Tuesday, June 4, 2019

2410. MINAL AIDZIN WALFAIZIN


MINAL AIDZIN WALFAIZIN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
         Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang ucapan minal aidzin wal faizin ?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1.    Minal Aidzin artinya “semoga kita termasuk orang yang kembali”.
2.    Yang dimaksud “kembali” adalah “kembali kepada fitrah, asal kejadian, kesucian, atau agama yang benar.”
3.    Al-faizin bermakna “keberuntungan”.
4.    Kata “fawz” bermakna “pengampunan dan keridaan Allah serta kebahagiaan surga.”
5.     “Wal faizin” berarti “semoga kita termasuk orang yang memperoleh ampunan dan rida Allah.
6.    Minal aidzin wal faizin artinya “semoga kita termasuk orang yang kembali menjadi suci, memperoleh ampunan dan rida Allah, sehingga kita mendapatkan kenikmatan surga.”
7.    Minal 'aidin wal-faizin adalah tradisi yang biasanya diucapkan antara umat Islam di Indonesia pada saat merayakan Idul Fitri, setelah menunaikan ibadah puasa pada bulan Ramadan.
8.    Minal aidzin wal faizin dapat diterjemahkan menjadi "semoga kita semua tergolong orang yang kembali (ke fitrah) dan berhasil (dalam latihan menahan diri).
9.    Para ulama menjelaskan bahwa ucapan minal 'aidin wal-faizin ini bukan berasal  dari generasi para sahabat ataupun para ulama setelahnya.
10. Perkataan ini mulanya berasal dari seorang penyair Andalusia, yang bernama Shafiyuddin Al-Huli, ketika dia membawakan syair yang konteksnya mengisahkan dendang wanita di hari raya.
11. Ucapan minal 'aidin wal-faizin ini sulit dipahami maknanya oleh orang Arab, karena  kalimat ini tidak ada dalam kosakata kamus bahasa Arab.
12. Menurut Ibnu Taimiyah, ucapan selamat hari raya Idul Fitri yang sesuai dengan sunah dan diucapkan ketika umat Islam bertemu setelah salat Idul Fitri adalah “taqabbalallahu minna wa minkum”.
13. Taqabbalallahu minna wa minkum (Arab: تقبل الله منا ومنكم) artinya: Semoga Allah menerima amal ibadah kami dan kalian.
14. Ucapan “taqabbalallahu minna waminkum” yang artinya “semoga Allah menerima amal ibadah kami dan ibadah kalian semua” yang berisi saling mendoakan tentang kebaikan adalah ajaran Islam yang sangat indah dan mulia.
15. Pada malam hari 1 Syawal, umat Islam mengumandangkan takbir di masjid-masjid atau sambil berkeliling jalan kaki atau naik kendaraan sebagai tanda berakhirnya bulan Ramadan dan bersiap mengerjakan salat Idul Fitri pada esok pagi harinya.
16.  Sebelum salat Idul Fitri, umat Islam harus sudah mengeluarkan zakat fitrah.
17. Biasanya, setelah salat Idul Fitri umat Islam saling bersilaturahmi untuk saling memaafkan kesalahan dan mempererat tali persaudaraan.
18. Silaturahmi adalah ajaran yang dianjurkan oleh agama Islam.
19. Silaturahmi berasal dari kata “shilat” dan “rahim”.
20. Shilat artinya “menyambung dan menghimpun”.
21. Kata “rahim” artinya “kasih sayang, peranakan, atau kandungan”, karena anak yang dikandung memperoleh curahan kasih sayang.
22. Menyambung tali yang putus adalah hakikat silaturahmi.
23. Nabi Muhammad bersabda, “Bukan silaturahmi namanya, orang yang membalas kunjungan atau pemberian, tetapi yang dinamakan silaturahmi adalah menyambung yang putus.”
24. Kata ”maaf” berasal dari kata “afwu” yang artinya “kelebihan”.
25. Kelebihan atau kekurangan adalah sesuatu yang tidak normal.
26. Orang yang telah berbuat kesalahan berarti mempunyai kelebihan yang tidak wajar dan orang yang menyimpan kesalahan orang lain juga mempunyai kelebihan  tidak normal.
27. Semua orang yang mempunyai kelebihan atau kekurangan adalah orang-orang yang tidak normal, sebaiknya mereka bertemu untuk saling memaafkan agar hubungan menjadi normal kembali. 
28. Menurut ajaran Islam, saling memaafkan tidak perlu menunggu hari raya Idul Fitri, tetapi lebih cepat lebih baik.
29. Manusia tidak mengetahui berapa panjang umurnya dan saling bermaafan setelah salat Idul Fitri adalah kesempatan yang amat baik.  
      Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 133-134.

۞ وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَالَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

      “Bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. Yaitu orang-orang yang menafkahkan sebagian hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya serta memaafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”


Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.
5.    Tafsirq.com online


Related Posts:

  • 439. PRAKTIKUKHUWAH DALAM PRAKTIK Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.        Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tent… Read More
  • 438. MANTAPKONSEP MEMANTAPKAN UKHUWAH Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.        Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan… Read More
  • 439. PRAKTIKUKHUWAH DALAM PRAKTIK Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.        Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tent… Read More
  • 439. PRAKTIKUKHUWAH DALAM PRAKTIK Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.        Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tent… Read More
  • 439. PRAKTIKUKHUWAH DALAM PRAKTIK Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.        Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tent… Read More

0 comments:

Post a Comment