SEJARAH TAFSIR AL-QURAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang sejarah tafsir
Al-Quran? Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1. Pada saat Al-Quran diturunkan kepada Nabi
Muhammad dari Allah melalui malaikat Jibril, Rasulullah berfungsi sebagai mubayyin
(pemberi penjelasan).
2. Nabi Muhammad menjelaskan kepada para
sahabat tentang arti dan kandungan AlQuran, terutama ayat yang sulit dan tidak
dipahami oleh para sahabat.
3. Keadaan ini berlangsung sampai Rasulullah
wafat, meskipun penjelasan tersebut tidak semua kita ketahui, karena riwayatnya
tidak sampai kepada kita atau memang Nabi Muhammad tidak menjelaskan semua kandungan
Al-Quran.
4. Pada zaman Nabi Muhammad, para sahabat langsung
menanyakan masalah yang tidak jelas kepada beliau.
5. Setelah Rasulullah wafat, para
sahabat terpaksa melakukan ijtihad, terutama
yang memilki kemampuan, misalnya Ali bin Abi Thalib, Ibnu Abbas, Ubay bin Kaab,
dan Ibnu Masud.
6. Ijtihad adalah usaha sungguh-sungguh yang
dilakukan para ahli agama untuk mencapai suatu putusan atau simpulan hukum
agama Islam mengenai kasus yang penyelesaiannya belum tertera dalam Al-Quran
dan Hadis.
7. Sebagian sahabat bertanya tentang sejarah
Rasulullah atau kisah yang tercantum dalam Al-Quran kepada tokoh Ahli Kitab yang
telah memeluk Islam, misalnya Abdullah bin Salam, Kaab Al-Ahbar, dan lainnya,
dan hal ini adalah benih lahirnya hadis Israiliyat.
8. Kata “Israiliyat” arti harfiahnya “dari
Israil”.
9. Hadis Israiliyat artinya sejumlah hadis
yang berasal dari tradisi Yahudi-Kristen.
10. Hadis Israiliyat umumnya berupa berbagai
cerita dan tradisi Yahudi dan Kristiani
yang memberikan informasi dan interpretasi tambahan mengenai kejadian atau
tokoh dalam kitab suci Yahudi.
11. Para ahli hadis menggolongkan hadis
Israiliyat ke dalam tiga kategori.
a. Ke-1: Hadis yang dinilai benar, karena
wahyu dari Nabi Muhammad menegaskan hadis tersebut.
b. Ke-2: Hadis yang dianggap palsu, karena
wahyu dari Nabi Muhammad menolak hadis tersebut.
c. Ke-3: Hadis yang belum jelas benar atau salahnya.
12. Para tokoh tafsir generasi sahabat Nabi mempunyai
murid para tabiin.
13. Tabiin adalah penganut ajaran Nabi
Muhammad generasi kedua setelah para sahabat.
14. Tabiin adalah generasi sesudah Nabi Muhammad.
15. Sahabat ialah pemeluk Islam yang hidup sezaman
dengan Nabi Muhammad.
16. Para tokoh tafsir pada kalangan tabiin (generasi
sesudah Nabi Muhammad).
1) Di Mekah: murid Ibnu Abbas yaitu Said bin
Jubair, dan Mujahid bin Jabr.
2) Di Madinah: murid Ubay bin Kaab yaitu Muhammad
bin Kaab, dan Zaid bin Aslam.
3) Di Irak: murid Abdullah bin Masud yaitu Al-Hasan
Al-Bashriy, dan Amir Al-Syabi
17. Perkembangan sejarah tafsir Al-Quran.
a. Ke-1: Tafsir periode pertama. (berakhir
tahun 150 Masehi.
Yang disebut Tafsir bil Ma’tsur (gabungan
tiga sumber).
1) Penafsiran Nabi.
2) Penafsiran para sahabat.
3) Penafsiran tabiin.
b. Ke-2: Tafsir periode kedua. (mulai tahun
150 Masehi).
1) Pada periode kedua hadis beredar amat pesat.
2) Bermunculan hadis palsu dan lemah di
tengah masyarakat.
3) Perubahan sosial semakin cepat, sehingga muncul
masalah yang belum pernah terjadi pada zaman Nabi Muhammad, para sahabat, dan para
tabiin.
18. Pada awalnya, usaha penafsiran ayat-ayat Al-Quran berdasarkan ijtihad masih sangat terbatas
dan terikat dengan kaidah bahasa serta arti yang dikandung dalam satu kosakata.
19. Masyarakat terus berkembang dan bertambah
pula porsi akal dalam ijtihad penafsiran ayat AlQuran, sehingga bermunculan
berbagai kitab dengan penafsiran yang beraneka ragam coraknya.
20. Keragaman tersebut ditunjang oleh Al-Quran
senidiri, yang keadaannya seperti dikatakan para ulama “Bagaikan intan yang
setiap sudutnya memancarkan sinar berbeda. Semakin banyak orang memandang dari
sudut berbeda, akan semakin banyak kesan cahaya yang ditampilkan.”
21. Para ahli berpendapat Al-Quran dapat memberikan
kemungkinan arti yang tidak terbatas.
22. Kesan yang diberikan ayat Al-Quran mengenai
pemikiran dan penjelasan pada tingkat wujud adalah mutlak, tetapi ayat-ayat Al-Quran
selalu terbuka untuk interpretasi baru, karena ayat Al-Quran tidak bersifat tertutup
dalam interpretasi tunggal.
23. Beberapa corak penafsiran yang dikenal
selama ini.
1) Ke-1 : Corak Sastra Bahasa.
a. Corak ini timbul akibat banyaknya orang
non-Arab yang memeluk Islam.
b. Akibat kelemahan orang Arab dalam bidang
sastra, sehingga dirasakan perlu menjelaskan keistimewaan dan kedalaman arti
kandungan Al-Quran dalam bidang sastra.
2) Ke-2: Corak Filsafat dan Teologi.
a. Corak ini akibat penerjemahan kitab
filsafat yang mempengaruhi dan masuk Islamnya penganut agama lain.
b. Dengan sadar atau tidak umat Islam masih
meyakini beberapa hal kepercayaan lama dan menimbulkan pendapat berbeda dalam
penafsiran mereka.
3) Ke-3: Corak Penafsiran Ilmiah.
a. Dengan kemajuan sains dan teknologi yang
terjadi, para penafsir berusaha memahami ayat Al-Quran sejalan dengan
perkembangan sains dan teknologi.
4) Ke-4: Corak Fiqih atau Hukum.
a. Karena berkembangnya ilmu fiqih dan
terbentuknya mazhab fiqih.
b. Setiap mazhab berusaha membuktikan
kebenaran pendapatnya berdasarkan penafsiran mereka terhadap ayat-ayat hukum.
5) Ke-5: Corak Tasawuf.
a. Sebagai reaksi timbulnya gerakan sufi sebagai
reaksi kecenderungan berbagai pihak
terhadap materi, atau sebagai kompensasi terhadap kelemahan yang dirasakan.
6) Ke-6: Corak Sastra Budaya Kemasyarakatan.
a. Bermula pada masa Syaikh Muhammad Abduh
(1849-1905 M).
b. Aneka corak mulai berkurang.
c. Perhatian lebih banyak tertuju kepada satu corak tafsir yang menjelaskan petunjuk ayat
Al-Quran berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat.
d. Berusaha mengatasi masalah berdasarkan
petunjuk ayat Al-Quran.
e. Dengan menampilkan pedoman ayat Al-Quran
dalam bahasa yang mudah dipahami dan indah didengarkan.
e.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah
dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan
Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2,
5. Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment