PIKIRAN
DEWASA
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan
tentang tahap berpikir manusia?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1. Para
psikolog menjelaskan tiga tahap perkembangan kejiwaan dan alam pikiran manusia
dalam menilai suatu ide (gagasan).
a. Pikiran
tahap ke-1: Pikiran seseorang yang menilai baik atau buruknya suatu ide (gagasan)
dengan ukuran alam kebendaan (materi) berdasarkan pancaindera manusia.
b. Pikiran
tahap ke-2 : Pikiran seseorang yang menilai ide (gagasan) bernilai baik atau
buruk berdasarkan penilaian tokoh panutannya dan berdasarkan contoh teladan
dari idolanya.
c. Pikiran
tahap ke-3: Tahap kedewaaan, yaitu pikiran seseorang dalam menilai suatu ide (gagasan)
murni berdasarkan nilai yang terdapat pada unsur ide (gagasan) itu sendiri,
tanpa terpengaruh faktor eksternal.
2. Dalam
sejarah awal Islam, penilaian sekelompok umat Islam terhadap nilai ide (gagasan)
yang dibawa Al-Quran, berdasarkan diri pribadi Nabi Muhammad.
3. Contohnya,
ketika Nabi Muhammad diisukan wafat dalam Perang Uhud, segera sekelompok
pasukan Islam langsung meninggalkan medan pertempuran, karena percaya Nabi Muhammad
meninggal dunia.
4. Sikap
dan perilaku yang salah ini terjadi, karena mereka baru sampai tahap ke-2,
yaitu menganggap nilai suatu ide (gagasan) berdasarkan tokoh idolanya dan mereka
belum mencapai tingkat pikiran kedewasaan.
5. Al-Quran
menginginkan umat Islam sampai tahap pikiran dewasa, yang mampu menilai suatu ide (gagasan) murni berdasarkan
ide (gagasan) itu sendiri, tanpa terpengaruh faktor eksternal.
6. Al-Quran
surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 144.
وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ
قَبْلِهِ الرُّسُلُ ۚ أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَىٰ أَعْقَابِكُمْ
ۚ وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا ۗ وَسَيَجْزِي
اللَّهُ الشَّاكِرِينَ
“Muhammad hanya seorang rasul. Sungguh
telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika Muhammad wafat atau
dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa berbalik ke belakang,
maka dia tidak dapat mendatangkan mudarat kepada Allah sedikit pun. Allah akan
memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.”
7. Ayat
Al-Quran ini ingin melepaskan belenggu dalam pikiran manusia yang dapat
menghambat kemajuan sains dan teknologi.
8. Al-Quran
mendorong berkembangnya sains dan teknologi
modern.
9. Al-Quran
surah Az-Zumar (surah ke-39) ayat 9.
أَمَّنْ
هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ وَيَرْجُو
رَحْمَةَ رَبِّهِ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ
ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ
“Apakah kamu orang musyrik yang lebih
beruntung atau orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri,
sedangkan dia takut kepada azab akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya?
Katakan,”Apakah sama orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?
Sesungguhnya orang yang berakal yang dapat menerima pelajaran.”
10. Ayat
A-Quran ini adalah kritik terhadap orang-orang yang berbicara atau membantah
suatu persoalan tanpa adanya data objektif ilmiah.
11. Ayat
Al-Quran semacam ini yang akan mendorong kemajuan sains dan teknologi modern.
a. Muncul
para ilmuwan Islam, seperti Ibnu Sina, Al-Farabi, Al-Ghazali, Ibnu Khaldun,
Jabir Ibnu Hayyan, dan lainnya.
b. Muhammad
bin Ahmad menemukan angka nol pada tahun 976 Masehi, dan Muhammad bin Musa
Al-Khawarizmiy menemukan ilmu Matematika Aljabar.
12. Tanpa
penemuan para ahli Islam tersebut, ilmu teknologi dan sains modern akan merangkak dalam kegelapan.
13. Tanpa adanya iklim yang mendorong tumbuhnya
perkembangan sains, para ahli akan mengalami nasib seperti Galileo, yang
menjadi korban hasil penemuannya.
14. Galileo
dihukum oleh para peminpin gereja, karena penemuan ilmiahnya bertentangan dengan pendapat gereja.
15. Al-Quran
adalah kitab petunjuk yang memberikan pedoman kepada manusia untuk kebahagiaan
hidup di dunia dan akhirat.
16. Dalam
hubungannya dengan sains modern, Al-Quran mendorong manusia mengoptimalkan akal
pikirannya.
Daftar
Pustaka
1. Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab,
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan
Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment