MANUSIA
BEBAS MILIH, TAPI TANGGUNG JAWAB
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
A. Manusia
bebas memilih jalannya sendiri, tapi harus tanggung jawab.
1. Al-Quran
menyatakan manusia bebas memilih dan menentukan jalannya sendiri.
2. Sehingga
manusia harus bertanggungjawab atas risiko dan akibat dari pilihannya.
3. Tidak
boleh membebankan dosanya kepada orang lain.
4. Dan
dosa orang lain tidak bisa dibebankan kepada dirinya.
5. Al-Quran
surah Al-An'am (surah ke-6) ayat 164 menyatakan tanggung jawab itu baru dituntut
jika memenuhi syarat tertentu, seperti pengetahuan,
kemampuan, dan kesadaran.
قُلْ أَغَيْرَ اللَّهِ أَبْغِي رَبًّا وَهُوَ رَبُّ كُلِّ شَيْءٍ ۚ
وَلَا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍ إِلَّا عَلَيْهَا ۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ
ۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمْ مَرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
Katakan: “Apakah aku akan mencari Tuhan
selain Allah, padahal Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu. Dan tidaklah
seorang membuat dosa melainkan kemudaratannya kembali kepada dirinya sendiri;
dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada
Tuhanmu kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu
perselisihkan”.
6. Manusia
diminta tanggungjawab terhadap sesuatu yang diketahuinya dan dalam kemampuannya.
7. Manusia
tidak dituntut bertanggungjawab terhadap
sesuatu yang tidak diperbuatnya, meskipun hal itu diketahuinya.
8. Manusia
harus tanggungjawab terhadap perbuatan yang dilakukan dengan sadar dan sengaja.
9. Manusia
tidak tanggung jawab terhadap perbuatan tidak sengaja dan di luar kehendaknya.
10. Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 225.
لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللَّهُ
بِاللَّغْوِ فِي أَيْمَانِكُمْ وَلَٰكِنْ يُؤَاخِذُكُمْ بِمَا كَسَبَتْ قُلُوبُكُمْ
ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ حَلِيمٌ
Allah tidak menghukummu disebabkan
sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukummu
disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu. Dan Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.
11. Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 173 menyatakan Allah memaafkan perbuatan
yang dilakukan karena terpaksa atau tidak diinginkan.
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ
وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ
بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan
bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang (ketika disembelih)
disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa
(memakannya) sedangkan dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui
batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
12. Al-Quran
surah An-Nahl, surah ke-16 ayat 106.
مَنْ كَفَرَ بِاللَّهِ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِهِ
إِلَّا مَنْ أُكْرِهَ وَقَلْبُهُ مُطْمَئِنٌّ بِالْإِيمَانِ وَلَٰكِنْ مَنْ شَرَحَ
بِالْكُفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِنَ اللَّهِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Barang siapa kafir kepada Allah sesudah
dia beriman (dia mendapatkan kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir
padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi
orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya
dan baginya azab yang besar.
13. Al-Quran
surah Al-Isra, surah ke-17 ayat 23-24.
۞ وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا
إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا
أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا
كَرِيمًا
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ
وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya
kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkan kepada mereka perkataan yang mulia.
Dan rendahkan dirimu terhadap mereka
berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkan, “Wahai Tuhanku, kasihi mereka
keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidikku waktu kecil”.
14. Al-Quran
surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 25.
رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا فِي نُفُوسِكُمْ ۚ إِنْ
تَكُونُوا صَالِحِينَ فَإِنَّهُ كَانَ لِلْأَوَّابِينَ غَفُورًا
Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada
dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha
Pengampun bagi orang-orang yang bertobat.
15. Allah
akan mengampuni kesalahan sikap dan perilaku orang yang baik yang dilakukan
dengan terpaksa, dan tidak sadar, atau yang berada di luar kontrol
kemampuannya, karena Allah Maha
Pengampun bagi orang-orang yang bertobat.
Daftar
Pustaka
1. Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab,
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan
Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment