MASYARAKAT NERAKA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

Beberapa orang
bertanya,”Mohon dijelaskan tentang masyarakat neraka menurut Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab
menjelaskannya.
1.
Kekejaman komunis dalam peristiwa G-30-S PKI selalu terbayang dalam
ingatan kita, sehingga kita semakin yakin atas besarnya rahmat Allah yang
dicurahkan kepada bangsa Indonesia.
2.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama.
3.
Agama dengan paham komunisme adalah dua paham yang saling bertolak
belakang.
4.
Agama berlandaskan kepercayaan terhadap “kekuatan” yang berada di
luar alam nyata, sedangkan paham komunisme berdasarkan falsafah materialisme.
5.
Paham materialisme menilai segala sesuatu yang tidak dapat
dibuktikan dengan dunia empiris adalah nihil, omong kosong, dan bohong termasuk
di dalamnya keyakinan tentang Tuhan, surga, neraka, dan sebagainya.
6.
Dari segi kemasyarakatan, paham komunisme berusaha mengatur
kehidupan bermasyarakat secara menyeluruh atas wawasan yang tidak rasional, mereka
bermimpi mewujudkan suatu masyarakat tanpa kelas, tanpa perbedaan dengan cara
menggilas suatu kelas dalam masyarakatnya.
7.
Agama Islam, meskipun mendasarkan ajaran kemasyarakatannya kepada
persamaan dalam nilai kemanusiaan tanpa membedakan jenis, warna kulit, dan
keturunan seseorang, tetapi agama Islam juga mengakui adanya perbedaan yang dikarenakan
oleh kemampuan ilmiah dan kesungguhan seseorang dalam bekerja.
8.
Al-Quran surah Az-Zumar (surah ke-39) ayat 9 menyatakan bahwa orang
yang berilmu tidak sama dengan orang yang tidak berilmu.
أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا
وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي
الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو
الْأَلْبَابِ
(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih
beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan
berdiri, sedangkan dia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat
Tuhannya? Katakanlah,”Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan
orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang
dapat menerima pelajaran”.
9.
Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 95 menyatakan bahwa tidak
sama antara orang mukmin yang duduk dengan orang mukmin yang berjuang di jalan
Allah.
لَا يَسْتَوِي الْقَاعِدُونَ مِنَ
الْمُؤْمِنِينَ غَيْرُ أُولِي الضَّرَرِ وَالْمُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ
وَأَنْفُسِهِمْ ۚ فَضَّلَ اللَّهُ الْمُجَاهِدِينَ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ
عَلَى الْقَاعِدِينَ دَرَجَةً ۚ وَكُلًّا وَعَدَ اللَّهُ الْحُسْنَىٰ ۚ وَفَضَّلَ
اللَّهُ الْمُجَاهِدِينَ عَلَى الْقَاعِدِينَ أَجْرًا عَظِيمًا
Tidaklah sama antara
mukmin yang duduk (yang tidak turut berperang) yang tidak mempunyai uzur dengan
orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah
melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang
yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala
yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang
yang duduk dengan pahala yang besar.
10. Islam tidak mengutuk dan meruntuhkan
hasil yang telah dicapai oleh masyarakat sebelumnya, karena dalam pandangan
Al-Quran masyarakat yang ideal adalah masyarakat yang tumbuh berkembang
bagaikan tanaman yang mengeluarkan tunasnya, tunas itu menjadikan tanaman itu kuat,
lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas pokoknya.
11. Al-Quran surah Al-Fath (surah ke-48)
ayat 29.
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ
أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا
يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ
أَثَرِ السُّجُودِ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِي
الْإِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَىٰ
عَلَىٰ سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ ۗ وَعَدَ
اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً
وَأَجْرًا عَظِيمًا
Muhammad itu adalah
utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap
orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka rukuk
dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak
pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat
dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan
tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia
dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati
penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir
(dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang shaleh di antara mereka ampunan dan pahala
yang besar.
12. Menurut ajaran Islam, sejarah
masyarakat manusia adalah mata rantai yang bersinambung, sehingga eksistensi
perorangan, keluarga, masyarakat, dan umat manusia adalah suatu kesatuan yang
harus dijaga, tanpa mengorbankan satu di antaranya untuk kepentingan yang lain.
13. Hal ini berbeda dengan paham dan
praktik komunisme yang hanya berusaha memenangkan satu kelompok kelas serta
mengutuk dan mengorbankan kelas yang lain, bahkan mengutuk generasi terdahulu
mereka.
14. Al-Quran melukiskan masyarakat
seperti itu adalah masyarakat neraka, karena ketika setiap suatu kelompok masuk
ke dalam neraka, mereka mengutuk kawannya yang terdahulu.
15. Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7)
ayat 38.
قَالَ ادْخُلُوا فِي أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ
قَبْلِكُمْ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ فِي النَّارِ ۖ كُلَّمَا دَخَلَتْ أُمَّةٌ
لَعَنَتْ أُخْتَهَا ۖ حَتَّىٰ إِذَا ادَّارَكُوا فِيهَا جَمِيعًا قَالَتْ
أُخْرَاهُمْ لِأُولَاهُمْ رَبَّنَا هَٰؤُلَاءِ أَضَلُّونَا فَآتِهِمْ عَذَابًا
ضِعْفًا مِنَ النَّارِ ۖ قَالَ لِكُلٍّ ضِعْفٌ وَلَٰكِنْ لَا تَعْلَمُونَ
Allah berfirman,”Masuklah
kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah
terdahulu sebelummu. Setiap suatu umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk
kawannya (yang menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk semuanya
berkatalah orang-orang yang masuk kemudian di antara mereka kepada orang-orang
yang masuk terdahulu,”Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu
datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka”. Allah
berfirman,”Masing-masing mendapatkan (siksaan), yang berlipat ganda, akan
tetapi kamu tidak mengetahui”.
16. Seperti itulah sebagian paham dan
kenyataan dalam masyarakat komunis, bagaikan dunia neraka yang penuh dengan kutukan,
dan tidak hanya sekali bangsa Indonesia nyaris dikuasai oleh kaum komunis, alhamdulillah
bangsa Indonesia selamat atas berkat
rahmat dari Allah,
17. Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-5)
ayat 11.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا
نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ هَمَّ قَوْمٌ أَنْ يَبْسُطُوا إِلَيْكُمْ
أَيْدِيَهُمْ فَكَفَّ أَيْدِيَهُمْ عَنْكُمْ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ وَعَلَى
اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Hai orang-orang yang
beriman, ingatlah kamu akan nikmat Allah (yang diberikan-Nya) kepadamu, di
waktu suatu kaum bermaksud hendak menggerakkan tangannya kepadamu (untuk
berbuat jahat), maka Allah menahan tangan mereka dari kamu. Dan bertakwalah kepada
Allah, dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin itu harus bertawakal.
Daftar
Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan.
Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas
Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment