Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 228.
وَالْمُطَلَّقَاتُ يَتَرَبَّصْنَ
بِأَنْفُسِهِنَّ ثَلَاثَةَ قُرُوءٍ ۚ وَلَا يَحِلُّ لَهُنَّ أَنْ يَكْتُمْنَ مَا
خَلَقَ اللَّهُ فِي أَرْحَامِهِنَّ إِنْ كُنَّ يُؤْمِنَّ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ
الْآخِرِ ۚ وَبُعُولَتُهُنَّ أَحَقُّ بِرَدِّهِنَّ فِي ذَٰلِكَ إِنْ أَرَادُوا
إِصْلَاحًا ۚ وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ
وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Dan para istri yang diceraikan (wajib) menahan diri untuk menunggu 3
kali quru’. Mereka tidak boleh menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam
rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan para suaminya lebih
berhak rujuk dalam masa menanti itu, jika mereka menghendaki perbaikan. Dan
para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang
makruf, tetapi para suami mempunyai kelebihan di atas istrinya. Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.
2. Asbabun
nuzul (penyebab turunnya) ayat 228.
1) Asma
binti Yazid berkata,”Aku bercerai pada zaman Rasulullah.”
2) Pada
saat itu, para istri yang ditalak belum ada aturan masa iddah.
3) Kemudian
turun ayat ini sebagai ketentuan masa iddah.
3. Masa
iddah adalah jangka waktu wanita untuk menunggu dan tidak boleh menikah lagi, setelah
bercerai atau suaminya meninggal.
4. Quru’ adalah jamak dari “qar’u” yang artinya suci
atau haid.
Daftar
Pustaka
1. Hatta,
DR. Ahmad. Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah.
Penerbit Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.
2. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
3. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment