APAKAH IBADAH HAJI ITU
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi,
M.M
Haji menurut KBBI V dapat
diartikan:
1.
Rukun Islam ke-5 (kewajiban ibadah) yang harus dilakukan oleh orang
Islam yang mampu dengan berziarah ke Kakbah pada bulan Haji (Zulhijah) dan
mengerjakan amalan haji, seperti ihram, tawaf, sai, dan wukuf di Padang Arafah.
2.
Sebutan untuk orang yang sudah melakukan ziarah ke Mekah untuk
menunaikan rukun Islam ke-5.
Orang yang melaksanakan ibadah
haji adalah orang Islam pergi ke Mekah mengunjungi Kakbah untuk menunaikan
ibadah haji.
Al-Quran surah Ali Imran (surah
ke-3) ayat 97.
فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ
إِبْرَاهِيمَ ۖ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ
مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
Padanya ada tanda-tanda yang
nyata, (di antaranya) makam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu)
menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah,
yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa
mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari semesta alam.
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah
ke-2) ayat 158.
۞ إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ
مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ ۖ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ
أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا ۚ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ
Sesungguhnya Safa dan Marwa
adalah sebagian dari syiar Allah. Maka barang siapa yang beribadah haji ke
Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sai antara
keduanya. Dan barang siapa mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati,
maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah
ke-2) ayat 189.
۞ يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ ۖ قُلْ هِيَ
مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ ۗ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِأَنْ تَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ
ظُهُورِهَا وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقَىٰ ۗ وَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ أَبْوَابِهَا
ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Mereka bertanya kepadamu
tentang bulan sabit. Katakan:”Bulan sabit adalah tanda waktu bagi manusia dan
(bagi ibadah) haji. Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah dari belakangnya,
tetapi kebajikan ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke
rumah-rumah melalui pintunya, dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah
ke-2) ayat 196.
وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ
لِلَّهِ ۚ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۖ وَلَا تَحْلِقُوا
رُءُوسَكُمْ حَتَّىٰ يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا
أَوْ بِهِ أَذًى مِنْ رَأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِنْ صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ
ۚ فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ
مِنَ الْهَدْيِ ۚ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ
إِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗ ذَٰلِكَ لِمَنْ لَمْ يَكُنْ أَهْلُهُ
حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ
الْعِقَابِ
Dan sempurnakan ibadah haji
dan `umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena
sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah diperole, dan jangan kamu mencukur
kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di
antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka
wajiblah atasnya berfidyah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban.
Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan `umrah
sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah
diperoleh. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu),
maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila
kamu telah pulang kembali. Itu sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian
(kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di
sekitar) Masjidil-Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan
bertakwalah kepada Allah dan ketahui bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah
ke-2) ayat 203.
۞ وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ
مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِي يَوْمَيْنِ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ وَمَنْ تَأَخَّرَ
فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ لِمَنِ اتَّقَىٰ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ
إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
Dan berzikirlah (dengan
menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang. Barang siapa ingin cepat
berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, maka tidak dosa baginya. Dan barang siapa
ingin menangguhkan (keberangkatannya
dari dua hari itu), maka tidak ada dosa pula baginya bagi orang yang bertakwa.
Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan
kepada-Nya.
Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 96.
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ
لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ
Sesungguhnya rumah yang
mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di
Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih
Islam (Hukum Fikih Lengkap). Penerbit
Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Quran Digital, Versi
3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment