبَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ مِنْ قَبْلُ ۚ وَلَيَحْلِفُنَّ إِنْ أَرَدْنَا
إِلَّا الْحُسْنَىٰ ۖ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ
لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ
عَلَى التَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ
يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا ۚ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ
“Di antara orang munafik, ada orang yang
mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudaratan (pada orang-orang mukmin),
untuk kekafiran, dan untuk memecah belah orang-orang mukmin, serta menunggu kedatangan
orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu, mereka bersumpah,”Kami
tidak menghendaki selain kebaikan”. Allah menjadi saksi, sesungguhnya mereka adalah
pendusta.”
“Janganlah kamu salat dalam masjid itu
selama-lamanya, sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa, yaitu Masjid Quba, sSejak hari pertama, lebih patut
kamu salat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan
diri, Allah menyukai orang-orang yang bersih.”
14. Nabi
Muhammad menyuruh beberapa sahabat untuk menghancurkan Masjid Dhirar yang
dibangun kaum munafik, sebelum pasukan Islam sampai di Madinah.
15. Beberapa
sahabat berangkat untuk melaksanakan perintah Nabi muhammad, sehingga Masjid
Dhirar hancur rata berkeping-keping.
Daftar
Pustaka
1. Al-Mubarakfury,
Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Al-Buthy,
Muhammad Said Ramadhan. Sirah Nabwiyah. Robbani Press. Jakarta, 2006.
3. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah, 2004.
4. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah, 2004
5. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
6. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment