Monday, June 24, 2019

2498. ADIL DAN MAKMUR


Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang adil dan makmur menurut Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1.    Kata “adil” (menurut KBBI V) dapat diartikan “sama berat”, “tidak berat sebelah”, “tidak memihak”, “berpihak kepada yang benar”, “berpegang kepada kebenaran”, “sepatutnya”, dan“tidak sewenang-wenang”.
2.    Keadilan adalah sifat, perbuatan, dan perlakuan yang adil.
3.    Makmur adalah banyak hasilnya dan banyak penduduk yang sejahtera.
4.    Kemakmuran adalah keadaan makmur.
5.    Yang manakah lebih didahulukan “adil dan makmur” atau “makmur dan adil”?
6.    Mencapai adil dahulu, baru terwujud makmur atau makmur dahulu, baru tercapai adil?
7.    Mencapa keadilan terlebih dahulu, kemudian terjadi kemakmuran atau mencapa kemakmuran terlebih dahulu, baru menghasilkan keadilan?
8.    Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 8 mengisyaratkan mendahulukan keadilan.

يَاأَيُّهَاالَّذِينَآمَنُواكُونُواقَوَّامِينَلِلَّهِشُهَدَاءَبِالْقِسْطِ ۖ وَلَايَجْرِمَنَّكُمْشَنَآنُقَوْمٍعَلَىٰأَلَّاتَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُواهُوَأَقْرَبُلِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوااللَّهَ ۚ إِنَّاللَّهَخَبِيرٌبِمَاتَعْمَلُونَ

     Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
9.    Al-Quran surah Al-A'raf, (surah ke-7) ayat 96.

وَلَوْأَنَّأَهْلَالْقُرَىٰآمَنُواوَاتَّقَوْالَفَتَحْنَاعَلَيْهِمْبَرَكَاتٍمِنَالسَّمَاءِوَالْأَرْضِوَلَٰكِنْكَذَّبُوافَأَخَذْنَاهُمْبِمَاكَانُوايَكْسِبُونَ


     Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
10. Ayat Al-Quran di atas menjelaskan bahwa:
1)    Keadilan akan mengantarkan kepada ketakwaan.
2)    Ketakwaan menghasilkan kesejahteraan dan kemakmuran.
3)    Maka atas dasar pertimbangan tersebut, yang lebih baik adalah “adil dan makmur”.
11. Kata “adil” yang terambil dari bahasa Arab “adl”.
12. Dalam kamus bahasa Arab menginformasikan bahwa kata “adl” pada mulanya berarti “sama”, dan persamaan tersebut sering dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat “bukan material”.
13. Persamaan yang merupakan makna asal kata “adil” itulah yang menjadikan pelakunya“tidak berpihak”.
14. Pada dasarnya seorang yang adil adalah “berpihak kepada yang benar” karena yang benar dan yang salah, semuanya harus memperoleh haknya, sehingga dia melakukan sesuatu “yang patut” dan “tidak sewenang-wenang”.
15. Keadilan diungkapkan oleh Al-Quran antara lain dengan kata-kata “al-'adl”, “al-qisth”, “al-mizan”, serta menafikan dan menolak “kezaliman”, meskipun pengertian “keadilan” tidak selalu menjadi antonim (kata yang berlawanan makna) dengan “kezaliman”.
16. Kata “Adl” yang artinya “sama”, memberikan kesan adanya dua pihak atau lebih, karena apabila hanya satu pihak, maka tidak akan terjadi “persamaan”.
17. Kata “qisth” arti asalnya adalah “bagian”, yang wajar dan patut.
18. Hal ini tidak harus mengantarkan adanya “persamaan”, karena “bagian” dapat saja diperoleh oleh satu pihak.
19. Sehingga kata “qisth” lebih umum digunakan dari pada kata “adl”.
20. Ketika Al-Quran menuntut seseorang untuk berlaku adil terhadap dirinya sendiri, yang dipakai adalah kata “qisth”.
21. Al-Quran surat An-Nisa (surah ke-4) ayat 135.

۞ يَاأَيُّهَاالَّذِينَآمَنُواكُونُواقَوَّامِينَبِالْقِسْطِشُهَدَاءَلِلَّهِوَلَوْعَلَىٰأَنْفُسِكُمْأَوِالْوَالِدَيْنِوَالْأَقْرَبِينَ ۚ إِنْيَكُنْغَنِيًّاأَوْفَقِيرًافَاللَّهُأَوْلَىٰبِهِمَا ۖ فَلَاتَتَّبِعُواالْهَوَىٰأَنْتَعْدِلُوا ۚ وَإِنْتَلْوُواأَوْتُعْرِضُوافَإِنَّاللَّهَكَانَبِمَاتَعْمَلُونَخَبِيرًا

      Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biar pun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau pun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.
22. Kata “mizan” berasal dari akar kata “wazn” yang artinya “timbangan”.
23. Mizan adalah “alat untuk menimbang”, tetapi bisa juga berarti “keadilan”, karena bahasa seringkali menyebut suatu “alat” untuk makna “hasil penggunaan alat itu”.
24. Dapat disimpulkan bahwa, ”Jika keadilan tidak dapat diwujudkan, maka kemakmuran sulit tercapai.”

DaftarPustaka
1.    Shihab, M.Quraish. LenteraHati. KisahdanHikmahKehidupan. PenerbitMizan, 1994.  
2.    Shihab, M. QuraishShihab. Wawasan Al-Quran. TafsirMaudhuiatasPerbagaiPersoalanUmat. PenerbitMizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online.

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment