SUMBER DAYA ALAM UNTUK
MANUSIA TAK TERBATAS
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M
Allah menyiapkan
sumber daya alam untuk manusia tak terbatas.
Al-Quran surah Yasin
(surah ke-36) ayat 80.
الَّذِي جَعَلَ لَكُمْ مِنَ الشَّجَرِ الْأَخْضَرِ نَارًا فَإِذَا
أَنْتُمْ مِنْهُ تُوقِدُونَ
Yaitu
Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu
nyalakan (api) dari kayu itu.
Al-Quran surah
Al-Waqiah (surah ke-56) ayat 73.
نَحْنُ جَعَلْنَاهَا تَذْكِرَةً وَمَتَاعًا لِلْمُقْوِينَ
Kami menjadikan api
itu untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir di padang pasir.
Sayangnya, umat
Islam pada umumnya hanya membaca ayat Al-Quran tanpa menghayati maksudnya.
Bahkan
sebagian umat Islam membacanya untuk tujuan tidak sesuai dengan tujuan
diturunkannya Al-Quran.
Ayat Al-Quran
di atas berbicara tentang pohon yang hijau.
Atau
energi yang diperoleh melalui proses fotosintetis.
Yaitu proses
penggabungan secara bio-kimia oleh tumbuh-tumbuhan dengan memakai sinar
matahari.
Dalam istilah
ilmiah, pohon hijau disebut dengan “klorofil” (zat hijau daun).
Tetapi istilah
dalam Al-Quran lebih tepat.
Karena zat itu tidak
hanya terdapat pada daun.
Tetapi pada
seluruh pohon berwarna hijau.
Al-Quran surah Yasin
(Surah ke-36) ayat 80di atas menjelaskan bahwa Allah yang menjadikan untukmu
pohon hijau.
Maka serta-merta kamu
dapat membakar darinya.
Al-Quran surah
Al-Waqiah (surah ke-56) ayat 73, setelah menanyakan,
”Siapakah yang
menciptakan pohon hijau itu, apakah Allah atau manusia?”
Kemudian Allah
menegaskan bahwa pohon hijau atau energi itu dapat dijadikan sebagai peringatan
serta dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar.
Cara mensyukuri nikmat
yang diberikan oleh Allah kepada kita.
Yaitu dengan
memakai nikmat itu dengan baik, wajar, dan sesuai tujuan diciptakannya.
Al-Quran surah
Al-Waqiah (surah ke-14) ayat 34.
وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِنْ تَعُدُّوا
نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
Dan
Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan
kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu
menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari
(nikmat Allah).
Sumber daya alam
yang disiapkan oleh Allah untuk manusia sangat melimpah.
Tidak dapat
dihitung banyaknya.
Dan tidak terbatas.
Jika manusia merasa
ada keterbatasan.
Hal itu karena
kesalahan manusia yang bersikap aniaya dan kufur.
Yaitu mengingkari
nikmat Allah.
Termasuk sikap
aniaya adalah memboroskan sumber alam dan menyia-nyiakannya.
Serta mengambil jatah
porsi makhluk lainnya.
Yang mengakibatkan
tidak ada pemerataan.
Bersikap kufur
adalah tidak mengolah sumber daya alam yang tersedia dengan baik.
Sehingga tidak dapat
dimanfaatkan secara optimal.
Salah satu arti
“kufur” adalah “menutupi”.
Yaitu menutupi
nikmat yang diberikan oleh Allah.
Pemborosan dan
berlebihan dalam pemakaian sesuatu dilarang oleh agama Islam.
Nabi Muhammad
bersabda,
“Meskipun kamu berwudu
di sungai yang airnya mengalir, janganlah kamu memakai air secara berlebihan”.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish.
Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan,
1994.
2. Shihab, M. Quraish
Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit
Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish.
E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran Digital,
Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment