MANUSIA WAJIB USAHA LALU TAWAKAL
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Kata
‘syirik’ (شِرْكٌ ) berasal dari ‘syarika’ (شَرِكَ ).
Yang
artinya “berserikat, bersekutu, bersama, atau berkongsi.”
Arti lughawi (bahasa)
ini mengandung makna 2 orang atau lebih bersama dalam satu urusan.
Dalam Al-Quran, kata “syirik” terulang
227 kali dengan berbagai bentuknya.
Maknanya berbeda sesuai konteksnya.
1.
Syirik
artinya bersekutu dalam pemilikan harta.
Al-Quran An-Nisa (surah ke-4)
ayat 12.
۞ وَلَكُمْ نِصْفُ مَا
تَرَكَ أَزْوَاجُكُمْ إِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُنَّ وَلَدٌ ۚ فَإِنْ كَانَ لَهُنَّ
وَلَدٌ فَلَكُمُ الرُّبُعُ مِمَّا تَرَكْنَ ۚ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصِينَ
بِهَا أَوْ دَيْنٍ ۚ وَلَهُنَّ الرُّبُعُ مِمَّا تَرَكْتُمْ إِنْ لَمْ يَكُنْ
لَكُمْ وَلَدٌ ۚ فَإِنْ كَانَ لَكُمْ وَلَدٌ فَلَهُنَّ الثُّمُنُ مِمَّا
تَرَكْتُمْ ۚ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ تُوصُونَ بِهَا أَوْ دَيْنٍ ۗ وَإِنْ كَانَ
رَجُلٌ يُورَثُ كَلَالَةً أَوِ امْرَأَةٌ وَلَهُ أَخٌ أَوْ أُخْتٌ فَلِكُلِّ
وَاحِدٍ مِنْهُمَا السُّدُسُ ۚ فَإِنْ كَانُوا أَكْثَرَ مِنْ ذَٰلِكَ فَهُمْ
شُرَكَاءُ فِي الثُّلُثِ ۚ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصَىٰ بِهَا أَوْ دَيْنٍ
غَيْرَ مُضَارٍّ ۚ وَصِيَّةً مِنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَلِيمٌ
Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan
oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak punya anak. Jika isteri-isterimu itu
punya anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya
sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) sesudah dibayar utangnya.
Para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak
punya anak. Jika kamu punya anak, maka para isteri memperoleh seperdelapan dari
harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan)
sesudah dibayar utangmu. Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan
yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi punya seorang
saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja),
maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi
jika saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang
sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar
hutangnya dengan tidak memberi mudarat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan
yang demikian itu sebagai) syariat yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Penyantun.
2.
Syirik artinya bersekutu
dalam merasakan azab di akhirat.
Al-Quran surah Az-Zukhruf (surah
ke-43) ayat 39.
وَلَنْ يَنْفَعَكُمُ الْيَوْمَ إِذْ ظَلَمْتُمْ أَنَّكُمْ
فِي الْعَذَابِ مُشْتَرِكُونَ
(Harapanmu
itu) sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepadamu di hari itu karena kamu
telah menganiaya (dirimu sendiri). Sesungguhnya kamu bersekutu dalam azab itu.
3.
Syirik
artinya menyekutukan Allah dengan sembahan lain.
Al-Quran surah Yusuf (surah ke-12)
ayat 106.
وَمَا
يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلَّا وَهُمْ مُشْرِكُونَ
Dan sebagian besar mereka tidak beriman kepada Allah, tetapi menyekutukan
Allah (dengan sembahan lain).
Al-Quran surah An-Nisa (surah
ke-4) ayat 36.
۞ وَاعْبُدُوا اللَّهَ
وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي
الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ
وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ
أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا
Sembahlah Allah dan janganlah kamu menyekutukan-Nya dengan
sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, kerabat, anak yatim,
orang miskin, tetangga dekat dan jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan budakmu.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang sombong dan membanggakan diri,
Raghib Asfahaniy, membagi syirik 2
macam, yaitu:
1.
Syirik
besar.
2.
Syirik
kecil.
Syirik
besar adalah meyakini adanya tuhan selain Allah.
Atau
menyekutukan Allah dengan lainnya.
Syirik
kecil adalah dalam beribadah dan beramal tujuannya agar dipuji orang.
Seharusnsya
tujuan beribadah dan beramal hanya untuk mencari rida Allah.
Dosa
syirik bisa diampuni Allah, jika dia bertobat sebelum meninggal.
Al-Quran
surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 48.
إِنَّ
اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ
يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barang siapa menyekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat
dosa besar.
Sebaiknya
jangan berkata,
“Jika
tidak naik pesawat, maka dia akan selamat’.”
Karena
yakin penyebab matinya adalah naik
pesawat yang mengalami kecelakaan.
Padahal
matinya karena takdir Allah.
Meskipun
dia tidak naik pesawat.
Jika
ditakdirkan mati, maka dia akan mati
juga.
Boleh
memberi penjelasan tentang sebab akibat.
Karena
Islam juga mengakui adanya sebab dan akibat.
Tapi
harus dengan penjelasan semuanya karena takdir Allah.
Al-Quran
surah Ali lmran (surah ke-3) ayat 154.
ثُمَّ أَنْزَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ بَعْدِ الْغَمِّ أَمَنَةً
نُعَاسًا يَغْشَىٰ طَائِفَةً مِنْكُمْ ۖ وَطَائِفَةٌ قَدْ أَهَمَّتْهُمْ أَنْفُسُهُمْ
يَظُنُّونَ بِاللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ ظَنَّ الْجَاهِلِيَّةِ ۖ يَقُولُونَ هَلْ
لَنَا مِنَ الْأَمْرِ مِنْ شَيْءٍ ۗ قُلْ إِنَّ الْأَمْرَ كُلَّهُ لِلَّهِ ۗ
يُخْفُونَ فِي أَنْفُسِهِمْ مَا لَا يُبْدُونَ لَكَ ۖ يَقُولُونَ لَوْ كَانَ لَنَا
مِنَ الْأَمْرِ شَيْءٌ مَا قُتِلْنَا هَاهُنَا ۗ قُلْ لَوْ كُنْتُمْ فِي
بُيُوتِكُمْ لَبَرَزَ الَّذِينَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقَتْلُ إِلَىٰ مَضَاجِعِهِمْ
ۖ وَلِيَبْتَلِيَ اللَّهُ مَا فِي صُدُورِكُمْ وَلِيُمَحِّصَ مَا فِي قُلُوبِكُمْ
ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
Kemudian setelah kamu berduka, Allah menurunkan kepada kamu
keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan kamu, sedangkan segolongan
lagi dicemaskan oleh diri mereka
sendiri, mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan
jahiliah. Mereka berkata: "Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur
tangan) dalam urusan ini?". Katakan: "Sesungguhnya urusan itu
seluruhnya di tangan Allah". Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa
yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: "Sekiranya ada bagi
kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak
akan dibunuh (dikalahkan) di sini". Katakan: "Sekiranya kamu berada
di rumahmu, niscaya orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar
(juga) ke tempat mereka terbunuh". Dan Allah (berbuat demikian) untuk
menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam
hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati.
Al-Quran
surah Ali lmran (surah ke-3) ayat 168.
الَّذِينَ قَالُوا لِإِخْوَانِهِمْ وَقَعَدُوا لَوْ
أَطَاعُونَا مَا قُتِلُوا ۗ قُلْ فَادْرَءُوا عَنْ أَنْفُسِكُمُ الْمَوْتَ إِنْ
كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Orang yang mengatakan kepada saudaranya dan mereka yang tidak
turut pergi berperang: "Sekiranya mereka mengikuti kita, tentu mereka
tidak terbunuh". Katakan: "Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika
kamu orang yang benar".
Rasulullah
bersabda,
“Berusahalah
keras untuk mendapat apa yang bermanfaat bagimu dan mohon pertolongan kepada
Allah.
Jangan
kamu lemah semangat.
Jika
kamu tertimpa musibah, jangan berkata: Seandainya saya melakukan ini dan itu,
niscaya menjadi begini dan begitu.
Tetapi
katakan: Allah telah menakdirkan.
Apa
yang Dia kehendaki, akan Dia kerjakan.
Sesungguhnya
perkataan: Seandainya, itu membuka perbuatan setan.”
Tugas manusia adalah ikhtiar maksimal
dan optimal.
Kemudian bertawakal kepada Allah.
Al-Quran
surah Ali lmran (surah ke-3) ayat 159.
فَبِمَا
رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ
لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ
فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ
يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Maka karena rahmat Allah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentu mereka
menjauhkan diri darimu. Karena itu maafkan mereka, mohonkan ampun bagi mereka,
dan bermusyawarah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian jika kamu telah membulatkan
tekad, maka bertawakkal kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang bertawakal
kepada-Nya.
Takdir itu mutlak milik Allah.
Manusia tidak tahu sebelumnya.
Tapi, manusia wajib ikhtiar maksimal.
Kemudian menyerahkan hasilnya
kepada takdir Allah.
(Sumber suara.muhammadiyah)
0 comments:
Post a Comment