Saturday, March 27, 2021

9099. PONDASI KAKBAH DIBANGUN NABI IBRAHIM MIRIP PUNGGUNG UNTA

 





 

PONDASI KAKBAH DIBUAT NABI IBRAHIM MIRIP PUNGGUNG UNTA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

 

 

Setelah ribuan tahun, pondasi Kakbah yang dibangun Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail ternyata sangat kuat.

 

 

 

Di atas pondasi Kakbah yang dibuat Nabi Ibrahim itu dibangun dan direnovasi berkali-kali.

 

 

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 127.

 

 

 

وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

 

    

 

 

  Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan, kami terimalah amalan kami, sesungguhnya Engkau Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

 

 

 

 Al-Quran surah Ibrahim (surah ke-14) ayat 37.

 

 

 

رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ

 

 

 

Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan salat, maka jadikan hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezeki mereka dari buah-buahan, semoga mereka bersyukur.

 

 

 

 

Bangunan fisik Kakbah didirikan di atas pondasi batu-batu bangunan lama.

 

 

 

Yang telah berumur ribuan tahun.

 

 

 

Pondasi Kakbah disusun berbentuk mirip punggung unta.

 

 

 

Yang melekat kuat sekitar 1,5 meter ke dalam tanah.

 

 

 

Bangunan fisik Kakbah berbentuk semacam balok yang tidak beraturan.

 

 

 

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 144.

 

 

 

قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ ۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا ۚ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ ۗ وَإِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ

 

 

 

Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkan mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkan mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al-Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.

 

 

 

 

Daftar Pustaka

 

1.              Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap).  Penerbit Sinar Baru Algensindo, cetakan ke-80, Bandung, 2017.

2.              Panduan Perjalanan Haji, 2018, Departemen Agama RI

3.              Bimbingan Manasik Haji, 2018, Departemen Agama RI

4.              Hikmah Ibadah Haji, 2018, Departemen Agama RI

5.              Tuntunan Keselamatan, Doa, dan Zikir Ibadah Haji, 2018, Departemen Agama RI

6.              Haji, Umrah, dan Ziarah, 1425 H, Dicetak dan diterbitkan oleh Kerajaan Arab Saudi.

7.              Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.

8.              Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.

9.              Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

10.       Tafsirq.com online

 

 

 

 

 

0 comments:

Post a Comment