IMAM
SYAFII
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa orang bertanya,”Mohon
dijelaskan tentang Imam Syafii ketika menjawab masalah hukum Islam?” Syekh Abdul
Aziz Asy-Syinawi menjelaskannya.
1. Ajaran
Islam bersumber kepada Al-Quran dan sunah (hadis Nabi) yang memiliki beberapa
cabang ilmu, salah satunya ilmu fikih.
2. Ilmu
fikih adalah ilmu yang mempelajari tentang hukum Islam.
3. Dunia
Islam mengenal 4 mazhab terbesar:
1) Mazhab
Hanafi.
2) Mazhab
Maliki.
3) Mazahab
Syafii.
4) Mazhab
Hambali.
4. Masing-masing
mazhab mempunyai karakter/keistimewaan tersendiri.
1) Mazhab
Hanafi didirikan oleh Nukman bin Tsabit (lahir tahun 89 Hijriah dan wafat tahun
150 Hijirah). Nukman bin Tsabit seorang guru besar ilmu fikih di Irak.
2) Mazhab
Maliki didirikan oleh Imam Malik bin Anas (lahir tahun 93 Hijriah dan wafat
tahun 179 Hijriah). Imam Malik bin Anas berasal dari Madinah.
3) Mazhab
Syafii didirikan oleh Muhammad bin Idris (lahir tahun 150 Hijriah dan wafat
tahun 200 Hijirah). Muhammad bin Idris berasal dari Gaza, Palestina.
4) Mazhab
Hambali didirikan oleh Ahmad bin Hambal (lahir tahun 164 Hijriah dan wafat
tahun 241 Hijriah). Ahmad bin Hambal berasal dari Baghdad, Irak.
5. Khalifah
Harun Rasyid sangat mencintai dan mengagumi Imam Syafii, tetapi para ulama yang
lain ingin menguji kemampuan Imam Syafii.
6. Para
ulama yang lain mengajukan beberapa pertanyaan bersifat teka teki matematika untuk
menguji kecerdasan Imam Syafii dalam hukum Islam.
7. Masalah
kasus hukum Islam yang ditanyakan adalah berikut ini.
1) Seorang
lelaki menyembelih seekor domba, lalu dimasaknya sehingga siap dimakan. Dia
keluar rumah untuk suatu keperluan, beberapa waktu kemudian, dia kembali pulang
dan berkata kepada keluarganya,”Makanlah dombanya, karena domba itu haram untuk
saya.” Keluarganya menjawab,”Domba itu
juga haram untuk kami.”
Jawaban Imam Syafii, “Lelaki itu seorang
musyrik. Dia menyembelih domba atas nama berhala, lalu dia keluar rumah untuk
beberapa kepentingan. Allah memberinya
hidayah, kemudian dia masuk Islam, maka domba itu haram baginya. Keluarganya
ikut masuk Islam, maka domba itu haram bagi mereka.”
2) Dua
orang muslim yang merdeka dan sehat, keduanya minum khamar. Orang pertama dihukum
pidana, tetapi orang kedua dibebaskan, tidak dihukum.
Jawaban Imam Syafii,”Orang yang pertama
sudah balig, sedangkan orang yang kedua belum balig.”
3) Seorang
lelaki dan seorang wanita dewasa, keduanya bertemu dua anak kecil di jalan,
lalu mereka menciumnya. Tatkala ditanyakan kepada mereka, lelaki dewasa
menjawab,”Bapakku adalah kakek mereka, sedangkan saudaraku adalah paman mereka,
dan istriku ialah istri bapak mereka. Wanita dewasa menjawab,”Ibuku adalah
nenek mereka, sedangkan saudaraku adalah bibi mereka, dari pihak ibunya.”
Jawaban Imam Syafii,”Lelaki dan wanita
dewasa itu adalah ayah dan ibu mereka.”
4) Dua orang
wanita dewasa, dan dua anak, mereka berkata,”Selamat datang untuk anak kami,
yang sekaligus suami dan anak suami kami.”
Jawaban Imam Syafii,”Dua anak tersebut adalah
anak dua wanita itu. Masing-masing wanita, menikah dengan anak temannya. Kedua
anak itu menjadi anak mereka, menjadi suami dan anak dari suami mereka.”
5) Seorang
lelaki mengambil segelas besar air untuk diminum. Dia minum setengah gelas
dengan halal, tetapi setengah gelas lagi menjadi haram.
Jawaban Imam Syafii, “Lelaki itu minum
setengan gelas. Lalu dia mimisan,
darahnya masuk ke dalam gelas sisanya, maka setengah gelas sisanya menjadi
haram.”
6) Lima
lelaki berzina dengan wanita. Orang yang pertama dihukum bunuh, orang kedua dihukum rajam, orang ketiga dihukum
cambuk, orang keempat dihukum setengah pidana, tetapi orang kelima dibebaskan.
Jawaban Imam Syafii,”Orang yang pertama
menganggap zina halal, maka dia dibunuh. Orang kedua, sudah menikah, maka dia
dirajam. Orang ketiga, belum menikah, maka dia dicambuk. Orang keempat, seorang
budak, maka dia dihukum setengah pidana. Sedangkan orang yang kelima, seorang
gila, maka dia dibebaskan”.
7) Seorang
lelaki memberi istrinya sebuah kantung berisi sesuatu yang disegel. Dia minta
istrinya mengosongkan isinya dengan syarat tidak boleh dibuka, dilubangi, atau
dirusak segelnya.
Jawaban Imam Syafii,”Kantung itu berisi
gula atau garam, kantung itu hanya perlu direndam dalam air, maka isinya sudah
mencair.”
Daftar
Pustaka
1. Asy-Syinawi,
Abdul Aziz. Biografi Empat Mazhab. Penerbit Beirut Publishing. Ummul Qura.
Jakarta, 2013.
2. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment