TIUPAN ALLAH
DAN MAKHLUK SEPERTI PROVIDER DAN JUTAAN HP
Oleh Drs. HM Yusron Hadi, MM
Al-Quran
menjelaskan.
1. Bahwa tak ada paksaan masuk lslam.
2. Ajaklah manusia dengan hikmah.
3. Dan bantahlah mereka dengan cara baik.
Al-Quran surah Al-Baqarah
(surah ke-2) ayat 256.
لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ ۖ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ
يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ
الْوُثْقَىٰ لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Tidak ada paksaan untuk (memasuki)
agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan
yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa ingkar kepada
Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada
buhul tali amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.
Al-Quran surah An-Nahl
(surah ke-16) ayat 125.
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ
بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ
بِالْمُهْتَدِينَ
Ajaklah (manusia) kepada jalan
Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran baik dan bantahlah mereka dengan cara baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dia yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia yang lebih mengetahui orang
yang mendapat petunjuk.
Tubuh manusia bisa dibagi 3
bagian, yaitu:
1. Jasad.
2. Jiwa.
3. Roh.
Jiwa manusia berada di otak.
Jiwa tak meliputi seluruh tubuh.
Jika otak (fisik) manusia
mengalami gangguan.
Maka jiwa (non-fisik) manusia
juga terganggu.
Dan sebaliknya.
Jika manusia sakit jiwa (non-fisik).
Maka syaraf otaknya (fisik)
juga terganggu.
Otak adalah representasi
jiwa.
Jiwa bukan materi.
Tapi jiwa adalah fungsi.
Dalam kedokteran jiwa dibagi
2, yaitu:
1. Dokter
syaraf.
Berbasis syaraf.
2. Dokter
jiwa.
Berbasis fungsi.
Jasad dan jiwa manusia selalu
berubah.
Jasad berupa fisik.
Tapi jiwa dan roh adalah non-fisik.
Jasad dan jiwa bisa berubah.
Bisa jelek atau baik.
Jasad dan jiwa mutunya bisa
berubah.
Yaitu bisa bagus atau jelek.
Tapi roh selalu tetap.
Karena roh manusia adalah bagian
dari Roh Allah.
Al-Quran surah Sad (surah
ke-38) ayat 72.
فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ
فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ
Maka jika telah Kusempurnakan
kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud
kepadanya.
Arti “ditiup” di
sini.
Bukan seperti mulut manusia menghembuskan
angin.
Analog hubungan Allah dan makhluk.
Allah meniupkan roh pada jiwa manusia.
Seperti provider yang memancarkan
gelombang elektro magnetik.
Allah memancarkan sifat-sifat-Nya
ke jagat raya.
Yang dipancarkan adalah roh.
Roh membawa sifat-sifat ketuhanan.
Dan manusia seperti jutaan HP.
Kekuatan sinyal dari provider
tetap sama.
Tapi sinyal yang diterima HP tak
sama.
Kekuatan sinyal yang diterima.
Sesuai dengan mutu dan jenis HP-nya.
Artinya pancaran roh dari Allah
besarnya sama.
Tapi tiap manusia menerima kekuatan
sinyal roh berbeda.
Sesuai dengan mutu jiwa manusianya.
Sinyal yang diterima membentuk
mutu otak.
Dan mutu otak membentuk mutu
jiwa.
Al-Quran surah An-Nisa (surah
ke-4) ayat 126.
وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ
وَمَا فِي الْأَرْضِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ مُحِيطًا
Kepunyaan Allah apa yang di
langit dan apa yang di bumi, dan adalah (pengetahuan) Allah Maha Meliputi segala sesuatu.
(Sumber Agus Mustofa)


0 comments:
Post a Comment