Friday, June 21, 2019

2485. MEMINTA JABATAN


MEMINTA-MINTA JABATAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.


       Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang orang yang meminta-minta jabatan.” Syekh Yusuf Qardhawi menjelaskannya.

1.     Para ulama membolehkan umat Islam bekerja mencari rezeki menjadi pegawai negeri atau swasta, asalkan mampu memikul pekerjaannya dan menunaikan kewajiban.
2.    Tetapi, seorang muslim tidak boleh mencalonkan dirinya untuk suatu pekerjaan yang bukan ahlinya, apalagi menduduki jabatan sebagai hakim.
3.    Rasulullah bersabda,”Terdapat tiga model hakim, yang 1 di sorga dan 2 di neraka. Hakim yang di sorga adalah hakim yang tahu kebenaran dan menghukum dengan kebenaran. Hakim yang tahu kebenaran tetapi dia menyimpang dari kebenaran itu, maka dia di neraka. Hakim yang menghukum manusia dengan kebodohan, maka dia di neraka.”
4.    Rasulullah bersabda,”Kamu jangan meminta-minta jabatan. Jika kamu diberi jabatan padahal kamu tidak minta, maka kamu akan diberi pertolongan. Tetapi jika kamu diberi jabatan lantaran meminta, maka kamu akan terbebani.”

5.    Al-Quran surah Yusuf (surah ke-12) ayat 55.


قَالَ اجْعَلْنِي عَلَىٰ خَزَائِنِ الْأَرْضِ ۖ إِنِّي حَفِيظٌ عَلِيمٌ
    
      Berkata Yusuf:"Jadikan aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan."

6.    Para ulama membolehkan seseorang meminta jabatan yang sesuai dengan ilmu dan keahliannya.


Daftar Pustaka.
1.    Qardhawi, Syekh Muhammad Yusuf Qardhawi. Halal dan Haram dalam Islam. Alih bahasa: H. Mu'ammal Hamidy. Penerbit: PT. Bina Ilmu, 1993.
2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3.    Tafsirq.com online.


Related Posts:

0 comments:

Post a Comment