MEMINTA-MINTA JABATAN
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan
tentang orang yang meminta-minta jabatan.” Syekh Yusuf Qardhawi menjelaskannya.
1. Para ulama
membolehkan umat Islam bekerja mencari rezeki menjadi pegawai negeri atau
swasta, asalkan mampu memikul pekerjaannya dan menunaikan kewajiban.
2. Tetapi, seorang muslim tidak boleh mencalonkan
dirinya untuk suatu pekerjaan yang bukan ahlinya, apalagi menduduki jabatan sebagai
hakim.
3. Rasulullah bersabda,”Terdapat tiga model hakim,
yang 1 di sorga dan 2 di neraka. Hakim yang di sorga adalah hakim yang tahu
kebenaran dan menghukum dengan kebenaran. Hakim yang tahu
kebenaran tetapi dia menyimpang dari kebenaran itu, maka dia di neraka. Hakim yang
menghukum manusia dengan kebodohan, maka dia di neraka.”
4. Rasulullah bersabda,”Kamu jangan meminta-minta
jabatan. Jika kamu diberi jabatan padahal kamu tidak minta, maka kamu akan
diberi pertolongan. Tetapi jika kamu diberi jabatan lantaran meminta, maka kamu
akan terbebani.”
5. Al-Quran surah Yusuf (surah ke-12) ayat 55.
قَالَ اجْعَلْنِي عَلَىٰ خَزَائِنِ الْأَرْضِ
ۖ إِنِّي حَفِيظٌ عَلِيمٌ
Berkata Yusuf:"Jadikan aku bendaharawan negara (Mesir);
sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan."
6. Para ulama membolehkan seseorang
meminta jabatan yang sesuai dengan ilmu dan keahliannya.
Daftar Pustaka.
1. Qardhawi, Syekh Muhammad Yusuf Qardhawi. Halal
dan Haram dalam Islam. Alih bahasa: H. Mu'ammal Hamidy. Penerbit: PT. Bina
Ilmu, 1993.
2. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment