WARGA SEJAHTERA JIKA BEBAS
DARI RASA TAKUT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi,
M.M.
UKURAN SEJAHTERA
Syarat masyarakat sejahtera,
jika semua warga:
1.
Tak lapar.
2.
Tak haus.
3.
Tak sakit.
4.
Tak bodoh.
5.
Tak merasa takut.
6.
Tak merasa khawatir.
7.
Tak ada penindasan.
8.
lkut berperan menentukan masa depannya dan lingkungannya.
Kata “sejahtera" menurut
(KBBI V) artinya:
1.
Aman sentosa dan makmur.
2.
Selamat atau terlepas dari segala macam gangguan.
Kata “sosial” adalah berkenaan
dengan masyarakat.
Jadi yang dimaksudkan
“kesejahteraan sosial” adalah keadaan masyarakat yang sejahtera.
Kesejahteraan sosial yang
didambakan oleh Al-Quran adalah seperti surga yang dihuni Nabi Adam dan
istrinya (Hawa).
Sebelum mereka turun untuk
melaksanakan tugas khalifah di bumi.
Sebelum Nabi Adam dan
istrinya, Hawa, diperintahkan turun ke bumi.
Mereka terlebih dahulu
ditempatkan di surga.
Surga diharapkan menjadi arah
pengabdian Nabi Adam dan Hawa.
Sehingga bayang-bayang surga
itu diwujudkannya di bumi.
Serta kelak dihuninya secara
hakiki di akhirat.
Masyarakat yang mewujudkan
bayang-bayang surga adalah masyarakat
yang sejahtera lahir batin.
Al-Quran surah Thaha (surah
ke-20) ayat 117- 119.
فَقُلْنَا يَا آدَمُ إِنَّ هَٰذَا
عَدُوٌّ لَكَ وَلِزَوْجِكَ فَلَا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ الْجَنَّةِ فَتَشْقَىٰ
إِنَّ لَكَ أَلَّا تَجُوعَ فِيهَا
وَلَا تَعْرَىٰ وَأَنَّكَ لَا تَظْمَأُ فِيهَا وَلَا تَضْحَىٰ
Maka Kami berkata, “Hai Adam,
sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali
janganlah sampai dia mengeluarkanmu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu
menjadi celaka.
Sesungguhnya kamu tidak akan
kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang, dan sesungguhnya kamu tidak
akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya”.
Kesejahteraan surgawi
dijelaskan dalam Al-Quran di atas.
Bahwa terpenuhinya semua
kebutuhan:
1.
Pangan (makanan dan minuman).
2.
Sandang (pakaian).
3.
Papan (rumah tempat tinggal).
Yang diistilahkan dengan tidak
lapar, dahaga, telanjang, dan kepanasan.
Semuanya telah terpenuhi di surga.
Dan terpenuhinya semua
kebutuhan itu adalah dalam unsur pertama dan utama dalam “kesejahteraan
sosial”.
Ayat Al-Quran itu memberi info
bahwa masyarakat di surga hidup dalam suasana damai, harmonis.
Tidak ada dosa, tidak ada
sesuatu yang tidak wajar.
Tidak ada pengangguran dan
tidak ada yang sia-sia.
Dalam lingkungan surga tidak
terdengar perkataan sia-sia.
Tidak (terdengar adanya) dosa.
Tetapi penuh dengan ucapan
salam dan sikap damai.
Al-Quran surah Al-Waqiah (surah
ke-56) ayat 25-26.
لَا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا
وَلَا تَأْثِيمًا إِلَّا قِيلًا سَلَامًا
سَلَامًا
Mereka tidak mendengar di
dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa,
akan tetapi mereka mendengar ucapan salam.
Al-Quran surah Ya sin (surah
ke-36) ayat 55-58.
إِنَّ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ
فِي شُغُلٍ فَاكِهُونَ هُمْ وَأَزْوَاجُهُمْ فِي ظِلَالٍ عَلَى الْأَرَائِكِ مُتَّكِئُونَ
لَهُمْ فِيهَا فَاكِهَةٌ وَلَهُمْ
مَا يَدَّعُونَ سَلَامٌ قَوْلًا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ
Sesungguhnya penghuni surga
pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). Mereka dan istri-istri
mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan. Di surga
itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta. (Kepada
mereka dikatakan), “Salam”, sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha
Penyayang.
Nabi Adam dan istrinya diharapkan dapat
mewujudkan bayang-bayang surga di permukaan bumi ini.
Dengan usaha yang
sungguh-sungguh.
Dan berpedoman kepada petunjuk
Allah.
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah
ke-2) ayat 38.
قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا
ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ
وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Kami berfirman, “Turunlah kamu semua dari
surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang
mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak
(pula) mereka bersedih hati”.
Hal itu adalah rumusan
sejahtera yang ditampilkan Al-Quran.
Dan rumusan ini dapat mencakup
berbagai aspek kesejahteraan sosial.
Yang dalam praktiknya
bisa menyempit atau meluas.
Sesuai kondisi pribadi,
masyarakat, dan perkembangan zaman.
Pada zaman sekarang.
Kesejahteraan sosial telah
tercapai.
Jika semua warga masyarakat
terhindar dan terbebas dari rasa takut dan khawatir terhadap penindasan,
kelaparan, kehausan, penyakit, kebodohan.
Dan bisa berperan untuk menentukan
masa depan dirinya, keluarga, dan lingkungannya.
Bantuan keuangan hanya salah
satu bentuk bantuan yang dianjurkan ajaran Islam.
Daftar Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan.
Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas
Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment