Wednesday, March 13, 2019

1998. MASJID QIBLATAIN













MASJID QIBLATAIN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang Masjid Qiblatain?” Syaikh Shafiyurrahman menjelaskannya. 
1.    Kerajaan Arab Saudi didirikan Ibnu Saud tahun 1932.
2.    Arab Saudi adalah negara monarki absolut, kekuasaan tertinggi berada di tangan seorang raja, berpedoman syariat Islam, dan menggunakan hukum agama Islam berdasarkan Al-Quran dan hadis, dalam menetapkan peraturan hidup manusia, serta dalam hubungan antarmanusia dengan alam sekitar. 
3.    Pada tahun 2017  Raja Arab Saudi Salman “Sang Penjaga Dua Tanah Suci Mekah dan Madinah”, dua lokasi paling mulia agama Islam mengunjungi Indonesia, negara berpenduduk muslim terbesar di dunia sebagai tamu resmi Negara, menemui Presiden Indonesia dan tokoh lainnya, serta berkunjung ke pulau Bali dengan membawa rombongan lebih dari  1.500 orang.
4.    Penduduk Arab Saudi sekitar 35 juta orang, bahasa Arab bahasa resmi Negara, moto negara “ Tiada tuhan selain Allah. Nabi Muhammad utusan Allah”
5.    Arab Saudi memiliki perguruan tinggi terkenal, yaitu Universitas Raja Abdul Aziz di Jeddah dan Universitas Umm Qura di Mekah. 
6.    Kota Madinah memiliki banyak masjid bernilai sejarah, antara lain: Masjid Nabawi, Masjis Quba dan Masjid Qiblatain.
7.    Masjid Qiblatain (Masjid Dua Kiblat) dahulu dikenal dengan nama Masjid Bani Salamah,  karena dibangun di atas tanah Bani Salamah.
8.    Pada permulaan Islam, umat Islam salat menghadap ke arah utara, berkiblat ke arah Masjidilaksa, Palestina, bukan ke arah Masjilharam, Mekah.
9.    Kaum Yahudi mengolok-olok kaum  muslim, karena Nabi Muhammad membawa agama baru, tetapi kiblatnya sama dengan kiblat mereka, ke arah rumah suci di Yerusalem.
10. Umat Islam salat menghadap kiblat ke arah Masjidil Aqsa (Baitul maqdis), di Palestina selama 17 bulan.
11.  Selama berada di Mekah, Nabi Muhammad senang memilih posisi salat di selatan Kakbah, sehingga beliau salat menghadap ke arah utara, ke arah Masjidilaksa, di Palestina, sekaligus menghadap ke arah Kakbah, di Masjidil Haram.
12. Selama tinggal di Madinah. Nabi Muhammad tidak dapat menghadap “dua kiblat” sekaligus  “doubel” seperti di Mekah, karena Madinah berada di utara Mekah, sedangkan Mekah berada di selatan Madinah.
13.  Senin, bulan Rajab tahun ke-2 Hijriah, Nabi Muhammad salat Zuhur berjemaah bersama para sahabatd di Masjid Bani Salamah (Masjid Qiblatain) menghadap ke arah utara, ke arah Masjidil Aqsa, Palestina.
14. Nabi Muhammad mengimami salat berjemaah mencapai dua rakaat,  turun wahyu dari Allah Al-Quran surah Albaqarah (surah ke-2) ayat 144.
قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ ۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا ۚ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ ۗ وَإِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ


      “Sungguh, Kami sering melihat wajahmu (Muhammad) menengadah ke langit.       Sungguh, Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Hadapkan wajahmu ke arah Masjidilharam. Di mana saja kamu berada. Hadapkan  mukamu ke arahnya. Sesungguhnya, orang Yahudi dan Nasrani, yang diberi kitab Taurat dan Injil memang memahami. Bahwa menghadap ke arah ke Masjidilharam itu adalah benar dari Tuhannya. Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.”
15. Salat Zuhur dilanjutkan dengan berganti arah kiblat, berganti  menghadap ke arah selatan, menghadap ke arah Masjidil-Haram, Mekah dengn berputar arah 180 derajat.
16. Sejak saat itu, Masjid Bani Salamah disebut Masjid Qiblatain (Masjid Dua Kiblat).
17. Terjadinya pergantian arah kiblat, menunjukkan sebuah bukti bahwa Nabi Muhammad dan umat Islam tidak menyembah Kakbah.
18. Sebagian orang berpendapat bahwa Nabi Muhammad melarang menyembah berhala dan melarang pemujaan terhadap berhala, tetapi umat Islam sendiri menyembah batu yang bernama Kakbah.
19. Umat Islam tidak menyembah Kakbah berikut penjelasannya.
20. Penjelasan ke-1: Kakbah adalah arah atau kiblat umat Islam menghadapkan wajahnya ketika melaksanakan salat.
a.    Umat Islam tidak menyembah Kakbah, meskipun wajahnya menghadap Kakbah.
b.    Umat Islam salat menghadap Kakbah karena diperintah Allah sesuai surah Al-Baqarah (surah ke-2)  ayah 144.  
21. Penjelasan ke-2: Islam percaya pengembangan kesatuan.
a.    Jika tidak ada kiblat yang menyatukan arah, umat Islam akan melakukan salat ke arah yang disukai.
b.    Sebagian umat Islam salat menghadapkan wajahnya ke arah utara. Sebagian lagi menghadap ke arah yang lain.
c.    Agar semua umat Islam bersatu diperintahkan oleh Allah agar semua wajahnya menghadap ke arah satu kiblat, yaitu ke arah Kakbah di Masjidil-Haram, Mekah.
22.  Penjelasan ke-3: Kakbah terletak di pusat peta dunia.
a.    Umat Muslim adalah orang pertama yang menggambar peta dunia, mereka menggambar peta dunia dengan meletakkan selatan di atas peta dan utara di bawah peta, Kakbah berada di tengah pusat dunia.
b.    Ahli dari Barat menggambar peta dengan meletakkan utara di atas petadan selatan di bawah peta, meskipun demikian Kakbah tetap terletak di tengah pusat peta dunia.
23. Penjelasan ke-4: Tawaf mengelilingi Kakbah mengindikasikan hanya ada satu Tuhan.
a.    Umat muslim datang ke Masjidil Haram, Mekah dengan melakukan tawaf mengelilingi Kabah.
b.    Hal ini menyimbulkan keimanan dan penyembahan pada satu Tuhan. Sebagaimana setiap lingkaran hanya memiliki satu titik pusat yang menandakan hanya ada satu Tuhan yang berhak disembah yaitu Allah Ynag Maha Kuasa.
24. Penjelasan ke-5: Hadis Umar bin Khattab yang terkait dengan batu hitam Hajar Aswad.
a.    Umar bin Khaththab berkata, “Aku tahu bahwa kau adalah sebuah batu yang tidak bisa memberikan kebaikan atau kerugian. Seandainya aku tidak pernah melihat Nabi menyentuh dan menciummu, maka aku tidak akan pernah menyentuh dan mencium mu.”
25. 24. Penjelasan ke-6: Orang-orang Islam  berdiri di atas Kakbah mengumandangkan azan.
a.    Pada zaman Nabi muhamad umat Islam berdiri di atas Kabah untuk mengumandangkan azan (seruan  untuk salat).
b.    Umat Islam berdiri di atas Kakbah membuktikan mereka tidak menyembah Kakbah.
26. Jadi, Masjid Qiblatain (Masjid Dua Kiblat) adalah salah satu bukti bahwa umat Islam tidak menyembah Kakbah.
27. Umat Islam salat menghadap Kakbah karena diperintah Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.

Daftar Pustaka
1.    Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online.      








Related Posts:

0 comments:

Post a Comment