Tuesday, October 20, 2020

5892. KHUTBAH JUMAT UMUR SEWIDAK SEKARATE WIS CEDAK


 

Khutbah Jumat

 

“UMUR SEWIDAK SEKARATE WIS CEDAK”

 

Khutbah-1

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْر

 أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَاِلنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَ مَنْ يُضْلِلْ

 فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ

 وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ

 اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى    سيد نا  مُحَمَّدٍ وَ عَلىَ اَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ

وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون

 

Para jamaah yang berbahagia,

 

      Marilah kita selalu meningkatkan takwa kepada Allah SWT dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

 

Para jamaah yang berbahagia,

 

      Orang yang sudah berumur 50 tahun, dalam bahasa Jawa dikatakan umurnya “Seket”.

 

Kata “Seket” bisa bermakna “seneng kethuan”, artinya “senang memakai kopiah”.

 

Kopiah adalah peci yang biasa dipakai orang Islam waktu salat.

 

Di Turki penutup kepala semacam “kopiah” disebut Stambul Turki atau Terbus.

 

        Kopiah dikenakan pada bagian tubuh di atas leher, yaitu di kepala. 

 

Kepala adalah bagian terpenting tubuh manusia.

 

Hal ini bisa diartikan orang yang mengenakan kopiah di kepalanya sudah merasa mencapai usia tertinggi dalam hidupnya, dan sudah mendekati “babak final” dalam hidupnya.

 

      Orang yang berumur 60 tahun dalam bahasa Jawa dikatakan umurnya “Sewidak”.

 

Kata “Sewidak” bisa bermakna “Sekarate wis cedak” artinya  “Ajalnya sudah dekat”, yaitu hidupnya hampir mendekati “game over” , dan kisah perjalanan hidupnya hampir “Tamat”.

 

     Para ulama memberikan saran kepada semua orang yang sudah berumur 50 tahun, apalagi yang sudah mencapai 60 tahun dan sesudahnya.

 

      Al-Quran surah Fathir, surah ke-35 ayat 37.

 

وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ ۚ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ ۖ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ

     

 

Mereka berteriak di dalam neraka, “Ya Tuhan kami, keluarkan kami niscaya kami akan mengerjakan amal saleh, berbeda dengan yang sudah kami kerjakan”. Apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir, bagi orang yang mau berpikir dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakan (azab Kami) dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang yang zalim.

 

 

      Nabi bersabda,“Allah tidak menerima alasan apa pun, untuk orang yang dipanjangkan umurnya melebihi 50 tahun.”

 

     Para ulama berkata,”Orang yg dipanjangkan umurnya oleh Allah sampai mencapai  50 tahun lebih, tidak diterima lagi alasan atau dalih apa pun, karena 50 tahun adalah usia yang dekat dengan kematian, serta kesempatan terakhir untuk memperbanyak tobat, beribadah dengan khusyuk, dan bersiap kembali kepada Allah.”

 

     Para ulama berkata,”Berarti sudah 50 tahun kamu berjalan menuju Tuhanmu. Sekarang hampir sampai ke tujuan, maka kerjakan yang terbaik dalam sisa umurmu, semoga Allah akan mengampuni semua dosa yang lampau.

 

 Tetapi, jika engkau masih berbuat dosa di umur tuamu, kamu pasti dihukum berat akibat dosa masa lalu sampai sekarang.

 

     Gus Dur melontarkan humor,”Semua orang yang sudah berumur 63 tahun, sudah sah untuk mati.”, karena Nabi Muhammad meninggal dalam usia 63 tahun, oleh karena itu, mari kita anggap umur yang panjang adalah bonus dan kesempatan dari Allah untuk berbuat kebaikan.

 

 

     Pesan para ulama untuk semua orang yang berumur 50 tahun ke atas, yaitu agar memperbanyak doa mengharapkan keridaan Allah dan semoga hidup kita berakhir  “husnulkhatimah” atau akhir hayat yang baik dari seseorang.

 

 

    Mari kita selalu berusaha menambah ilmu agama, berdakwah, berbuat kebaikan, memperbanyak mengingat kematian, dan bersiap menghadapinya.

 

 

    Mari kita menyiapkan pesan dan wasiat serta melakukan pembagian harta kekayaan untuk semua anak kita, agar mereka tetap rukun selamanya.

 

 

    Mari kita memperbanyak menjalin hubungan silaturahmi dan merekatkan hubungan yang pernah renggang, dan mohon maaf dan berbuat baik kepada semua orang yang pernah dizalimi serta meningkatkan amal kebaikan, terutama amal jariah yang dapat terus memberikan pahala setelah kita meninggal.

 

 

     Mari kita memaafkan semua kesalahan, kekhilafan, dan kekeliruan orang lain kepada kita, sebesar apa pun kesalahan itu serta menyelesaikan semua utang piutang yang masih ada dan jangan membuat utang baru meskipun untuk menolong orang lain.

 

 

     Jangan banyak bersenda gurau, bercanda, berkelakar, berolok-olok, berdebat, dan terjebak dalam hal yang tidak bermanfaat untuk akhirat serta jangan berlebihan dalam berhias, bersolek, dan kita berpakaian sederhana saja.

 

 

     Jangan berlebihan makan, minum, dan berbelanja sesuatu yg kurang diperlukan untuk mendukung amal kebaikan, serta jangan berteman dan berkumpul dengan orang yang tidak menambah iman, ilmu, dan amal kebaikan.

 

  Jangan banyak berjalan, melancong, dan berkeliling yang tidak bermanfaat untuk  mendekatkan diri kepada kehidupan akhirat serta jangan mudah gelisah, berkeluh kesah, kecewa, sebal, mendongkol, dan kesal dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

 

 

     Mari kita selalu bersyukur dan sabar dalam menghadapi masalah apa pun, serta selalu berpikiran positif dalam menjalani kehidupan.

 

 

  Mari kita berhenti dari semua perbuatan maksiat, sekarang juga!, berhenti memandang yg sesuatu tidak halal dan tidak baik, dan berhenti dari mengambil barang atau sesuatu yg bukan hak kita.

 

 

      Mari kita berhenti mengosumsi makanan yg tidak baik dan yg tidak halal, berhenti dari ghibah, membicarakan keburukan orang lain, bergunjing, menfitnah, dan menyakiti hati orang lain serta berhenti dari mendengarkan sesuatu yang haram, dan yang tidak bermanfaat.

 

 

       Mari kita selalu berbaik sangka kepada Allah atas segala yg terjadi dan menimpa kita, selalu beristigfar, mohon ampun kepada Allah, bertobat atas semua kesalahan yang pernah dilakukan serta selalu berdoa untuk diri sendiri, anak cucu, keluarga, orang tua, dan semua orang beriman dalam setiap saat dan waktu.

 

 

     Semoga kita semua berakhir dengan husnulkhatimah,  yaitu akhir kehidupan yang baik dan bisa mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Amin.

 

 

Para jamaah yang berbahagia,

 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ

وَ نَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَ ذِكْرِ الْحَكِيْم

وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

 

duduk

0 comments:

Post a Comment