Monday, October 4, 2021

11377. AJARAN AL-QURAN SATU KESATUAN TAK BISA DIPISAHKAN

 



AJARAN AL-QURAN SATU KESATUAN TAK BISA DIPISAHKAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

Sekilas Al-Quran berisi materi yang sering melompat tak terkait.

 

Padahal jika diamati akan muncul hubungan yang mengagumkan.

 

 

 

 

Al-Quran adalah kitab terpadu.

 

Yang memperhatikan seluruh unsur manusiawi, jiwa, akal, dan jasmaninya.

 

Saat Nabi Musa menerima wahyu dari Allah.

 

Yang membuat Nabi Musa  tenggelam dalam situasi spiritual.

 

Allah menyentaknya dengan pertanyaan terkait material.

 

Al-Quran surah Taha (surah ke-20) ayat 17-18.

 

وَمَا تِلْكَ بِيَمِينِكَ يَا مُوسَىٰ


Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa?

 

 

قَالَ هِيَ عَصَايَ أَتَوَكَّأُ عَلَيْهَا وَأَهُشُّ بِهَا عَلَىٰ غَنَمِي وَلِيَ فِيهَا مَآرِبُ أُخْرَىٰ


Berkata Musa: "Ini adalah tongkatku, aku bertelekan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan untuk keperluan lainnya".

 

 

Al-Quran memakai benda alam.

Sebagai penghubung mengingatkan manusia akan hadirnya Allah.

 

Bahwa segala sesuatu yang terjadi.

 

Sekecil apa pun.

Semuanya di bawah kekuasaan, pengetahuan, dan pengaturan Tuhan Yang Maha Kuasa.

 

Al-Quran surah Al-An’am (surah ke-6) ayat 59.

 

۞ وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

 

Dan pada sisi Allah kunci-kunci semua yang gaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"

 

Al-Quran surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat 17.

 

فَلَمْ تَقْتُلُوهُمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ قَتَلَهُمْ ۚ وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ رَمَىٰ ۚ وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِينَ مِنْهُ بَلَاءً حَسَنًا ۚ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

 

Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, tetapi Allah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

 

 

Sungguh, ayat-ayat Al-Quran mirip serat yang membentuk tenunan kehidupan Muslim.

 

Serta benang yang menjadi rajutan jiwanya.

 

Al-Quran sering  bicara tentang masalah aspek tertentu.

 

Tiba-tiba muncul ayat lain tentang aspek lain.

 

Yang sepintas terkesan tidak saling terkait.

 

Tetapi bagi orang yang tekun mempelajarinya.

 

Dia akan menemukan hubungan serasi amat mengagumkan.

 

Seperti serasinya hubungan.

Yang memadukan gejolak dan bisikan hati manusia.

 

Akhirnya aspek yang tadinya terkesan kacau.

Menjadi terangkai dan terpadu indah.

 

Seperti kalung mutiara.

Yang tidak diketahui ujung pangkalnya.

 

Al-Quran memilih sistematika demikian.

Salah satunya untuk mengingatkan manusia.

 

Terutama umat lslam.

Bahwa ajaran Al-Quran adalah satu kesatuan terpadu.

 

Yang tidak dapat dipisahkan.

 

(Sumber Quraish Shihab)

0 comments:

Post a Comment