Tuesday, October 9, 2018

1097. AYAT KAUNIYAH


AYAT KAUNIAH DALAM AL-QURAN
Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.


       Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang ayat-ayat kauniah dalam Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1.    Ayat-ayat kauniah adalah ayat-ayat Al-Quran yang membahas bukti yang terdapat dalam alam nyata (maujud) seperti binatang, bulan, dan matahari.
2.    Ayat-ayat kauniah pada zaman Nabi Muhammad adalah ayat-ayat Al-Quran yang membahas keadaan sekeliling Nabi Muhammad atau dalam diri kita masing-masing.
3.    Al-Quran terdiri atas 114 surah dan 6.236 ayat, yang membicarakan berbagai masalah hidup  dan kehidupan, antara lain menyangkut alam raya dan fenomenanya.
4.    Fenomena adalah hal-hal yang dapat disaksikan dengan pancaindra dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah, seperti fenomena alam.
5.    Dalam Al-Quran terdapat sekitar 750 ayat kauniah, jumlah ini belum termasuk ayat-ayat yang menyinggung secara tersirat (ayat yang terkandung atau tersembunyi di dalamnya).
6.    Meskipun, Al-Quran memuat banyak ayat kauniah, bukan berarti Al-Quran adalah sebuah Kitab Ilmu Pengetahuan, atau bertujuan menguraikan hakikat ilmiah.

7.    Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 89.

وَيَوْمَ نَبْعَثُ فِي كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا عَلَيْهِمْ مِنْ أَنْفُسِهِمْ ۖ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيدًا عَلَىٰ هَٰؤُلَاءِ ۚ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ
     
      (Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Kami turunkan kepadamu Kitab (Al-Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.

8.    Ketika Al-Quran mengenalkan diri sebagai “tibyanan likulli syay'I” (menjelaskan segala sesuatu), bukan berarti Al-Quran mengandung segala sesuatu, tetapi Al-Quran memuat segala pokok petunjuk menyangkut kebahagiaan hidup di duniawi dan akhirat.

9.    Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 89.

قَدِ افْتَرَيْنَا عَلَى اللَّهِ كَذِبًا إِنْ عُدْنَا فِي مِلَّتِكُمْ بَعْدَ إِذْ نَجَّانَا اللَّهُ مِنْهَا ۚ وَمَا يَكُونُ لَنَا أَنْ نَعُودَ فِيهَا إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّنَا ۚ وَسِعَ رَبُّنَا كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا ۚ عَلَى اللَّهِ تَوَكَّلْنَا ۚ رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَأَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِينَ

      Sungguh kami mengadakan kebohongan yang besar terhadap Allah, jika kami kembali kepada agamamu, sesudah Allah melepaskan kami daripadanya. Dan tidaklah patut kami kembali kepadanya, kecuali jika Allah, Tuhan kami menghendaki (nya). Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu. Kepada Allah saja kami bertawakal. Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.

10. Al-Quran surah Asy-Syuara (surah ke-26) ayat 80.

وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ

  Dan apabila aku sakit, Allah Yang Menyembuhkanku.

11. Meskipun “Pengetahuan Allah mencakup segala sesuatu” dan “Jika aku sakit Allah Yang Menyembuhkanku”, tetapi tidak mungkin manusia dapat mengobati suatu penyakit apabila tidak mengetahui penyakit dan obatnya. Menurut para ulama ayat Al-Quran seperti ini mengandung disiplin ilmu kedokteran.
12. Pendapat para ulama yang menyatakan, “Para sahabat tentu lebih mengetahui tentang kandungan Al-Quran, maka kita harus memahami Al-Quran seperti dipahami oleh para sahabat. “ Pendapat hal ini kurang tepat.
13. Pendapat seperti di atas kurang tepat, karena  Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad untuk dipikirkan bukan hanya kepada para sahabat, tetapi juga kepada generasi sesudahnya.
14. Kesimpulannya, umat Islam harus selalu memikirkan ayat-ayat Al-Quran yang sesuai dengan kondisi, situasi, dan perkembangan zaman, dari generasi ke generasi berikutnya.

Daftar Pustaka
1.    Hatta, DR. Ahmad. Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Penerbit Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.
2.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
3.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
4.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
5.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
6.    Tafsirq.com online.

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment