APAKAH SAI ANTARA SAFA DAN
MARWA ITU
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi,
M.M.
PENGERTIAN SAI
Sai adalah berjalan kaki, pakai
kursi roda, atau naik motor listrik antara Safa dan Marwa.
Dikerjakan 7 kali, bolak balik
antara Safa dan Marwa.
Mulai dari Safa ke Marwa dihitung
1 kali.
Dan kembalinya dari Marwa ke Safa
dihitung 1 kali.
Jarak Safa dan Marwa sekitar
400 meter.
Kegiatan sai diakukan saat ibadah haji atau umrah di Masjidil Haram
Mekah.
BUKIT SAFA
Di bukit Safa diberi tanda 1 menara
tunggal tinggi sebagai tanda tempat mulai sai.
Yang terletak di selatan
Masjidil Haram.
Di bukit Marwa dibangun 2 menara
menjulang tinggi.
Di sisi utara Masjidil Haram
yang terlihat jelas dari kejauhan.
Di atas pintu masuk bukit Safa
diberi tulisan “Safa Start”.
Yaitu tempat mulai ibadah sai ke
bukit Marwa.
Berangkat dari bukit Safa ke
bukit Marwa dihitung sai ke-1.
Dan waktu kembalinya dari Marwa
ke Safa dihitung sai ke-2.
Begitu seterusnya.
Sehingga sai ke-7 berakhir di Marwa.
Sekitar 20 meter dari dari
menara tunggal Safa ada tangga elektronik.
Untuk para jemaah yang ingin
naik dan turun dari ke tempat sai di lantai 1, 2, atau 3.
Sekitar 50 meter dari menara tunggal Safa ada jembatan
penyeberangan.
Untuk para jemaah yang keluar
masuk Masjidil Haram.
Di atas daerah sai.
Sehingga tak mengganggu jemaah
yang sedang sai.
Sekitar 75 meter dari menara Safa ada Pintu
Bani Hasyim.
Yang berdekatan dengan
jembatan penyeberangan Bani Hasyim.
Di utara Pintu Bani Hasyim ada
Pintu Ali, kemudian ada Pintu Abbas.
Pintu Babus Salam terletak di tengah antara Safa
dan Marwa.
Jemaah yang masuk lewat pintu
Babus Salam dapat melihat sekaligus:
1.
Makam Ibrahim.
2.
Hajar Aswad.
3.
Multazam.
4.
Pintu Kakbah.
5.
Hijir Ismail.
Sekitar 20 meter di utara
Pintu Babus Salam ada jembatan penyeberangan Babus Salam.
Sekitar 20 meter di selatan Pintu
Babus Salam ada pintu Nabi dan jembatan penyeberangan pintu Nabi.
Sekitar 50 meter di utara
Pintu Babus Salam ada Pintu Bani Syaibah dan jembatan penyeberangan Bani
Syaibah.
Di sebelah dalam Pintu Bani
Syaibah ada tangga elektronik untuk para jemaah.
Sekitar 20 meter di sebelah
selatan bukit Marwa ada:
1.
Pintu Murad.
2.
Tangga elektronik di sisi dalam Masjidil Haram.
3.
Pintu Mahshab terletak 50 meter dari bukit Marwa.
Sekitar 75 meter di selatan
bukit Marwa ada:
1.
Pintu Arafah.
2.
Pintu Mina.
3.
Pintu Ma’lat.
4.
Jembatan penyeberangan Ma’lat.
Yang bisa dipakai jemaah
keluar masuk Masjidil Haram tanpa mengganggu jemaah yang sedang sai.
Pintu Marwa terletak di bukit
Marwa diberi tanda 2 menara menjulang tinggi.
TAHUN 2018
Pada musim haji tahun 2018.
Di tepi jalur rute sai
disiapkan beberapa tempat untuk minum air Zam-Zam.
Para jemaah bisa minum air Zam-Zam
dengan gelas plastik sekali pakai.
Para jemaah yang sudah selesai
sai 7 kali bisa mengerjakan tahalul di Marwa.
Jemaah bisa langsung keluar berjalan
kaki beberapa menit ke tempat parkir bis.
Atau ke tempat toilet di ruang
bawah tanah.
Disiapkan toilet yang
jumlahnya banyak di ruang bawah tanah.
Dan terpisah antara pria dan
wanita.
Jika pas ada mobil listrik,
maka jemaah bisa menumpang masuk halaman kompleks Masjidil Haram yang luas.
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah
ke-2) ayat 127.
وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ
مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ
الْعَلِيمُ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim
meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa):
"Ya Tuhan, kami terimalah amalan kami, sesungguhnya Engkau Yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah
ke-2) ayat 158.
۞ إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ
مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ ۖ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ
أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا ۚ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ
Sesungguhnya Safa dan Marwa
adalah sebagian dari syiar Allah. Maka barang siapa beribadah haji ke Baitullah
atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sai antara keduanya. Dan
barang siapa mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya
Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih
Islam (Hukum Fikih Lengkap). Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80,
Bandung. 2017.
2. Al-Mubarakfury, Syaikh
Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
3. Ghani, Muhammad Ilyas
Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
4. Ghani, Muhammad Ilyas
Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.a
5. Al-Kandahlawi, Maulana
Muhammad Zakaria. Himpunan Fadhilah Amal. Penerbit Ash-Shaff. Yogyakarta. 2000.
6. Al-Quran Digital, Versi
3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
7. Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment