MENGHENTIKAN
KEZALIMAN
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa orang bertanya, “Mohon
dijelaskan tentang cara menghadapi orang yang berbuat zalim? Penulis Kisah Para
Rasul menjelaskannya.
1. Zalim
(menurut KBBI V) adalah bengis, tidak menaruh belas kasihan tidak adil, atau
kejam.
2. Kezaliman
adalah kebengisan, kekejaman, atau ketidakadilan.
3. Dikisahkan
tentang tiga orang yang saleh, baik, dan berbudi luhur, ketiganya sedang berada di masjid.
4. Tiga
orang yang taat dan bersungguh-sungguh beribadah ikhlas karena mengharapkan
rida Allah sedang duduk berjauhan, berzikir, dan membaca Al-Quran.
5. Pak
Joko (duduk paling kiri) orang baik, Pak Toni (duduk di tengah) orang yang
lebih baik, dan Pak Sanusi (duduk paling kanan ) orang yang sangat baik.
6. Ali
Baba datang menghampiri mereka dari arah depan dan ingin membuktikan siapakah orang
yang paling saleh di antara ketiganya.
7. Ali
Baba mendekati Pak Joko (duduk paling kiri) sambil berucap,“Assalamu alaikum.”
Tidak terdengar jawaban, karena Pak Joko sedang khusuk berzikir memuji Allah.
8. Ali
Baba tiba-tiba menampar pipi Pak Joko, “Plak!” Pak Joko diam saja dan tidak
bereaksi apa pun.
9. Pak
Joko adalah orang baik yang tidak merasa disakiti orang lain dan tidak ingin
membalas orang yang menyakitinya. Ali Baba Bergumam,”Dia orang yang baik.”
10. Ali
Baba menghampiri Pak Toni yang duduk di tengah, “Assalamu alaikum.“ Tidak
terdengar jawaban, karena Pak Toni sedang khusuk berzikir memuji Allah.
11. Ali
Baba tiba-tiba menampar pipi Pak Toni, “Plak!” Pak Toni memandang Ali Baba
sambil berkata lembut, “Maaf, apakah tanganmu tidak sakit?”
12. Pak
Toni tidak merasa tersakiti dan tidak mau membalas orang yang menyakitinya, malahan
memikirkan kesehatan orang yang telah menamparnya. “Dia orang yang lebih baik,”
kata Ali Baba.
13. Ali
Baba menghampiri Pak Sanusi yang duduk paling kanan, ingin menguji kebaikan Pak
Sanusi. “Katanya dia orang sangat baik,“ gumam Ali Baba. Kira-kira bagaimana reaksinya?
14. Ali
Baba mendekat kepada Pak Sanusi sambil berkata, “Assalamu alaikum.” Tidak terdengar jawaban karena Pak Sanusi sedang
khusuk berzikir memuji Allah.
15. Ali Baba
menampar pipi Pak Sanusi,“Plak!” Dia diam menunggu reaksi.
16. Ternyata,
reaksinya sungguh mengagetkan, karena Pak Sanusi membalas menampar pipi Ali
Baba, “Plak! Plak!“ Pak Sanusi membalas menampar pipi Ali Baba dengan dua kali gerakan.
17. Ali
Baba kaget, “Kata orang-orang, Bapak adalah orang yang sangat baik.“ “Mungkin
mereka benar, tetapi harus ada orang yang berani menghentikan kezalimanmu!“
jawab Pak Sanusi.
18. Pak Sanusi
melanjutkan, “Sebelum Allah akan MENGHUKUM SEMUA orang, karena ada orang
berbuat zalim, tetapi TIDAK ADA yang BERANI menegurnya. Jika terdapat
kemungkaran, tetapi tidak ada seorang pun yang berani untuk berusaha
mencegahnya, maka Allah menghukum semua orang.”
19. Demikian
kisah tentang Pak Joko, Pak Toni, dan Pak Sanusi, ketiganya adalah orang saleh,
baik, dan berbudi luhur, tetapi mereka bereaksi yang berbeda dalam menghadapi
kemungkaran.
20. Al-Quran surah Lukman (surah ke-31) ayat 17.
يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ
بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا أَصَابَكَ ۖ إِنَّ
ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
“Hai anakku, dirikan salat dan suruhlah
(manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar
dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu
termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).”
21. Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat
110.
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ
لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ
وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ
ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang
mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu
lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan
mereka adalah orang-orang yang fasik.”
22. Al-Quran
surah Al-Haj (surah ke-22) ayat 41.
الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي
الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ
وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ
“(Yaitu) orang-orang yang jika Kami
teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan salat,
menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari perbuatan yang
mungkar; dan kepada Allah kembali segala urusan.”
23. Semoga
semua orang yang baik, orang yang lebih baik, dan orang yang sangat baik, dapat
akur, damai, rukun, dan mampu memahami sikap, perilaku dan perbedaan yang
terjadi, karena semuanya hanya mengharapkan rida Allah. Amin.
Daftar Pustaka
1.
Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah
Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2.
Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid
Nabawi. Madinah 2004.
3.
Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah.
Mekah 2004
4.
Kisah Para Sahabat.
5.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an
Ver 3.
6. Tafsirq.com
online
0 comments:
Post a Comment